Momen kelahiran bayi adalah momen yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami istri dan keluarga mereka. Kebanyakan orang mengambil foto bayi yang baru lahir sebagai kenang-kenangan yang indah dan untuk dibagikan kepada orang terdekat mereka. Namun, ada beberapa alasan mengapa kita seharusnya tidak mengambil foto bayi yang baru lahir. Seperti yang dikutip dari American Pregnancy Association, berikut empat di antaranya:
1. Bayi yang baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap infeksi
Penyakit yang dapat berbahaya bagi bayi bisa mudah menyebar melalui kontak fisik, seperti ketika seseorang mengambil foto bayi dengan sentuhan yang berlebihan. Oleh karena itu, saat mengunjungi bayi yang baru lahir, disarankan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dengan mencuci tangan terlebih dahulu dan menghindari kontak fisik yang berlebihan.
2. Bayi yang baru lahir masih dalam tahap adaptasi dengan lingkungan baru mereka
Mereka membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri setelah melalui proses persalinan yang melelahkan. Jika bayi terus-menerus terganggu dengan kilatan cahaya kamera dan perhatian yang berlebihan, maka hal tersebut dapat memengaruhi kenyamanan dan kesejahteraan bayi.
BACA JUGA: Lebaran Jumat, Ternyata Wirda Mansur Ikut Aliran Mansuriyah: Kami Ada Kalender Sendiri
3. Mengganggu interaksi antara bayi dan orang tua mereka
Saat bayi baru lahir, interaksi antara bayi dan orang tua sangat penting dalam membentuk ikatan dan koneksi emosional yang kuat. Namun, jika orang tua terlalu sibuk mengambil foto bayi dan menunjukkannya ke orang lain, maka interaksi antara bayi dan orang tua dapat terganggu.
4. Menimbulkan tekanan pada orang tua
Terlalu banyak mengambil foto bayi yang baru lahir dapat menimbulkan tekanan pada orang tua untuk menunjukkan bayi mereka yang sempurna di media sosial atau kepada orang lain. Tekanan untuk menunjukkan bayi yang sempurna dan cantik dapat memicu perasaan tidak percaya diri dan stres pada orang tua, terutama pada ibu yang sedang dalam masa pemulihan setelah persalinan.
Dalam kesimpulannya, mengambil foto bayi yang baru lahir bukanlah hal yang seharusnya dilakukan secara berlebihan. Sebagai gantinya, disarankan untuk memberikan waktu dan perhatian yang cukup untuk bayi yang baru lahir dan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan saat mengunjungi bayi tersebut.
Bayi yang baru lahir membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru mereka dan untuk membentuk ikatan emosional yang kuat dengan orang tua mereka, dan hal tersebut haruslah menjadi prioritas utama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet Syarat Prestasi? Cek 6 Beasiswa Ini!
-
Jangan Sembarangan! Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pasang Veneer Gigi
-
6 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi, Studi di Luar Negeri Makin Mudah
-
Belajar dari Banyaknya Perceraian, Ini 6 Fase yang Terjadi pada Pernikahan
-
Tertarik Kuliah di Luar Negeri Tanpa TOEFL/IELTS? Simak 5 Beasiswa Ini!
Artikel Terkait
-
Beda Silsilah Keluarga Maxime Bouttier dan Luna Maya, Fix Mau Menikah?
-
WhatsApp Bawa Fitur Baru, Kirim Foto dan Tambah Teks Jadi Lebih Mudah
-
Beda Pandangan Fuji Soal Keluarga Fadil Jaidi dan Thariq Halilintar: Ada yang Dipuji Baik
-
Rumah Keluarga Fuji di Padang Disorot, Silsilah Orangtua Jadi Perbincangan
-
Hanya Sediakan Potret Prabowo, Penjual Poster Tak Punya Foto Gibran Rakabuming
Kolom
-
Kuliah atau Kerja? Menyiasati Hidup Mahasiswa yang Multitasking
-
Gibran dan Lapor Mas Wapres: Gagasan Empati atau Pencitraan?
-
Mengikuti Organisasi Kampus: Sekadar Hiburan atau Langkah Menuju Karier?
-
Fenomena Titip Absen dan Dampaknya: Antara Etika dan Solidaritas
-
Militer dalam Politik: Peran yang Harus Dibatasi atau Diperkuat?
Terkini
-
Bela Timnas Indonesia Bertarung Melawan Jepang, Justin Hubner Harus Usung Misi Pribadi!
-
Ulasan Buku Seni Mewujudkan Mimpi Jadi Kenyataan Karya James Allen
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
-
Ada Persaingan di Sektor Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes Ungkap Hal Tak Teduga
-
From Pesantren with Laugh: Tawa dan Persahabatan dalam Kehidupan Pesantren