Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Agus Siswanto
Presiden Jokowi meresmikan pembangunan training centre timnas Indonesia di IKN (pssi.org)

Mimpi Indonesia untuk memiliki training camp bagi timnas Indonesia tampaknya semakin nyata. Hal ini ditandai dengan peresmian pembangunan sarana itu oleh Presiden Jokowi didampingi Ketua PSSI, Erick Thohir dan Menpora Ardito.

Mimpi tersebut menjadi semakin dekat saat FIFA menggelontorkan dana fantastis untuk fasilitas itu sebesar Rp 85,6 miliar. Pemerintah sendiri melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani pun telah menyetujui dana pendamping sebesar Rp 95 miliar. Sehingga dari dua sumber ini terkumpul dana sebesar 180,6 miliar rupiah.

Datangnya bantuan fantastis sebesar itu tentu saja menimbulkan perasaan iri dari negara-negara lain. Ungkapan bahwa Indonesia adalah anak emas FIFA seakan terbukti. Ungkapan ini pernah disampaikan oleh Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Tuduhan itu muncul saat FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Padahal timnas Indonesia sendiri tidak lolos kualifikasi. Sementara Thailand dan Vietnam tengah berjuang memperebutkan satu kursi dalam partai final Piala Asia U-17 2023 di Bangkok.

Celakanya dalam ajang tersebut, Thailand yang berperan sebagai tuan rumah dikalahkan Korea Selatan. Vietnam sendiri juga tersingkir. Sehingga keduanya tidak berhak tampil di Piala Dunia U-17 2023.

Di sisi lain, Indonesia yang tersingkir jauh hari sebelumnya justru mendapat satu tempat. Satu tempat tersebut didapat setelah secara resmi FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah menggantikan Peru. Bagai mendapat durian runtuh.

Demikian pula saat Indonesia secara tiba-tiba menyatakan mundur sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 secara tiba-tiba. Kehadiran Israel dalam ajang tersebut menimbulkan beberapa penolakan dari masyarakat.

Dalam kasus ini seharusnya Indonesia menerima sanksi karena membatalkan secara sepihak. Namun alih-alih mendapat sanksi, Indonesia justru dihadiahi menjadi tuan ruman Piala Dunia U-17 2023, yang berarti pula timnas Indonesia berhak tampil di ajang itu tanpa melalui babak kualifikasi.

Namun lepas dari apapun yang dikatakan orang, bantuan FIFA menunjukkan atensi mereka pada pengembangan timnas Indonesia. Pembangunan sarana training centre tersebut diharapkan mampu mengangkat persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik.

Dukungan pemerintah pun tidak perlu disangsikan. Gelontoran dana dan langkah menyegerakan pembangunan menjadi bukti keseriusan pemerintah. Sehingga diharapkan roadmap persepakbolaan Indonesia seperti yang sering diungkap Erick Thohir menjadi kenyataan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Agus Siswanto