Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Dzul Fiqram Nur
Ilustrasi meja kerja minimalis (pixabay.com/@Candid_Shots)

Pernah mendengar kata gaya hidup minimalis atau minimalisme? Ya, minimalis merupakan sebuah gaya hidup yang dipopulerkan oleh Mario Kondo dengan metode 'Konmari'.

Minimalisme saat ini tengah populer diadopsi oleh kalangan masyarakat karena dinilai memiliki banyak manfaat bagi dari segi kesehatan, finansial, serta sosial dan budaya.

Salah satu prinsip mendasar dari minimalisme adalah memiliki dan menggunakan barang seperlunya saja. Gaya hidup minimalisme sangat bertabrakan dengan konsep hidup konsumerisme. Maka dari itu, banyak masyarakat yang pada awalnya bergaya hidup konsumerisme ingin berhenti dengan caya menerapkan gaya hidup minimalisme.

Sebagai informasi, awalnya paham minimalisme sudah diperkenalkan terlebih dahulu oleh paham Buddhisme Zen yang berasal dari Jepang. Paham itu mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara mendongkrak pola hidup konsumerisme dengan cara mengatur keuangan dengan cara ekstrem dan mengurangi barang-barang yang dimiliki.

Banyak orang terkaya di dunia mengadopsi gaya hidup tersebut, seperti Mark Zuckerberg atau Bob Sadino. Seperti yang diketahui, kedua tokoh besar dunia tersebut meskipun kaya raya tetapi masih terlihat sangat sederhana.

Berikut 5 manfaat yang akan dirasakan jika mengadopsi pola hidup minimalisme untuk kehidupan.

  1. Mengurangi stres

Terkadang, ketika melihat berbagai sudut ruangan berantakan, maka pikiran pun akan menjadi stres. Semakin banyak barang yang terlihat maka Anda akan semakin stres dan banyak pikiran. Selan itu, barang yang banyak sudah pasti memerlukan waktu dan tenaga yang ekstra untuk membereskan dan merawatnya.

Dengan mengikuti pola hidup minimalis, Anda akan dituntut untuk menyortir barang yang Anda pakai dan menyingkirkan semua yang tidak begitu digunakan. Dengan begitu, maka barang Anda yang sedikit akan menjadi lebih rapi dan ruangan akan menjadi lebih luas. Dalam kondisi seperti itu sudah pasti pikiran akan ikut tenang.

2. Memiliki banyak waktu

Menjalani pola hidup minimalis akan membuat Anda menjadi lebih banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat. Dengan begitu, Anda pun akan menjadi lebih produktif.

Jika barang yang Anda miliki sedikit, maka sudah pasti tidak memerlukan banyak tenaga dan waktu untuk membersihkan dan merawatnya. Dengan begitu, Jadilah Anda seperti orang yang memiliki banyak waktu dalam sehari.

3. Beristirahat dengan nyaman

Ruangan yang bersih dan tertata karena menerapkan hidup minimalis, sudah pasti akan membuat waktu istirahat Anda menjadi lebih berkualitas. Bayangkan saja jika banyak barang di ruang kamar Anda, ingin istirahat tapi rasanya ada sesuatu yang terus mengganjal. Nah dengan konsep minimalis, Anda akan terhindar dari beban pikiran tersebut.

4. Terhindar dari kebiasaan membandingkan diri

Pernahkah Anda terus-menerus membandingkan diri dengan yang lain? Misalnya, teman Anda membeli gadget keluaran terbaru, Anda jadi ingin ikut seperti mereka. Teman Anda membeli sepatu dengan harga berjuta-juta, Anda pun merasa gengsi dan ingin memiliki hal yang sama.

Percayalah, pola hidup seperti itu akan membuat Anda semakin miskin. Nah, dengan berkomitmen menjalani hidup minimalis, sudah pasti hal seperti itu tidak akan lagi mengganggu Anda. Dengan begitu, Anda pun bisa hidup lebih tenang dan tentram tanpa membandingkan diri dengan yang lain. Anda memiliki kendali dengan diri sendiri.

5. Menjadi Hemat

Bayangkan seandainya Anda masih tetap menerapkan hidup konsumerisme. Ada berapa banyak uang yang habis hanya untuk membeli barang yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Tentu hal ini akan membuat Anda lama-kelamaan menjadi miskin.

Pola hidup minimalisme akan dituntut untuk bisa mengendalikan diri agar tidak sembarang dalam membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Hanya barang-barang yang memiliki nilai guna dan keindahan yang diperbolehkan berada di dalam rumah. Dengan begitu, sudah pasti Anda akan terhindar dari kebiasaan boros.

Nah itulah 5 manfaat apabila ingin menjalani pola hidup minimalisme. Bagaimana sahabat, apakah tertarik untuk mencobanya?

Dzul Fiqram Nur