Kebebasan berpendapat di media sosial memang tidak ada salahnya apabila bermaksud untuk memberikan informasi yang positif. Namun sangat disayangkan banyak sekali terjadi perdebatan atau adu argumen yang terjadi di media sosial. Hingga banyak yang sengaja membuat akun sosial media secara anonim untuk melampiaskan semua pendapat yang dimiliki.
Apabila kamu terlalu sering melakukan perdebatan dengan orang lain di media sosial, akan ada dampak buruk yang kamu rasakan. Karena itu simak alasan kenapa kamu harus menghindari perdebatan di media sosial.
1. Hanya Menimbulkan Amarah yang Tidak berarti
Pada saat termakan oleh komentar orang lain di media sosial memang menguras tenaga dan menimbulkan emosi. Debat kusir lantaran berbeda pendapat memang cukup membuat stres pikiran dirimu sendiri.
Kalau sudah emosi malah membuat hari-harimu tidak mood karena sudah terprovokasi dengan berbagai komentar negatif yang kamu terima. Maka sebaiknya hindari komentar negatif agar menjaga kondisi psikologimu dan merasa tenang.
2. Waktu yang Terbuang Sia-sia
Prioritaskan waktu pada dunia nyata memang lah sangat penting, terkadang memang butuh media sosial untuk mencari hiburan selepas aktivitasmu. Namun sebaiknya pilahlah informasi yang kamu terima serta hindari perdebatan agar tidak membuang waktu secara sia-sia.
3. Mudah Sakit Hati
Kalau kamu berdebat dengan orang lain di media sosial memang terjadi komentar yang bisa menyerang secara personal apabila kamu telah kalah berdebat. Hal itu malah akan membuatmu menjadi sakit hati.
Hal yang buruk memang sebaiknya dibatasi kalau bisa tidak usah dilakukan, apabila tetap terus ditanggapi yang ada malah akan membuat tertekan dan berdampak negatif pada dirimu sendiri.
4. Tidak Ada Ujungnya
Memang setiap pertikaian selalu ada yang ingin memenangkan perdebatan dengan cara apapun. Mungkin tindakan kasar pun akan dilakukan seperti mencela, hal seperti itu memang bisa terjadi di media sosial. Daripada kamu berdebat kusir yang tidak ada ujungnya, lebih baik biarkan saja mereka karena kebanyakan yang berkomentar adalah akun anonim.
5. Gangguan Kecemasan
Rasa cemas ketika kamu dirundung oleh para pengguna media sosial memang benar-benar membuat rasa cemas. Lantaran mereka bisa saja menyerangmu secara personal sehingga membuatmu terganggu secara mental. Maka coba selalu jaga jari-jarimu ketika berkomentar karena mungkin saja ada yang merasa sakit hati dengan pendapatmu.
Dari penjelasan di atas, sebaiknya mulailah untuk memfilter konten-konten di media sosial yang negatif lantaran memang mengundang untuk melakukan komentar dan bisa membuat perdebatan yang membuang waktumu dan memanggu kondisi kesehatan psikologis.
Baca Juga
-
3 Alasan Orang Selingkuh dalam Hubungan yang Perlu Kamu Ketahui
-
5 Cara Bijak untuk Menerima Fakta Bahwa Cinta Tak Selalu Berbalas
-
5 Kelebihan dan Kekurangan Punya Pacar yang Romantis!
-
5 Hal Buruk Jika Terlalu Bersikap Baik dengan Pasangan
-
4 Kesulitan yang Suka Dialami oleh para Pegawai Kontrak, Pernah Merasakan?
Artikel Terkait
-
4 Inspirasi Outfit Nyaman ala Natty KISS OF LIFE untuk Aktivitas Harianmu!
-
Komdigi Gandeng UNICEF Terapkan Aturan Baru Batasi Anak Main Medsos
-
BRI Life Gandeng PNM, Tingkatkan Kesejahteraan Nasabah Ultra Mikro
-
Kisah Mbah Tupon dan Pelajaran Kewaspadaan dari Ulah Mafia Tanah
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
Lifestyle
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
-
4 Ide Pilihan OOTD Stylish ala Sana TWICE, Dari Elegan sampai Playful Style
-
4 Ide Gaya Chic ala Liz IVE yang Bisa Kamu Tiru untuk Tampil Memesona!
-
4 Padu Padan Daily Outfit ala Haechan NCT, Effortless Tapi Tetap Catchy!
-
4 Inspirasi Outfit Nyaman ala Natty KISS OF LIFE untuk Aktivitas Harianmu!
Terkini
-
Ulasan Novel Queens of Fennbirn: Menyelami Sejarah Gelap Dunia Fennbirn
-
Jesse Plemons Dikonfirmasi Main The Hunger Games: Sunrise on the Reaping
-
Intip Kekompakan Cast Drama Good Boy di Sesi Pembacaan Naskah, Tayang Mei!
-
Comeback Lewat Mrs. Nail, HyunA Usung Pesan Berani dan Percaya Diri
-
Novel The Wasp Trap: Ketika Sejarah Keluarga Mengungkap Sebuah Kebenaran