Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Penyakit stroke (Shutterstock)

Memasuki era Industri 4.0, ditandai dengan semua serba digitalisasi, cepat dan otomatis ini memengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia tak terkecuali termasuk anak muda nya. Hanya dengan menggunakan gadget (gawai), semua kebutuhan dapat terpenuhi, seperti mudahnya pemesanan makanan minuman, tanpa harus mengantre panjang, dan kemudahan-kemudahan lainnya.

Namun tanpa kontrol yang baik, gaya hidup anak muda saat ini dapat menjadi lebih buruk dan mempengaruhi kesehatan yang tanpa di sadari dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti stroke.

Stroke adalah gangguan tiba-tiba pada suplai darah otak. Kebanyakan stroke disebabkan oleh penyumbatan arteri yang tiba-tiba yang mengarah ke otak (stroke iskemik) atau dapat disebut sumbatan. Stroke lain disebabkan oleh pendarahan ke jaringan otak ketika pembuluh darah pecah (stroke hemoragik).

Stroke juga bisa menyerang mereka yang berusia muda untuk itu kita harus mengenali indikasi ataupun gelaja nya sejak dini. Mati rasa mendadak atau kelemahan pada wajah, lengan atau tungkai di salah satu sisi tubuh, tiba-tiba kesulitan berjalan, merasa berat, pusing, serta kehilangan keseimbangan, adalah contoh indikasi dan gejala stroke.

Ada beberapa faktor yang tidak dapat kita kendalikan dan ada pula yang dapat kita kendalikan. Contoh faktor yang tidak dapat kita kendalikan adalah bertambahnya usia. Namun ada beberapa faktor yang dapat kita kendalikan seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, merokok, serta kelebihan berat badan.

Gaya hidup yang tidak sehat, dapat menjadi faktor munculnya penyakit stroke. Semakin banyaknya faktor risiko yang ada, semakin besar pula terkena penyakit stroke.

Ubah gaya hidup untuk mejaga tubuh tetap sehat, banyak melakukan gerakan yang membuat tubuh lebih aktif seperti berolahraga. Olahraga tidak harus kita lakukan di tempat gym, bisa dengan lari pagi, berenang, ataupun bersepeda di komplek rumah.

Selain itu kolesterol harus juga dikendalikan, cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak trans seperti gorengan, makanan siap saji, margarin, ataupun makanan yang mengandung lemak jenuh seperti kulit ayam, daging yang masih berwarna merah atau pun produk susu yang mengandung lemak. Pilihlah susu yang tidak mengandung lemak seperti susu kedelai.

Faktor lainnya yang dapat kita kendalikan adalah kebiasaan merokok serta minum-minuman beralkolhol, dan kendalikan pula pola makanmu agar tidak terjadi kelebihan berat badan, sehingga risiko terkena stroke dapat di cegah.

Seperti kata pepatah “lebih baik mencegah dari pada mengobati”, mulai untuk menerapkan pola hidup sehat, dengan menjaga asupan makanan, kendalikan emosi dan stres, banyak beraktivitas fisik, berhenti ataupun mengurangi merokok, dan cek kesehatanmu secara berkala.

Pengirim: Suriska Thalia / Mahasiswi London School of Public Relations
E-mail: suriska.thalia@gmail.com