Scroll untuk membaca artikel
Angelina Donna | Angelina Donna
Ikan patin bakar bambu (Foto: Anita)

Saya adalah penggemar ikan patin. Diolah dalam bentuk apa pun, digulai, dipindang atau pun dibakar, ikan patin tetap sedap. Kali ini, saya diajak beberapa teman untuk mencicipi ikan patin bakar bambu di kawasan Sentul.

Meski terletak lumayan jauh dari keramaian, restoran Karimata yang menjual ikan patin ini selalu ramai. Didesain dengan nuansa alami dan tidak dikelilingi tembok beton, restoran ini cukup nyaman untuk disinggahi. Kami bisa memilih apakah duduk lesehan atau di bangku biasa.

Untunglah, saat kami datang, masih ada tempat tersisa di bagian lesehan. Langsung saja kami berempat memilih tempat itu sambil meluruskan kaki. Tak lama, pengunjung semakin bertambah. Dan restoran semakin ramai. Tak jarang, mereka yang ingin menikmati menu-menu di sini harus rela mengantre.

Kami lalu memesan menu favorit Karimata, ikan patin bakar bambu satu porsi. Awalnya, saya bertanya ke-3 teman saya yang lain, kenapa hanya memesan satu porsi.

"Satu porsi saja belum tentu habis," kata salah seorang teman saya.

Benar saja, ketika ikan dalam bambu itu datang, saya agak terkejut melihat ukurannya. Ikan patin itu datang dalam setengah belahan bambu dengan panjang sekitar 40 sentimeter.

Aroma rempah, seperti pepes langsung tercium dari ikan patin yang dibalut aneka rempah-rempah itu.

Well, ikan patin ini benar-benar kaya rasa. Apalagi saat disantap dengan nasi putih yang masih hangat dan dengan menggunakan tangan pula. Mantap. Dan, meski kami berempat, ikan patin ini masih tersisa....

Dikirim oleh Anita, Sukabumi

Anda memiliki cerita atau foto menarik? Kirimkan ke email: yoursay@suara.com

Array