
Dalam berperilaku, manusia tidak bisa seenaknya. Terdapat hal yang harus dipertimbangkan matang-matang dan dipikirkan secara bijaksana. Jangan sampai terlontar kalimat “nasi sudah jadi bubur” sebagai bentuk penyesalan.
Di bawah ini beberapa hal yang tak bisa kamu dapatkan kembali. Karena itu perlu dilakukan dengan perhitungan.
1. Kata-kata yang sudah diucapkan
Jagalah mulutmu, jangan sampai terlontar kalimat yang menyakitkan hati. Karena kalimat yang sudah dilontarkan tak bisa ditarik kembali.
Kata-kata sangat mudah diucapkan, tapi dampaknya bisa membekas dalam. Banyak hubungan pertemanan harus berakhir karena salah berucap dan tanpa berpikir panjang. Dengan dalih “bercanda”, seolah jadi pemakluman untuk mengeluarkan kata-kata setajam pisau.
2. Waktu yang sudah berlalu
Waktu yang sudah terlewat tak bisa diputar ulang. Setiap orang memiliki kuota waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. Namun, cara memanfaatkannya yang berbeda-beda.
Ada yang memilih membuang-buang waktu dengan melakukan hal yang menyenangkan tapi sebenarnya merugikan bagi dirinya. Nonton drama saat seharusnya belajar untuk ujian. Saat nilai ujian buruk, yang disalahkan sekolah atau pemerintah kenapa sih harus ada ujian segala. Nah lho.
Sibuk mengejar harta, sampai lupa keluarga. Tak terasa, ayah ibu telah menua. Baru menyesal ketika sudah tiada.
Yuk, manfaatkan waktu dengan baik supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.
3. Kesempatan yang telah lewat
Ada lowongan pekerjaan yang menawarkan berbagai fasilitas dan gaji lebih menarik, tapi terlewat begitu saja karena ragu-ragu apakah kamu mampu. Yang menyakitkan, ternyata teman sendiri yang dapat. Padahal dari segi skill, tak jauh berbeda dengan kamu. Bedanya, dia lebih punya nyali.
Jangan sampai karena kebanyakan mikir dan meragukan diri sendiri, akhirnya melewatkan kesempatan emas. Padahal, kesempatan tak datang dua kali. Sayang banget, kan.
4. Kepercayaan yang telah rusak
Saat seseorang sudah menaruh kepercayaan pada dirimu, jagalah dan jangan dikhianati. Sekali kepercayaan sudah rusak, sulit mendapatkannya kembali. Karena sudah ada jurang keraguan yang kamu buat sendiri.
5. Kehidupan
Banyak orang yang menyia-nyiakan hidup ini karena tidak sadar bahwa kehidupan adalah anugerah dan tak ada yang bisa menebak, setiap orang akan mendapat jatah berapa lama.
Mumpung kita masih hidup, orang tua pun masih hidup, yuk bahagiakan mereka. Bersyukurlah, Tuhan masih beri kesempatan untuk bisa membuat mereka tertawa.
Penyesalan selalu datang terlambat. Semoga pembahasan di atas bisa jadi pengingat kita semua agar bisa berperilaku lebih bijak.
Baca Juga
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
Dokumenter 'Madaniya': Cara Mohamed Subahi Suarakan Revolusi tanpa Senjata
-
Blossom in Darkness: Drama China Romantis Horor yang Dibintangi Li Hongyi dan Sun Zhenni
-
Kabar Gembira! Aktor Song Joong-ki Umumkan Kelahiran Putri Keduanya di Roma
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Artikel Terkait
-
Doa Setelah Sholat, Lengkap dengan Artinya
-
Studi: Berolahraga di Waktu yang Sama Efektif Turunkan Berat Badan
-
Pembagian Angpao Ditiadakan, Begini Imlek di Vihara Kwan In Thang Tangerang
-
5 Ide Kegiatan Mengisi Waktu Luang yang Dapat Menghasilkan Uang
-
Jangan Boros! Ini 4 Cara Bijak Gunakan Angpau Imlek
Lifestyle
-
Sudah Tahu? Begini Cara Simpan Semua Tab Chrome Sekaligus Sebelum Shutdown
-
Spesifikasi Huawei MatePad Pro 12.2, Tablet Rasa Laptop Dibanderol Rp 14 Juta
-
Huawei Mate X6 Resmi Hadir ke Indonesia, HP Lipat Futuristik dengan Bodi Ramping
-
iQOO Z10 Segera Rilis di Indonesia, Dibekali Baterai Besar 7300 mAh dan Pengisian Cepat 90 Watt
-
4 Ide OOTD Girly Style ala Lee Nagyung FROMIS 9, Ubah Gaya Lebih Charming!
Terkini
-
Mission Impossible The Final Reckoning: Masa Depan Untuk Bintang Baru?
-
Kandas di Babak Awal, 4 Atlet Unggulan Singapore Open 2025 Ini Early Exit
-
Ten NCT Ungkap Rasa Kesepian yang Mendalam di Lagu Debut Jepang 'Silence'
-
Rekap Laga Singapore Open 2025 Day 2: Empat Wakil Indonesia Raih Kemenangan
-
Cultural Tokenism di Dunia Hiburan: Representasi atau Sekadar Simbolik?