Kehamilan secara umum pastinya adalah hal menggembirakan yang dinantikan setiap pasangan menikah. Bahkan banyak pasangan yang menyiapkan diri untuk program kehamilan demi mendapatkan buah hati dalam rumah tangganya. Kehamilan terjadi karena proses pembuahan sel sperma bertemu dengan sel telur saat aktivitas seksual.
Namun untuk alasan tertentu, ada situasi yang menyebabkan seseorang atau pasangan terpaksa harus mencegah kehamilan. Hal itu bisa karena alasan kesehatan yang tidak memungkinkan, keadaan ekonomi yang belum siap, atau alasan-alasan pribadi lainnya.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan medis, kehamilan bisa dicegah meskipun masih melakukan aktivitas seksual. Pencegahan kehamilan ini disebut sebagai kontrasepsi. DIlansir Suara.com, ada beberapa jenis kontrasepsi yang bisa dilakukan, baik oleh laki-laki dan juga perempuan. Berikut ulasannya:
1. Kontrasepsi alami
Pencegahan kehamilan ini dilakukan secara alami dengan menghitung masa subur perempuan berdasarkan sistem kalender. Jika kontrasepsi alami digunakan, pasangan tersebut tidak boleh melakukan hubungan seks selama masa subur perempuan.
2. Koitus interuptus
Metode ini dilakukan dengan mengeluarkan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Dengan begitu, sel sperma tidak akan bertemu dengan sel telur.
3. Kontrasepsi kimiawi
Sesuai dengan namanya, kontrasepsi kimiawi digunakan dengan bantuan jeli, busa, krim, dan supositoria spermisida (pembunuh sperma). Zat-zat tersebut merupakan toksik bagi sperma, sehingga sel sperma menjadi mati sebelum sempat bertemu sel telur.
4. Metode sawar mekanis
Metode ini mencegah pergerakan sperma ke tuba Fallopi. Contoh alat yang digunakan untuk metode ini adalah diafragma, kondom untuk laki-laki dan perempuan.
5. Sterilisasi
Ini merupakan metode permanen untuk mencegah penyatuan sperma dengan ovum melalui operasi. Jenis sterilisasi ada 2 jenis, yaitu vasektomi dan tubektomi.
Vasektomi dilakukan pada laki-laki dengan cara memotong vas deferen. Setelah vas deferen dipotong, kedua ujung seluran diikat agar sperma tidak dapat mengalir, sehingga cairan semen tidak mengandung sperma.
Sedangkan tubektomi (ligasi tubu) dilakukan pada perempuan, yaitu pemotongan dan pengikatan saluran tuba fallopi sehingga ovum tidak bisa memasuki uterus.
Itulah 5 jenis kontrasepsi yang bertujuan mencegah atau menunda kehamilan. Namun, tetap saja, sebagai manusia hanya bisa mencegah, namun jika Tuhan sudah memutuskan untuk memberikan 'rejeki' yang indah itu, ya syukuri saja. Oleh sebab itu, tidak disarankan melakukan hubungan seks sebelum menikah. Semoga bermanfaat :)
Baca Juga
-
Pusar Bumil Menonjol, Bahaya Nggak Sih? Ini Penjelasannya
-
Gemas Sih Boleh, Tapi Jangan Bercanda yang Justru Membahayakan Bayi!
-
Bener Nggak Sih Ibu Hamil Dilarang Minum Air Es? Ini Faktanya!
-
Anak-anak Benci Matematika? Pahami Dulu Yuk, Ini 5 Alasannya
-
Bukan Nggak Sayang Lagi, Ini 5 Tanda Pasangan Insecure sama Hubungannya
Artikel Terkait
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e