Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Herna Wan
Ilustrasi wawancara kerja virtual. (Shutterstock)

Wawancara kerja menjadi salah satu step yang paling mendebarkan bagi sebagian pencari pekerjaan. Sebab, para pelamar kerja dihadapkan langsung oleh pihak kantor dan diharuskan menjawab berbagai pertanyaan.

Agar berhasil dalam tahapan wawancara kerja, Anda harus memperhatikan beberapa hal. Dimulai dari penampilan, sampai mengantisipasi jawaban.

Terkait penampilan, Anda selayaknya bisa tampil bersih dan rapi. Sebisa mungkin hindari penampilan yang tidak sedap dilihat.

Selain itu, kamu pun perlu menyiapkan daftar pertanyaan wawancara kerja. Sebab, apabila persiapan lebih matang, rasa gugup pun bisa ditekan.

Lebih lanjut, dalam wawancara kerja, kamu perlu memahami bahwa ada kalimat terlarang untuk diucapkan. Pasalnya bisa membuatmu tumbang begitu saja.

Disadur dari Purewow, berikut ini kalimat yang tidak boleh kamu ucapkan selama wawancara kerja, berdasarkan penuturan profesional.

1. Jangan bilang "Aku tidak punya pertanyaan"

Jangan pernah mengatakan hal itu karena bisa jadi Anda terlihat kurang peduli dan antusias. Selain itu, bisa menunjukkan pula bahwa Anda kurang persiapan.

Untuk itu, persiapkan materi terlebih dulu. Cari informasi seputar kantor karena kamu pun harus mengetahuinya sebagai bekal wawancara kerja. Lalu carilah celah untuk bertanya secara bijak.

2. Jangan bilang "Bos di tempat kerja sebelumnya toksik"

Anda mungkin tak sepenuhnya suka dengan atasan tempat kerja sekarang ataupun sebelumnya. Namun, jangan katakan hal negatif terhadap mereka.

Pasalnya, berkata negatif tentang atasan maupun rekan kerja menunjukkan sisi ketidakprofesionalan Anda. Jadi, jangan pernah ceritakan itu saat proses wawancara kerja.

3. Jangan bilang "Bagaimana cara saya melakukannya"

Perkataan semacam itu bisa membuatmu terlihat kurang percaya diri. Pihak pewawancara mungkin akan kurang suka karena terlihat tidak inisiatif. Baiknya beri idemu terlebih dulu, lalu mulai bertanya apa step berikutnya.

4. Jangan bilang "Pekerjaan ini sebagai batu loncatan karier kedepan"

Kalimat serupa kerap kali diucapkan oleh fresh graduate yang pertama melamar pekerjaan, walaupun hal tersebut tak sepenuhnya salah.

Hal ini perlu menjadi perhatian karena pihak pemberi kerja kadangkala ragu memperkerjakan seseorang yang memiliki tujuan di tempat lain. Mereka perlu tahu bahwa Anda akan tampil di level tertinggi untuk perusahaan mereka.

5. Jangan bilang "Berapa waktu kerja saya"

Hal ini penting, namun bisa menjadi boomerang apabila dibicarakan di pertemuan wawancara kerja pertama. Sebab di tengah pandemi, banyak pengusaha mencoba mencari keseimbangan optimal antara bekerja dari rumah dan pergi ke kantor. Selain itu, ada pula yang lebih fokus ke kesehatan mental. Cobalah untuk bersikap strategis. Atau mungkin dibahas dengan kalimat lainnya.

6. Jangan bilang "Berapa bayaran saya"

Jangan bertanya soal gaji di pertemuan pertama. Namun hal ini kembali lagi soal kebijaksaan. Walaupun tak bisa ditampik bahwa hal ini sangat penting. Jadi temukan momen yang tepat, terlebih saat penyedia pekerjaan mulai menyinggung gaji.

Kamu harus riset terlebih dahulu gaji rata-rata, tetapi jangan menerapkan standar yang paling rendah. Sebab bisa jadi gajimu akan dinego. Pastikan juga mencapai titik kesepakatan agar kemungkinan diterima lebih besar.

7. Jangan bertanya "Apa peran saya dan apa yang dilakukan perusahaan"

Pertanyaan ini disebut ceroboh. Sebab pelamar kerja terlihat tidak menguasai dan niat.

Namun, pertanyaan ini biasanya muncul di sesi-sesi akhir dan dadakan. Jadi, ketika anda tiba-tiba dihubungi, jangan langsung tanyakan hal itu. Langkah awalnya adalah mencari tempat kondusif untuk melakukan wawancara.

Itu tadi perkataan yang disebut haram selagi wawancara kerja. Namun semua kembali ke kebijaksanaan masing-masing penyedia pekerjaan.

Herna Wan