Bagi sebagian orangtua, seks adalah hal yang tabu untuk diketahui oleh anak mereka. Bahkan sebagian orang kerap memberikan fakta-fakta palsu dengan harapan anak mereka tidak mengenal akan hal tersebut.
Jika terus disembunyikan hal ini justru dapat menimbulkan bahaya, karena rasa ingin tahu yang tinggi pada anak dapat mendorongnya untuk mencari tahu sendiri tanpa sepengetahuan dari orangtua.
Menghindari terjadinya hal tersebut, menjadi sebuah keharusan bagi setiap orangtua untuk memberikan pendidikan seks yang tepat sesuai dengan usia dan pola pikir anak. Pendekatan ini dinilai lebih efektif dan dapat melindungi anak dari kejahatan-kejahatan yang dapat menimpa anak.
Berikut adalah beberapa tahapan pendidikan seks sesuai usia dan pola pikir anak:
1. Usia balita
Di usia ini anak tengah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap bagian-bagian tubuh yang dimilikinya. Usia 0-2 tahun, anak akan banyak mengamati bagian-bagian tubuh hingga cara kerjanya.
Pada usia ini orangtua perlahan-lahan dapat mengenalkan bagian tubuh beserta fungsinya, tak terkecuali pada bagian alat kelamin dan alat vital lainnya seperti menunjukkan bagaimana cara membuang air dengan benar.
Menginjak usia 3-5 tahun pola pikir anak akan semakin berkembang. Di usia ini anak sudah mulai terbiasa menggunakan fungsi dari alat kelaminnya, seperti buang air sendiri. Pada usia ini, orangtua harus mulai mengenalkan perlindungan diri terhadap alat kelamin anak, seperti mengajari anak untuk memakai pakaian dalam ruangan tertutup hingga melarang sembarang orang menyentuh bagian kelamin dan alat vital lainnya.
2. Usia kanak-kanak
Menginjak usia kanak-kanak antara 6-8 tahun anak-anak mulai sering bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, baik di sekolah maupun di tempat lain. Pada usia ini anak sudah mulai dapat di edukasi terkait citra dari masing-masing gender.
Orangtua juga dapat menjelaskan sedikit-sedikit tentang bagaimana berhubungan seksual itu berjalan, namun dengan peringatan bahwa hal tersebut hanya boleh dilakukan orang dewasa yang sudah menikah. Selain, sebagai pengetahuan bagi anak, hal ini juga dapat melindunginya dari kejahatan-kejahatan yang tidak diinginkan.
3. Usia pra remaja (pubertas)
Usia 9-12 tahun, pola pikir anak sudah mulai matang. Anak-anak sudah mulai mengalami pubertas, pada usia ini orang tua dapat menjelaskan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi saat usia pubertas, seperti membesarnya payudara, pembesaran panggul, bahkan menstruasi pada anak perempuan atau pembesaran penis dan buah zakar pada anak laki-laki, serta tumbuhnya rambut kemaluan.
Penting untuk memberikan edukasi bahwa perubahan tersebut terjadi secara alamiah. Serta selalu peringatkan anak untuk selalu menjaga alat kelamin dan organ vital lainnya.
4. Usia remaja
Menginjak usia 12-18 tahun, biasanya anak laki-laki telah mengalami mimpi basah. Perubahan fisik dan emosional juga banyak terjadi di usia remaja. Anak mulai mengenal rasa cinta kepada lawan jenis.
Di usia ini hendaknya orangtua selalu terbuka kepada anak, tanamkan nilai-nilai tanggung jawab pada anak, dan selalu ingatkan bahwa berhubungan seksual hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah terikat hubungan pernikahan.
Pendidikan seks terbaik berasal dari keluarga. Jangan tutup-tutupi hal tersebut hanya karena orangtua enggan memberikan edukasi dan mengganggapnya tabu. Akan lebih berbahaya jika sampai anak mendapat informasi yang salah bahkan menjerumuskannya ke dalam hal-hal berbahaya.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Artikel Terkait
-
Geger! Ibu Asuh di AS Diduga Jual Anak demi Seekor Monyet Eksotis
-
Seorang Ibu Tega Tukar Anak Asuh dengan Seekor Monyet Eksotis di Texas!
-
Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan
-
Zaskia Gotik Sempat Berniat Program Anak Cowok Seminggu Sebelum Hamil ke-3, Kini Mimpinya Terwujud
-
Kehebohan Fuji Rayakan Kehamilan Kakak Ipar, Ini 9 Karakter Anak Bungsu yang Perlu Diketahui
Lifestyle
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Boyish hingga Feminin, 4 Ide Gaya OOTD ala Lia ITZY yang Bisa Kamu Coba
-
Biar Makin Stylish, Sontek 4 Ide Daily Outfit ala Jongho ATEEZ Ini!
-
4 Look Kasual ala Seungkwan SEVENTEEN, Nyaman Dipakai Sehari-hari!
-
5 Gaya Smart Casual dengan Kemeja ala Amelia Elle, Bisa Buat Ngantor!
Terkini
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran