Bintang Timnas Malaysia, Faisal Halim baru-baru ini mendapatkan kejadian yang tak menyenangkan. Pemain yang identik dengan nomor 7 di skuat Harimau Malaya tersebut menjadi korban penyiraman air keras oleh orang yang tak bertanggung jawab pada Minggu, 5 Mei 2024.
Akibat perbuatan tak beradab nan biadab tersebut, pemain yang kerap menirukan selebrasi dari Cristiano Ronaldo tersebut sampai harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif di ruang gawat darurat.
Adanya kejadian ini tentu membuat khalayak ramain terkhusus para penggemar sepak bola di Malaysia dan kawasan Asia Tenggara menjadi terkejut. Pasalnya, Faisal Halim sendiri selama beberapa tahun belakangan ini menjadi salah satu pemain Malaysia yang melejit namanya.
Bahkan tak sedikit pula negara-negara rival Malaysia di kawasan ini memberikan atensi tersendiri kepada sang pemain ketika bertanding di lapangan. Sehingga, ketika kejadian penyiraman air keras tersebut terjadi kepada Faisal Halim, para pendukung Timnas negara tetangga pun beramai-ramai memberikan simpati kepada sang pemain, termasuk dari kalangan suporter Timnas Indonesia yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Harimau Malaya.
Tak hanya itu, kejadian yang menimpa Faisal Halim ini juga menandakan bahwa sejatinya persepakbolaan di kawasan Asia Tenggara ini belum menemukan kemapanannya. Meskipun hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku penyiraman air keras tersebut, namun apa yang dilakukannya menunjukkan tingkat kedewasaan yang rendah dalam menyikapi dinamika yang terjadi di dunia sepak bola.
Jikapun hal tersebut dilakukan oleh pihak dari tim lawan, sangat terlihat jika dirinya tak bisa menerima jika performa apik yang ditunjukkan oleh Faisal Halim bisa mengancam penampilan oleh timnya tersebut. Pun demikian pula jika penyiraman itu dilakukan oleh pendukung klub Faisal Halim, bisa jadi karena dirinya menilai sang pemain melakukan kesalahan yang merugikan klubnya.
Terlebih, Faisal Halim memang beberapa kali mendapatkan sanksi dari federasi karena masalah indisipliner ataupun hal-hal nonteknis di luar lapangan.
Namun yang jelas, apapun alasan yang dijadikan pijakan oleh sang pelaku, sejatinya hal itu menggambarkan bahwa kondisi persepakbolaan di Malaysia pada khususnya atau Asia Tenggara pada umumnya, belumlah semapan yang kita harapkan. Karena sejatinya, kemanusiaan masihlah di atas segalanya.
Semoga lekas sembuh Faisal Halim!
Baca Juga
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
Artikel Terkait
-
Eduardo Almeida Dukung Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia, Mengapa?
-
Pecah Telur! Jumbo Jadi Film Animasi Terlaris Asia Tenggara Sepanjang Masa
-
Dari Kudus ke Panggung Asia, 2 Tim Putri Indonesia Siap Berlaga di Singapura
-
Hadapi Singapura hingga UEA, 24 Pemain Jebolan MilkLife Soccer Challenge Siap Berjuang di Asia
-
Pelatih Jerman Gembleng 24 Pesepak Bola Putri Indonesia Jelang JSSL Singapore 7s 2025
Kolom
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
-
Ngopi Sekarang Bukan Lagi Soal Rasa, Tapi Gaya?
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
Terkini
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Produksi Serial Prekuel Pacific Rim Dilanjutkan dan Tayang di Prime Video
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan