Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Humam Zarodi
Ilustrasi Menu Makanan Olahan Telur. (unsplash.com//Joseph Gonzalez)

Hampir dua tahun bangsa Indonesia akan anniversary dengan pandemi Corona. Ya, tepatnya tanggal 2 Maret 2020, Indonesia untuk pertama kalinya melaporkan kasus positif corona. Kemudian pertengahan Maret 2020 pemerintah mengambil kebijakan untuk bekerja, belajar dan ibadah dari rumah, bahkan kegiatan kemasyarakatanpun ditiadakan, sebagai aksi pemutusan rantai penularan Corona.

Tindakan antisipasi juga dilakukan di kampung tempat tinggal penulis. Pengurus kampung berinisiatif menutup jalan dan gang sebagai reaksi pemutusan penyebaran virus Corona. Imbasnya, hanya sedikit warung sayuran dan warung makan yang buka pada saat awal pandemi.

Maka dari itu perlu siasat untuk tetap memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Nah, berikut ini ialah variasi menu makanan minimalis di awal pandemi yang penulis siapkan bersama istri untuk makan sehari-hari untuk keluarga.

1. Telur dadar dan sambal tomat

Telur ayam ialah salah satu bahan makanan yang sangat popular di masyarakat kita. Bisa dimasak dadakan seperti direbus atau digoreng. Nah, sebelum pandemi kami memang selalu menyetok telur ayam dalam jumlah yang lumayan banyak.

Jadi saat awal pandemi dulu, ketersediaan telur sangat mencukupi dan menjadi salah satu menu favorit keluarga. Biasanya telur ayam ini kami olah dengan digoreng dadar. Untuk konsumsi lima orang, telur yang disediakan cukup tiga butir saja, ditambahkan topping berupa irisan bawang merah sekucupnya.

Kemudian diaduk rata serta tidak lupa diberi garam secukupnya. Dalam beberapa menit saja, telur goreng dadar topping irisan bawang merah sudah matang. Tidak lupa kami menyiapkan sambal tomat sebagai cocolan.  Kemudian kami santap menu makanan ini berlima bersama istri dan anak-anak, dengan menggelar tikar di dapur, yang sebelumnya jarang kami lakukan sebelum pandemi.

2. Tempe atau tahu goreng dan sambal kecap

Pada masa awal pandemi ini kami jadikan ajang untuk mengajari anak-anak mandiri. Menyiapkan makanan sendiri karena memang banyak waktu luang di rumah. Karena anak-anak tidak ke sekolah tetapi belajar dari rumah. Anak-anak kami minta untuk membelah tipis-tipis tempe atau tahu, kemudian mencelupkannya ke dalam rendaman air dan bawang putih, selanjutnya tinggal digoreng.

Kemudian anak-anak menyiapkan sambal kecap sebagai cocolan tempe atau tahu. Mereka mengiris tipis-tipis beberapa butir bawang merah kemudian memasukkannya ke dalam mangkuk kecil lalu melumeri irisin bawang merah itu dengan kecap secukupnya. Menu ini juga menjadi salah satu menu favorit keluarga kami, dan tentu saja disantap dengan nasi hangat

3. Terong goreng iris tipis dan sambal tomat

Terong ini bisa dimasak dengan digoreng dadakan dengan diiris tipis-tipis juga. Sebelum digoreng, terong yang sudah diiris tipis ini bisa dilumuri dulu dengan tepung bumbu atau dimasukkan ke dalam rendaman air bawang putih. Kalau dilumuri tepung akan lebih krispi dan krenyes-krenyes. Terserah sih, sesuai selera.

Nah, untuk cocolannya paling mantap dengan sambal tomat yang digoreng. Bisa dibuat sambal manis atau pedas. Ini juga sesuai selera. Tapi karena saya ada tiga krucil maka sambal tomatnya dibikin manis agar nyaman di lidah anak-anak. Menu ini juga semakin maknyus kalau disantap dengan nasi putih yang hangat.

Menu makanan minimalis ini sebetulnya tidak hanya cocok di awal-awal masa pandemi saja, dengan alasan tidak banyak warung makan dan warung sayur yang buka. Tetapi juga masih relevan dengan kondisi saat ini.

Kita masih menghadapi pandemi yang entah kapan akan berakhir. Perlu mengetatkan ikat pinggang agar kita bisa terus survive pada masa sulit ekonomi di masa pandemi sekarang ini. Menu makanan minimalis bisa jadi alternatif konsumsi sehari-hari kita dalam melalui pandemi Corona ini.

Salam sehat.

Humam Zarodi