Akhir-akhir ini muncul tren baru yaitu banyaknya orang yang menggunakan aplikasi TikTok. Aplikasi ini seringnya digunakan untuk membuat video sambil bergoyang.
Aksi goyang TikTok sama sekali tidak sulit ditemukan. Hampir bisa dipastikan ketika membuka media sosial seperti Instagram dan Twitter, kita akan dengan mudahnya menemukan video TikTok.
Tren TikTok ini membuat banyak orang menjadi ketagihan karena fitur-fiturnya yang seru yang juga dapat melepas rasa bosan selama di rumah aja. Namun jika melakukannya hingga lupa waktu juga menjadi dampak yang buruk. Terlebih lagi yang sering menggunakan aplikasi ini adalah kalangan anak muda.
Oleh karena itu agar tidak berlebihan atau ketagihan main TikTok, berikut adalah 3 tips untuk orang tua agar anak tidak ketagihan main TikTok:
1. Awasi
Menurut Psikolog anak dan remaja, Roslina Verauli, yang dikutip dari Kumparan.com mengatakan bahwa TikTok aman digunakan anak asalkan di bawah pengawasan orang tua.
"Di TikTok kan gunainnya ada musik dan tarian, dan itu very good dampaknya untuk anak. Hampir semua aspek tumbuh kembang melalui gerakan menari dan menyanyi. Ketika mendengarkan musik, anak terlatih untuk berekspresi. Tapi ingat, bermusik dan menari tidak hanya dari TikTok," jelas Roslina.
Satu catatan penting bagi orang tua yaitu tetap harus selalu mengawasi anak. Karena TikTok sendiri rentan terhadap cyberbullyng karena sifatnya yang media sosial dan terhubung dengan orang lain.
Selalu awasi, awasi, dan awasi anak selama penggunaan TikTok.
2. Batasi
Sama seperti game online, TikTok pun memberikan ‘sensasi’ yang sama yang membuat anak merasa senang ketika melakukannya sehingga ingin lagi, lagi, dan lagi. Kuncinya, batasi penggunaan TikTok sebelum menjadi ketagihan.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu tokoh Educator di Indonesia, Merry Riana, bahwa anak tidak suka digurui. Maka yang harus dilakukan adalah bukan hanya membatasi, tapi mencari alternatif kegiatan yang fun dan menyenangkan.
3. Edukasi
Selain mengawasi dan membatasi anak, yang terakhir edukasi. Ajarkan sehingga mereka sadar bahwa ternyata ada banyak media lain yang bisa mereka lakukan selain TikTok. Jangan sampai dunia mereka hanya di TikTok saja, ajak lakukan sesuatu yang lain yang juga menyenangkan sehingga mereka tidak hanya bergantung dari TikTok. Bisa melalui kegiatan traveling, outbound, camp edukasi remaja, dan apapun lainnya yang positif dan bisa memberikan mereka ruang bebas untuk mengekspresikan diri.
Jadi awasi, batasi, dan edukasi. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Rekomendasi 3 Buku Wajib Dibaca di 2020
-
3 Pelajaran Hidup dari Merry Riana, Sosok Wanita yang Sukses di Luar Negeri
-
Dear Ladies, 10 Quotes Merry Riana Ini Bisa Jadi Obat Penenang Hatimu
-
Bulan Perempuan Internasional, Ini 5 Tokoh Perempuan Indonesia Inspiratif
-
3 Alasan Kenapa Anak Sukses di Sekolah Belum Tentu Sukses di Kehidupan
Artikel Terkait
-
Politikus PDIP Janji Pakai TikTok Jika Indonesia Bisa Kirim Roket ke Mars
-
5 Tips Mudah Gaya Hidup Sehat dan Bugar
-
Greget! Dispenser Ditaruh di kamar Mandi Sebagai Pengganti Pemanas Air
-
Di Malaysia, Produksi Film Hingga Video Medosos Kini Butuh Izin Pemerintah
-
5 Tips Wawancara Kerja Online, Meningkatkan Peluang Diterima Kerja
Lifestyle
-
Tren Konten Soal Matematika di Medsos, Gen Z Gagal Paham Operasi Hitung?
-
Duet Tissa Biani dan Dul Jaelani: Tak Lagi Ragu Jadi Romantisme Baru
-
Wangi Sultan Gak Pake Mahal: 4 Parfum Lokal yang Lagi Hype di FYP TikTok
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
Terkini
-
Sosok Yurike Sanger, Cinta Singkat Bung Karno yang Wafat di Usia 80 Tahun
-
Media Sosial dan Dunia Anak: Antara Manfaat dan Tantangan
-
RilisanPeringkat FIFA Bulan September dan Intimidasi Malaysia yang Siap Kudeta Pasukan Garuda
-
Wali Kota Prabumulih Disemprot dan Minta Maaf Sambil Nunduk, Netizen: Pemimpin Zalim Kena Batunya!
-
1 Orang 1 Akun Medsos? Rencana Kontroversial Pemerintah Picu Perdebatan Sengit!