Melihat pencapaian orang lain yang sudah sukses, membuat diri menjadi panas hati. Kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan menguras energi jika terus dituruti. Lebih dari itu, kebiasaan ini dapat berdampak negatif untuk kehidupan sosial dan kesehatan mental.
Berikut ini sederet alasan mengapa kamu tak perlu lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Yuk disimak!
1. Masing-masing orang memiliki kelebihan dan kelemahannya
Kamu tentu tahu kan kalau setiap orang yang diciptakan Tuhan, tidak ada satu pun yang sama persis. Bahkan bagi orang kembar sekalipun, pasti ada perbedaan di antara mereka. Nah, setiap orang dibekali dengan kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu tidak perlu iri hati jika melihat orang lain jago masak, sedangkan kamu tidak.
Bisa jadi kamu punya kelebihan tersendiri yang tidak dia miliki. Daripada sibuk membandingkan diri dengan orang lain, cobalah untuk mulai fokus mengembangkan talenta yang ada dalam dirimu.
2. Kehilangan jati diri sendiri
Sibuk melihat potensi dari orang lain membuatmu lupa bahwa kamu pun memiliki potensi yang luar biasa jika mau mendalaminya. Kebiasaan tersebut dapat membuatmu menjadi kurang menghargai kelebihan diri sendiri.
Cukup kenali dirimu sendiri lebih jauh dan gali potensi yang ada. Sehingga, kamu tumbuh dengan percaya diri menjadi versi terbaik dari dirimu.
3. Mudah frustasi
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya membuang waktumu menjadi sia-sia. Lebih dari itu, kamu bisa menjadi gampang frustasi. Hal ini dikarenakan kamu memikirkan berbagai macam hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipikirkan. Berdamailah dengan dirimu sendiri agar lekas berkembang.
4. Membandingkan dengan sesuatu tidak akurat
Melihat unggahan media sosial teman yang pergi jalan-jalan ke luar negeri terus membuatmu menjadi iri. Padahal, realitanya belum tentu se-bahagia itu. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di Personality and Social Psychology Bulletin menunjukkan bahwa orang cenderung untuk memperlihatkan lebih sedikit emosi negatif mereka daripada emosi positif.
Lebih lanjut, orang cenderung melebih-lebihkan sesuatu yang positif dalam hidup orang lain, sedangkan mereka bisa jadi gagal memahami perasaaan negatif pada orang lain. Jadi, apa yang diterima terkadang bukan merupakan gambaran yang utuh.
Nah, itulah beberapa alasan yang dapat menjadi pertimbangan bagi kamu untuk tidak lagi repot-repot membandingkan diri dengan orang lain. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Wanita Harus Tahu, 4 Penyebab Badan Lemas saat Menstruasi
-
Hindari dari Sekarang, Ini 4 Kebiasaan Penyebab Sahabat Pergi Menjauh
-
Mudah Tergiur? Ini 4 Tips Ampuh Tahan Godaan Makan Junk Food
-
4 Kesalahan Mencuci Wajah, Bisa Bikin Jerawatan
-
Belajar Memasak, Ini 4 Kesalahan Penyebab Donat Tidak Mengembang
Artikel Terkait
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
-
Ulasan Buku Di Balik Tawa dan Tangis, Respons Orang Tua saat Anak Bersedih
-
Menjalani Kehidupan dengan Lebih Bahagia dalam Buku Happiness is Now
-
Uang, Waktu, atau Hubungan: Mana yang Benar-benar Bisa Membeli Bahagia?
-
Ulasan Buku Bersorak Bahagia, Refleksi Kehidupan Lewat Tokoh Batok Kelapa
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?