Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | A. S. Maghfiroh
Ilustrasi anak tunggal (freepik/ozgurcankaya)

Banyak orang beranggapan bahwa menjadi anak tunggal itu enak. Menjadi satu-satunya dalam keluarga membuat kasih sayang orang tua terlimpahkan sepenuhnya. Tidak perlu berbagi perhatian atau apapun itu. Saat jadi anak tunggal, kita tidak perlu berbagi hal tersebut dengan siapapun. Toh anak tunggal juga tak punya saudara.

Belum lagi menjadi anak tunggal sering dicap "dimanjakan" oleh orang tua mereka. Semua kebutuhan terlihat dipenuhi, semua yang diinginkan seperti dituruti. Sangat berbeda dengan anak yang memiliki saudara. Yang apa-apa harus berbagi. Mulai dari kasih sayang orang tua sampai apapun itu harus dibagi secara adil dengan saudara-saudara mereka. 

BACA JUGA: Mau Dibilang Apapun, Piala Dunia U-17 2023 Bukti Prestasi Indonesia

Padahal menjadi anak tunggal juga tidak semenyenangkan itu. Jika dilihat dari sudut pandang orang lain memang tampak seperti menyenangkan. Tapi bagaimana dengan si anak sendiri? Tentu saja tidak begitu. Jadi anak tunggal itu banyak gak enaknya. 

Jika orang lain berpikir menjadi anak tunggal itu mendapatkan kasih sayang dan perhatian sepenuhnya dari orang tua, anak tunggal akan berpikir bagaimana mewujudkan semua harapan orang tua mereka. Bagimana tidak, menjadi satu-satunya harapan keluarga itu berat. Kalau bukan ke mereka, pada siapa lagi orang tua bisa berharap?

Sama seperti orang-orang pada umumnya, anak tunggal juga butuh orang lain untuk berbagi. Mereka mungkin bisa membagi hal tersebut dengan teman-teman mereka. Tapi percayalah, tidak semua hal bisa diceritakan pada orang lain terutama hal-hal yang menyangkut privasi dan keluarga. Kadang anak tunggal juga merindukan kehadiran saudara untuk berbagi beban hidup yang mereka rasakan.

BACA JUGA: Konsep 'Take and Give' dalam Hubungan, Pentingkah Itu Semua?

Menjadi anak tunggal juga bisa membuat seseorang terbiasa dengan rasa bosan dan kesepian. Bayangkan jika orang tua bekerja. Rumah akan terasa sepi tanpa ada saudara atau orang lain. Kondisi ini akan membuat anak tunggal menjadi terbiasa dengan kesepian dan berujung rasa bosan. Bahkan saking terbiasanya. mereka akan menghabiskan banyak waktu sendirian setiap hari.

Terbiasa kesepian dan sendirian juga bisa menyebabkan anak tunggal menjadi kesulitan beradaptasi dengan orang baru. Mereka biasanya merasa canggung dan takut. Ini bisa terjadi karena mereka tidak memiliki saudara untuk berbagi dan bercerita. Bahkan untuk berbicara di depan orang lain saja, mereka akan merasa takut dan kurang percaya diri.

Kesimpulannya, menjadi anak tunggal itu tidak selamanya menyenangkan seperti yang kerap orang lain pikirkan. Meskipun begitu, mensyukuri setiap hal yang terjadi dalam hidup adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Tak peduli anak tunggal atau bukan, semua memiliki tanggung jawab dan bebannya sendiri-sendiri.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

A. S. Maghfiroh