Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Alfanni Nurul
Ilustrasi seseorang sedang menghitung uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gaya hidup frugal living akhir-akhir ini banyak dibicarakan dan menjadi trend di beberapa kalangan. Bahkan, banyak influencer yang membuat konten bertema frugal living serta dampak positif yang dialaminya.

Para influencer tersebut tak lupa mengajak para pengikutnya untuk mencoba menerapkan gaya hidup tersebut. Lantas apa itu frugal living?

Frugal living merupakan gaya hidup berhemat dan menekan pengeluaran berlebihan untuk keperluan yang tidak penting untuk meningkatan kepuasan hidup. Frugal living juga membantu meningkatkan kekayaan dengan lebih cepat. 

Penerapan gaya hidup frugal living bisa dikatakan sangat membantu seseorang untuk dapat berhemat di tengah harga barang yang semakin naik. Tidak hanya itu, frugal living membantu untuk lebih bijak dalam membelanjakan uang hasil kerja keras sendiri.

Langkah mudah melakukan frugal living adalah membuat anggaran belanja serta tujuan dalam membeli suatu barang. Utamakan lebih melihat kualitas dibanding kuantitas, agar barang dibeli lebih tahan lama. Cara itu cukup ampuh bagi seseorang yang sulit lepas dari kehidupan boros dan konsumtif. 

Sayangnya, tidak semua orang mampu menerapkan frugal living dengan benar dan maksimal. Banyak yang melakukan penghematan ekstrem demi lebih cepat memperkaya diri. Hal tersebut bukan tidak mungkin membuat seseorang terjebak ke dalam dampak negatif hemat ekstrem.

Salah satu dampak dari hemat ekstrem adalah kehidupan tidak berkembang. Dikutip dari howtomoney.com, seseorang yang menerapkan hemat ekstrem akan membatasi pengalaman hidup. Seseorang akan memilih menghindari hal-hal yang menyebabkan pengeluaran besar. 

Besar kemungkinan orang yang sangat hemat bisa menjadi sangat pelit terhadap uang. Akibatnya ia tidak menggunakan uang untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat, seperti tidak melakukan liburan di kala stres, minim pengalaman, bahkan memilih tidak menikah. 

Memang frugal living membantu dalam mempercepat kekayaan, namun tidak harus menyakiti diri sendiri. Tak ada salahnya sesekali memberikan hadiah kepada diri sendiri tetapi pengeluaran tetap sesuai dengan anggaran yang ditentukan.

Jika memang dirasa penghasilan dari pekerjaan utama kurang memenuhi kebutuhan sehari-hari, tak ada salahnya melakukan pekerjaan sambilan. Apalagi saat ini banyak pekerjaan yang sambilan yang dilakukan secara WFH (Work from Home) sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.

Dibandingkan melakukan hemat ekstrem, lebih baik untuk menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Alfanni Nurul