Dalam lebih dari 1 dekade terakhir, ragam hiburan bagi penonton Indonesia semakin beragam. Tidak hanya tayangan lokal, tapi masyarakat kita juga bisa menikmati musik dan tontonan dari Jepang, Korea, China, India, hingga Thailand.
Masuknya tayangan mancanegara ke Indonesia ini mendapat sambutan hangat. Bahkan bisa dibilang, Indonesia adalah salah satu penyumbang streaming terbesar karena memiliki fans tersediri yang sangat loyal.
Namun di sisi lain, para penonton merasa kesulitan saat hendak menonton. Bisa karena tayangan yang hanya tersedia di saluran berbayar, hingga terkendala bahasa karena tidak adanya subtitles dalam tontonn favorit mereka. Jadi para penonton harus bersabar untuk menunggu hingga tayangan tersebut siap tayang secara gratis dan bisa dipahami karena sudah ditranslate.
Jika ditanya mengapa tidak menonton film atau series dalam negeri yang aksesnya lebih mudah, jawaban mereka beragam. Mulai dari alur series mancaranegara yang lebih seru dan nagih, akting yang lebih berkualitas, hingga teknik pengambilan gambar yang keren.
Begitu pun dengan musik. Para penggemar asal tanah air ini juga memberikan alasan yang mirip. Mulai dari kualitas yang lebih oke, musik yang lebih unik, story line yang tidak monoton dan fomo, hingga musik video yang serupa film.
Jadi mendengarkan musik tidak hanya sebatas mendengarkan lagu. Namun juga memiliki cerita, fashion, dan konsepnya sendiri, yang menjadi identitas sang artis.
Berangkat dari fenomena ini tentunya bisa menjadi pelajaran bagi banyak pihak di industri hiburan lokal. Mulai dari belajar untuk tidak fomo dan menciptakan keunikannya sendiri.
Karena kalau dari segi bakat, artis kita juga tak kalah dengan keren dari artis-artis asal mancanegara itu. Buktinya, beberapa artis dan penyanyi asal tanah air yang berhasil go internasional. Mulai dari menjadi idol KPop hingga penyanyi solo seperti Putri Ariani.
Nonton dan dengerin tontonan dan lagu dari luar negeri memang ribet, tapi demi kualitas, mengapa tidak?
Semoga di tahun 2025 ini penonton dan penikmat musik lokal tidak lagi kesulitan mendapat asupan hiburan dari artis kita sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bedah Lagu SuperM Better Days: Ada Hari Menyenangkan setelah Masa Sulit
-
Semuanya Akan Baik-baik Saja, Ini 'Obat' di Balik Lagu EXO 'Just As Usual'
-
Mengenal Fangirling Sebagai Coping Mechanism untuk Bertahan Hidup
-
Isu Diskriminatif di Balik Film Jepang 'Sweet Bean'
-
Bukan Sekadar Berpesta, Ini Kekonyolan Masa Muda di BIGBANG We Like 2 Party
Artikel Terkait
-
7 Rekomendasi Film Hitam Putih Terbaik dari Abad 21, Drama hingga Horor
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Review Film Cinta Laki-Laki Biasa: Romansa yang Sederhana tapi Memikat
-
A Minecraft Movie Pukul Mundur 'Captain America' Jadi Film Terlaris 2025
-
Review Good One: Film yang Begitu Jujur dan Menampar Kesadaran Kita
Kolom
-
Kabur Aja Dulu, Mengapa Hidup di Luar Negeri Kini Menjadi Solusi?
-
Manuver Danantara, Jadi Penjaga Napas saat IHSG Bergejolak?
-
Evakuasi Gaza ke Indonesia: Solidaritas atau Legitimasi Penindasan?
-
Perempuan dalam Politik: Setengah Populasi, Setengah Potensi yang Terpendam
-
Kurikulum Ganti Lagi? Serius Nih, Pendidikan Kita Uji Coba Terus?
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Hitam Putih Terbaik dari Abad 21, Drama hingga Horor
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Review Film Cinta Laki-Laki Biasa: Romansa yang Sederhana tapi Memikat
-
3 Karakter Iblis Dapat Kalahkan Dante dari Anime Devil May Cry dengan Mudah
-
A Minecraft Movie Pukul Mundur 'Captain America' Jadi Film Terlaris 2025