Beberapa waktu lalu sempat menghebohkan dunia maya mengenai tewasnya seorang murid di salah satu sekolah di Jawa tengah usai perayaan ulang tahunnya. Usut punya usut, sang korban meninggal usai diceburkan ke kolam ikan oleh para temannya yang sedang merayakan ulang tahun korban pada Senin (08/07/2024).
Naas, kolam tersebut ternyata tak diketahui dialiri aliran listrik tegangan tinggi yang membuat korban harus tersetrum listrik. Meskipun sudah mendapatkan penanganan medis, akan tetapi nyawa korban tak tertolong lagi.
Dari kasus ini tentunya memberikan gambaran yang cukup miris mengenai budaya perayaan ulang tahun yang masih terjadi di negara kita yang terkadang melewati batas norma dan bisa membuat meregang nyawa. Kasus di salah satu sekolah di Jawa tengah tersebut adalah satu dari segelintir orang mengalami kejadian tak mengenakkan saat perayaan ulang tahunnya atau yang memiliki istilah “Prank Ultah”.
Lantas apakah budaya ini memang sudah cukup lama terjadi di Indonesia? tidak ada yang mengetahui sejak kapan budaya melakukan keisengan atau prank terhadap seseorang yang tengah berulang tahun mulai dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Namun, hal ini kerap kali ditemui di banyak daerah dan tentuya sudah menjadi hal lumrah dan dianggap menjadi budaya tersendiri.
Budaya Prank Ulang Tahun Sering Dinormalisasi di Kalangan Masyarakat
Budaya atau kebisaan melakukan kejahilan kepada seseorang yang tengah berulang tahun memang kini sudah dianggap menjadi salah satu hal yang cukup lekat dalam perayaan ulang tahun seseorang. Ironisnya, terkadang hal-hal semacam ini dilakukan oleh orang-orang terdekat dari yang berulang tahuh. Mulai dari teman, rekan kerja, pasangan hingga juga bisa keluarga dapat memungkinkan melakukan kejahilan tersebut.
Kejahilan tersebut ada yang bisa dianggap saja seperti melemparkan atau memecahkan telur di kepala orang yang berulang tahun, menyiram dengan air, menaburkan tepung ataupun beberapa prank dan kejahilan lainnya. Bahkan, adapula kejahilan yang cukup ekstrim seperti kasus yang terjadi di salah satu sekolah di Jawa tengah tersebut yang harus berujung meregangnya nyawa korban.
Lantas, apakah budaya semacam ini memang perlu harus dilestarikan atau justru dihentikan? tentunya hal tersebut tergantung bagaimana sudut pandang yang diambil dari sebuah prank atau kejahilan yang akan dilakukan. Mungkin kejahilan atau prank menjelang perayaan ulang tahun seperti memecahkan telur dan menaburi tepung tidaklah terlalu berbahaya. Namun, jika sudah menjurus ke tindakan yang cukup rawan dan dapat menimbulkan trauma fisik maupun mental alangkah baiknya untuk tak dilakukan.
Seyognyanya merayakan perayaan ulang tahun orang terdekat adalah sesuatu yang cukup baik dan boleh-boleh saja dilakukan. Namun, tentunya jangan sampai hal ini justru bisa membuat permasalahan di kemudian hari atau justru menyebabkan kecelakaan yang bisa berujung hilangnya nyawa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Rahmad Darmawan Jadi Pelatih Liga Indonesia All Star, Kian Kental Aroma Timnas?
-
Media Vietnam Soroti Nasib Mantan Kapten Indonesia, Evan Dimas, Ada Apa?
-
Soroti Performa Pemain Naturalisasi, Pelatih Timnas Putri Indonesia Berikan Kritik!
-
Misi Gerald Vanenburg: Sulitnya Cari Penerus Ernando Ari di Timnas Indonesia U-23
-
Gabung Klub Liga Yunani, Dean James Panaskan Persaingan Bek Kiri Timnas!
Artikel Terkait
-
Beri Sumbangan 6000 Anak, Hadiah Uang Atta Halilintar ke Aurel Hermansyah Capai Rp1 Miliar?
-
Bersin Kencang usai Operasi, Usus Pria Ini Sampai Keluar Lewat Bekas Sayatan di Perut
-
Kelihatan Simpel Berkaus, Outfit Arsy Hermansyah di Acara Makan Malam Ultah Kakak Tembus Jutaan
-
Saaih Halilintar Bikin Konten Lepas Lovebird ke Alam Liar, Netizen Murka: Satu Keluarga Agak Laen..
-
Sentil Pemerintah Lambat Atasi Masalah, Puan: Rakyat Jadi Ambil Langkah Sendiri di Medsos, 'No Viral No Justice'
Kolom
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
AI dan Ekspektasi Emosional: Siapa yang Mengendalikan Siapa?
-
Paradoks Solo Leveling: Mengapa A-1 Pictures Rugi di Puncak Popularitas?
-
Scrolling Medsos Bikin Brain Rot: Buku Hadir Sebagai Pengalih yang Sehat
-
Pembangunan Hilir vs Pembangunan Hulu: Benarkah Desa Ikut Sejahtera?
Terkini
-
Tak Ada Indonesia, Duo Ratu Sepak Bola Wakili ASEAN di Pentas Piala Asia Wanita 2026
-
Piala Presiden 2025: Saat Duo Tamu Undangan Mengacak-Acak Kehormatan Tim Tuan Rumah
-
The Academy's Genius Swordsman:Webtoon Aksi yang Bikin Tegang!
-
Bukan Halu, Ini Makna Cinta Tulus di Lagu One Direction "Illusion"
-
Buku Berdamai dengan Diri Sendiri: Perempuan dengan Segala Problematikanya