Pernahkah Anda berharap bisa mengunjungi alam semesta yang benar-benar berbeda? Mungkin tempat di mana Anda bisa belajar sihir, memiliki AI sebagai sahabat, atau kembali ke masa lampau dan hidup bersama berbagai suku kuno di zaman batu.
Meskipun hal ini sangat mustahil (setidaknya dalam waktu dekat) ada beberapa cara agar bisa menjelajahi tempat tersebut, salah satunya adalah lewat film dan serial.
Mulai dari dunia teknologi di Black Mirror hingga tempat asing di mana para ras sihir hidup berdampingan di The Witcher, berikut ini adalah rekomendasi berbagai tayangan fantasi dan sci-fi Netflix Original yang menampilkan keistimewaan sebuah dunia alternatif.
Locke & Key
Tidak ada cara yang lebih mudah untuk memasuki dunia ajaib dari memasukkan sebuah kunci ke lubang pintu; dan inilah yang akan Anda temukan di serial misteri Locke & Key.
Ketika keluarga Locke pindah ke rumah leluhur mereka, Keyhouse, keluarga ini menemukan berbagai kunci ajaib dengan kemampuan yang berbeda-beda - ada yang untuk memasuki pikiran seseorang hingga pergi kemana saja yang diinginkan.
Mereka pun segera menyadari bahwa kunci-kunci ini menyimpan rahasia besar dan berkaitan dengan kematian sang ayah yang misterius. Yang terjadi berikutnya adalah serangkaian peristiwa mengerikan, hasil dari ulah iblis yang akan melakukan berbagai cara untuk merebut kunci-kunci tersebut.
Altered Carbon: Season 2
Jika Anda ingin tahu apakah manusia bisa hidup selamanya, saksikan Altered Carbon. Serial ini mengambil latar belakang 300 tahun di masa depan, di mana pikiran dapat dibuat secara digital, tubuh dapat ditukar, dan kematian dapat dihindari.
Musim kedua serial ini mengikuti kisah Takeshi Kovacs (Anthony Mackie), satu-satunya prajurit dari pasukan elit antar bintang yang bertahan hidup. Ketika sebuah pekerjaan membawa Takeshi kembali ke dunia Harlan, ia menemukan bahwa planetnya sedang di tengah peperangan dan cinta masa lalunya sedang bersembunyi di kegelapan. Takeshi pun harus berjuang menyelesaikan misinya, sekaligus mencari kekasihnya.
Memories of the Alhambra
Jika Anda penggemar AR (Augmented Reality), kunjungi bagian Korea di Netflix dan temukan Memories of the Alhambra. Serial ini akan membuat kita iri dengan teknologi AR-nya yang canggih, di mana pengguna dapat memasuki dunia yang berbeda – kapan saja, di mana saja – hanya dengan memasang lensa kontak.
Seorang CEO dari perusahaan teknologi pengembang AR bernama Jin-woo (Hyun Bin) berkunjung ke Spanyol untuk mencari seorang jenius pengembang permainan AR bernama Se-ju (Park Chan-yeol).
Apabila permainan ini digabungkan dengan teknologi Jin-woo, maka sebuah kesuksesan besar akan menantinya. Ketika Se-ju tidak dapat ditemukan, Jin-woo berkenalan dengan pemilik hostel di Spanyol, yang sekaligus merupakan kakak dari Se-ju, Hee-ju (Park Shin-hye). Namun semakin lama Jin-woo mencoba permainan tersebut, ia semakin tidak bisa membedakan dunia nyata dan dunia AR.
The Witcher
Jika Anda suka dengan sihir, berkunjunglah ke Benua di The Witcher, di mana Anda akan disambut dengan penyihir, elf, dan naga. Diadaptasi dari novel fantasi terlaris dunia karya Andrzej Sapkowski, The Witcher menceritakan kisah Geralt dari Rivia (Henry Cavill), seorang pembunuh monster bayaran yang berjuang mencari jati dirinya. Seiring waktu berjalan, takdir akan membawa Geralt kepada Yennefer dari Vengerberg (Anya Chalotra) - seorang penyihir wanita yang sangat kuat dan Putri Cirilla (Freya Allan) - seorang putri kerajaan yang membawa rahasia besar.
Black Mirror
Berharap bisa tinggal di dunia serba canggih yang didominasi oleh teknologi? Mungkin Anda akan berpikir dua kali setelah menyaksikan Black Mirror. Berlatar belakang di dunia modern yang tak jauh berbeda dengan dunia saat ini, Black Mirror menunjukkan sekilas dari apa yang bisa terjadi di masa depan: sebuah perangkat implan yang dapat merekam hidup Anda, sebuah sistem penilaian sosial yang akan menentukan kesejahteraan Anda, dan sebuah teknologi yang dapat menghidupkan kembali orang yang telah meninggal – atau setidaknya beberapa bagian saja.
Jika Anda berpikir dunia seperti ini sangat hebat, maka Anda salah. Black Mirror memperlihatkan bagaimana teknologi modern dapat menjadi bumerang yang akan merugikan penggunanya. Pelajaran yang dapat diambil: sering-sering beristirahat dari teknologi!
Baca Juga
-
8 Cara Menghilangkan Bau Mulut, Jangan Makan Permen!
-
5 Cara Screenshoot di Laptop, Bisa Screenrecord Juga
-
Daftar 5 Film Horor yang Pernah Masuk Nominasi Best Picture Oscar
-
Sukses dengan Part 1 dan 2, A Quiet Place Part 3 Akan Hadir 31 Maret 2023
-
Fitur Baru Business Suite: Penjadwalan Story Instagram dan Facebook
Artikel Terkait
-
Netflix Umumkan Serial XO Kitty Season 2 yang Siap Tayang pada Januari 2025
-
Borong 7 Piala Citra! Ini Link Nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film: Legal dan Resmi
-
Light Shop Jadi Karya Ambisius Kang Full, Siap Bersaing dengan Squid Game!
-
Makna Plankton di Serial Netflix Mr. Plankton Diungkap Penulis, Mendalam!
-
Makna Plankton di Serial Netflix Mr. Plankton Diungkap Penulis, Mendalam!
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans