Dengan kecanggihan teknologi sekarang, kita bebas mengekspresikan perasaan kita melalui media apapun. Tak jarang kita temui orang-orang yang mencurahan isi hati atau perasaannya di dunia maya lewat akun media sosial yang ia miliki.
Tertarik untuk melakukan hal serupa? Eits, jangan buru-buru.
Curhat di media sosial memang mengasyikkan. Kita bisa mendapat tanggapan dari banyak teman kita, meski terpisahkan oleh jarak dan waktu. Tapi, sembarangan curhat di media sosial juga bisa membuat hal-hal buruk ini terjadi :
1. Semua orang akan Tahu
Ketika kita memutuskan untuk mencurahkan perasaan kita ke dunia maya, bersiaplah. Semua orang akan tahu masalah yang sedang kita hadapi. Beberapa teman mungkin akan memberi tanggapan. Tapi, apa mereka benar-benar peduli? Belum tentu. Bisa saja mereka hanya penasaran. Bukan tidak mungkin, permasalah kita akan menjadi bahan gosip di kemudian hari. Siap?
2. Berpotensi menimbulkan masalah baru
Curhat lewat media sosial juga berpotensi menimbulkan masalah baru. Hal ini terjadi karena belum tentu semua orang bisa memahami apa yang kita tulis. Bisa jadi, mereka akan salah tafsir dengan maksud tulisan kita. Bayangkan bila kemudian pemahamannya yang keliru itu telanjur disebarluaskan ke yang lain. Wah, bisa buruk reputasi kita.
3. Bisa menyinggung perasaan orang lain.
Meski cerita yang kita tulis dimaksudkan untuk orang lain, bisa saja karena suatu alasan, ada orang tertentu yang merasa cerita tersebut berkaitan dengannya. Kesalahpahaman pun tidak bisa terelakkan lagi. Ngeri, kan?
4. Dinilai tidak profesional
Media sosial adalah salah satu cara menilai kepribadian seseorang. Itu sebabnya, saat melamar pekerjaan ada beberapa perusahaan yang mengisyaratkan untuk mencantumkan akun media sosial yang dimiliki. Lewat akun itulah pihak HRD akan menilai kepribadian calon karyawannya.
Bayangkan bila media sosial kita dipenuhi oleh curhat, bisa-bisa pihak perusahan akan menilai kita sebagai pribadi yang tidak professional karena kerap mengumbar permasalahan pribadi ke dunia maya. Kesempatan untuk bergabung di perusahaan tersebut hilang sudah. Sayang sekali, bukan?
Mencurahkan isi hati sebagai upaya untuk mencari solusi atau sekedar meringankan beban pikiran memang sah-sah saja. Tapi pastikan curhat kita tidak mendatangkan masalah-masalah baru yang akan kita sesali nantinya, ya.
Kalau memang sudah tidak tahan lagi untuk curhat, lebih baik kita curhat ke orang yang benar-benar sudah kita kenal dan kita percaya, daripada melemparkannya ke media sosial. Setuju?
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Viral Istri Pulangkan Suami ke Ibunya, Mana yang Harus Diutamakan Pria dalam Rumah Tangga?
-
Dunia Anonim: Perlindungan Emosi atau Bahaya Tersembunyi?
-
Pemprov DKI Luncurkan Layanan Konseling Keliling, Mirip Mobil Curhat ala Ridwan Kamil?
-
Curhatan Penuh Emosi Nikita Mirzani untuk Lolly Kuras Air Mata Netizen: Hatiku Teriris
-
Curhat Pengguna Mobil Listrik Neta: Jarak Tempuh Anjlok Drastis dari 400 Km Jadi 40 Km
Lifestyle
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
3 Sunscreen dengan Antioksidan untuk Kulit Sehat, Bebas Kusam dan Kerutan!
-
4 Ide OOTD Elegan ala Kai EXO, Tampil Stylish dengan Sentuhan Classy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit ala Park Bo-young, Kasual hingga Formal!
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025