Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Riva Khodijah
Ilustrasi Anak & Gadget. (pexels.com/Jessica Lewis)

Tugas jadi orangtua memang tak pernah mudah. Sebagai orangtua, nggak hanya berperan memenuhi kebutuhan sandang dan pangan anak, tapi juga bertanggung jawab terhadap perkembangan karakternya.

Supaya kamu nggak dihantui rasa sesal di kemudian hari, sebaiknya hindari hal-hal berikut ini yang kerap jadi sumber penyesalan orangtua pada anak. Apa saja?

1. Memberi ponsel terlalu dini

Orangtua sering mengeluh anaknya kecanduan handphone. Padahal, semua itu bermula dari kamu sendiri, yang memberikan handphone ke anak dengan berbagai alasan. Salah satu alasannya adalah supaya anak berhenti nangis, atau saat kamu lelah, agar anak bisa tenang bermain sendiri. Perilaku ini, lama-kelamaan membuat anak menemukan kenyamanan bukan pada orangtuanya lagi, tapi pada handphone.

2. Anak jadi pelampiasan

Namanya orang dewasa, pastilah sehari-hari berkutat dengan masalah. Ada kalanya masalahnya di luar, tapi yang jadi kena pelampiasan malah anaknya. Karena anak di pihak yang lemah dan tak bisa melawan, ia hanya bisa menangis saja. Sikap seperti ini, bisa membuat anak jadi membenci kamu sebagai orangtuanya, ketika ia sudah besar nanti.

3. Tidak memprioritaskan anak

Ada banyak orangtua yang menganggap kalau anak makannya sudah tercukupi, bahkan makannya yang mewah dan bergizi, serta sekolahnya juga sudah memadai, artinya di tempat yang mahal, maka peran orangtua sudah cukup.

Padahal, anak pun perlu perhatian dan kasih sayang. Hal ini, yang nggak bisa ditukar dengan uang, yang membuat mereka besar nanti bisa jadi penentu akan sayang pada orangtuanya atau tidak. Jika dari kecil tak terbiasa disayang orangtua, bagaimana mereka bisa belajar untuk peduli dan perhatian pada orangtuanya.

Akhirnya tinggal orangtua sendiri yang diliputi penyesalan, kenapa dulunya sering mengabaikan anak. Ketika sudah lansia, anak-anak sibuk dengan urusannya masing-masing, tak ada yang peduli sama sekali.

4. Sering membentak anak

Masih ada saja orangtua yang meyakini bahwa dengan membentak anak, akan baik bagi kemajuan hidupnya nanti. Padahal, sering membentak anak, membuat anak jadi penakut dan kurang pede. Dampak lain yang berbahaya, anak jadi terbiasa berbohong. Hal ini dilakukan demi menghindari amukan orangtuanya, yang kalau sudah kesal, pakai bentak-bentak segala.

5. Tidak mengajarkan anak akhlak yang baik

“Maklum, namanya juga anak-anak” adalah jargon yang sering kali jadi senjata pamungkas para orangtua untuk memaklumi kenakalan perilaku anaknya. Padahal, justru sejak dari kecil anak diajarkan akhlak.

Supaya ia tak hanya pintar, tapi juga memiliki sopan santun, dan mengetahui mana yang benar dan salah. Gimana anak bisa belajar kalau perilaku nakalnya itu tidak benar, tapi orangtua hanya mendiamkan dan malah memaklumkan perilakunya.

Bila ada hal-hal di atas, ada yang masih sering kamu lakukan, semoga bisa jadi introspeksi dan pemicu semangat untuk memperbaiki diri. Semangat terus ayah bunda!

Riva Khodijah