Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Riva Khodijah
Ilustrasi wanita sedang merenung (unsplash.com/Sane Sodbayar)

Hati terkadang tak bisa disetir hendak ke arah mana. Siapa yang menyangka, hubungan pertemanan atau sekadar rekan kerja yang biasa-biasa saja, bisa berubah jadi perasaan istimewa. Masalahnya, dia sudah menjadi milik wanita lain.

Sebelum kamu memutuskan untuk melanjutkan ke hubungan serius dengan suami orang, ada baiknya pahami dulu beberapa hal dari cinta terlarang tersebut. Simak baik-baik!

1. Kamu gak akan menjadi yang pertama

Hal yang mesti kamu pahami, sebelum berniat serius menjadi pihak ketiga di rumah tangga orang lain, yakni, meski saat ini kamu merasa bahwa dia sangat mencintaimu, tapi kamu gak akan pernah menjadi yang pertama. Karena kalau memang benar dia sudah gak mencintai istri dan anak-anaknya lagi, pasti sudah cerai sejak lama.

Hati-hati, terjebak dalam euforia cinta sesaat, bisa membuatmu menyesal selamanya. Memegang janjinya untuk menceraikan istrinya, dan akhirnya kamu memadu kasih, atau pilih menikah siri. Iya, kalau dia nanti beneran menceraikan istrinya. Tapi, jangan tampik kemungkinan, kamu hanya akan mendulang kecewa, akibat dia tetap mempertahankan keluarganya. Siap tanggung risiko?

2. Perasaan cintanya bisa jadi hanya sesaat

Ketika dia memutuskan bermain api, dengan menjadikan kamu selingkuhannya, boleh jadi disebabkan ada masalah di rumah tangganya. Dengan menjalin hubungan terlarang, dia jadi lebih bergairah.

Namun, gak jamin, rasa cintanya itu memang utuh, bukan cuma hasrat sesaat. Setelah berhasil memuaskan nafsunya, bisa saja dia jadi sadar, kalau gak benar-benar mencintaimu.

Sekalipun dia akhirnya memutuskan cerai, gak ada jaminan pula kalau langsung berhubungan denganmu. Boleh jadi, dia pilih melajang, untuk menyembuhkan luka dari gagalnya rumah tangga terdahulu, dan gak mau mengambil keputusan terburu-buru dengan menikahimu.

3. Namamu selamanya akan tercoreng

Kendati hubungannya sudah lama bermasalah, akan tetapi, selingkuh tetap saja salah. Kalau kamu menyambutnya, maka siap-siap, label “pelakor” akan selalu tersemat padamu.

Orang banyak gak mau tahu, apakah kegagalan hubungan dengan istrinya itu akibat ulah istrinya sendiri atau bukan. Selama kalian sudah menjalin hubungan, padahal dia dan istrinya masih status menikah, mau beralasan apa pun, akan tetap dipandang buruk. Dan pihak ketiga, yakni kamu, yang umum ditunjuk jadi biang keladinya.

Hati memang gak bisa memilih dengan siapa jatuh cinta. Tapi, tiap manusia dikaruniai akal sehat untuk berpikir pakai logika. Gunakan itu!

Riva Khodijah