Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Riva Khodijah
Ilustrasi wanita sedih (pexels.com/RODNAE Productions)

Luka pengkhianatan memang menyakitkan. Kamu sulit percaya, bahwa orang yang baik dan mengklaim cinta, tapi bisa-bisanya menjalin cinta yang lain dengan pihak ketiga.

Saking menyakitkannya, pengkhianatan bisa menimbulkan trauma bagi korban. Misalnya, kamu jadi sulit memercayai pasangan, sehingga berdampak buruk bagi hubungan asmara. Atau, malah kamu sama sekali gak mau lagi menjalin hubungan yang baru, karena sudah takut bakal dikhianati kembali.

Untuk menghilangkan trauma akibat pernah dikhianati pasangan, ada beberapa tips yang bisa kamu coba. Simak baik-baik!

1. Jangan menyangkal perasaanmu

Setiap orang diberi emosi yang beragam. Saat dikhianati, pasti kamu merasa sedih, marah, kecewa, dan beragam emosi negatif lainnya.

Supaya tidak menimbulkan trauma berkepanjangan, cobalah untuk mengakui semua emosi tersebut. Jangan berpura-pura kuat dan menyangkal apa yang kamu rasakan. Wajar, kok, kalau kamu merasa sakit hati setelah dikhianati.

Dengan menerima perasaan tersebut, kamu jadi lebih bisa tenang dan mudah untuk move on. Sehingga, gak sampai merusak hubungan cintamu di kemudian hari.

2. Fokus pada hal yang positif

Ketika dikhianati, timbul perasaan kalau kamu seperti tak layak untuk dicintai. Jika perasaan ini dibiarkan, bisa menimbulkan masalah. Misalnya, kamu jadi rendah diri.

Cara mengatasinya, coba fokuskan diri pada hal yang positif. Misalnya, melakukan banyak hal dengan keluarga atau teman-temanmu. Dari situ, bisa menyadarkanmu bahwa meski kamu sudah disakiti pasangan, tapi masih banyak orang yang juga mencintaimu dengan tulus dan setia.

3. Lakukan evaluasi

Hanya meratapi pengalaman buruk di masa lalu gak ada manfaatnya sama sekali. Mending kamu lakukan evaluasi, kenapa hubungan yang kemarin bisa gagal, dan dia bisa berselingkuh.

Walaupun perbuatannya jelas-jelas salah, tapi bisa jadi, ada hal-hal yang membuat mantanmu itu jadi tergoda untuk berkhianat. Misalnya, selama ini kamu egois, atau kurang memprioritaskan hubungan. Perbaiki itu, supaya ke depannya, kamu bisa mendapatkan hubungan cinta yang sukses.

Dalam hubungan, memang gak ada jaminan pasti. Meski kamu sudah mengerahkan upaya seratus persen di hubungan yang dijalani, tetap saja ada kemungkinan pasangan berselingkuh. Karena kamu, kan, gak bisa mengendalikan sikap atau perbuatan orang lain.

Yang penting, jangan sampai menyalahkan diri sendiri akibat kesalahan yang dilakukan orang lain. Apalagi sampai timbul trauma, dan menghalangimu mendapatkan hubungan yang bahagia. Kamu terlalu berharga, untuk membiarkan satu perbuatan buruk orang lain, menghalangi kebahagiaanmu!

Riva Khodijah