Anak-anak sangat rentan menjadi koban kejahatan seksual seperti pedofilia. Bahkan tak jarang kasus pedofil yang pelakunya justru orang terdekat keluarga korban. Petaka ini juga bisa terjadi dimana saja. Sekalipun di tempat-tempat tak terduga, seperti sekolah, lingkungan bermain, bahkan di rumah kerabat atau tetangga.
Pokoknya para orang tua harus benar-benar ekstra waspada untuk melindungi buah hati dari kejadian yang sangat buruk tersebut. Sebenarnya, apa itu pedofilia? Dikutip dari Thoughtco, pedofilia adalah gangguan kejiwaan ketika orang dewasa atau remaja yang lebih tua tertarik secara seksual kepada anak kecil.
Pelaku pedofil bisa siapa saja, tua ataupun muda, kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, bahkan baik lelaki maupun perempuan. Lalu bagaimana cara orang tua dapat setidaknya melindungi anak-anak mereka dengan cara mengetahui ciri dari pelaku pedofilia tersebut? Dilansir Suara.com, berikut ini beberapa ciri pedofilia yang harus diwaspadai:
- Sering terpesona dengan aktivitas anak-anak, bahkan kerap lebih suka aktivitas bersama anak-anak dibanding aktivitas bersama orang dewasa.
- Pedofil juga kerap memanggil anak dengan istilah tidak biasa, seperti malaikat cantik atau tampan, anak polos, anak harum surgawi, bidadari, hingga kata-kata yang tidak pantas dan terdengar berlebihan.
- Dalam hal hobi, pedofil juga kerap kekanak-kanakan, seperti mengoleksi mainan mahal populer, memelihara hewan atau reptil yang eksotis, atau mengoleksi dan membuat model pesawat dan mobilan.
- Pedofil juga suka anak yang sudah mendekati masa pubertas, dan belum pernah mendapatkan pengalaman seksual, dan anak yang ingin tahu tentang seks.
- Sikapnya sangat berbeda, alih-alih mencoba menyelami kehidupan anak-anak, pedofil juga sering memperlakukan anak-anak seperti orang dewasa.
Nah, para orang tua selain membekali diri dengan mencari tahu ciri-ciri pelaku pedofil, ada baiknya mengajari anak-anak sejak dini mengenai siapa saja yang boleh menyentuh mereka, sentuhan apa saja yang diperbolehkan dilakukan orang lain terhadap mereka, dan bagian tubuh mana yang boleh dan tidak untuk disentuh orang lain selain dirinya sendiri.
Karena biasanya, pelaku pelecehan terhadap anak justru adalah orang-orang terdekat. Semoga bermanfaat :)
Baca Juga
-
Pusar Bumil Menonjol, Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasannya
-
Gemas Sih Boleh, Tapi Jangan Bercanda yang Justru Membahayakan Bayi!
-
Bener Nggak Sih Ibu Hamil Dilarang Minum Air Es? Ini Faktanya!
-
Anak-anak Benci Matematika? Pahami Dulu Yuk, Ini 5 Alasannya
-
Jangan Tahunya Cuma Kondom! Ini 5 Jenis Kontrasepsi untuk Cegah Kehamilan
Artikel Terkait
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Siapa Ibu Richelle Skornicki dan Sandrinna Michelle? Dikasihani Usai 2 Anak Diduga Dipacari Pedofil
-
Richelle Skornicki Kelas Berapa? Bikin Geger Usai Dipacari Aliando Syarief yang 13 Tahun Lebih Tua
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Blush On Berbentuk Stick, Anti Ribet dan Praktis!
-
3 Serum yang Mengandung Green Tea untuk Kontrol Minyak Berlebih pada Wajah
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
Terkini
-
Bandai Namco Diguncang Isu: Pembatalan Proyek Besar dan Krisis Internal
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Sheila On 7 Siap Mengguncang Jakarta Desember 2024, Ini Harga Tiketnya
-
Usai Libas Arab, Calvin Verdonk Girang Peluang Lolos Piala Dunia Semakin Dekat
-
Penikmat Manis Merapat! Ini 4 Cafe Dessert di Jogja yang Enak dan Aesthetic