Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi anak sedih (pixabay.com)

Terkadang anak memang banyak maunya, tapi kita harus mengajarkannya bahwa tidak semua yang ia inginkan bisa dia dapatkan. Selain dapat membahayakan, tidak menuruti keinginan anak dapat menjauhkannya dari perilaku boros.

Hal membahayakan dari keinginannya misal bermain listrik, piring atau gelas beling, benda tajam, dan lainnya. Sementara, menjauhkannya dari sikap boros seperti kebanyakan jajan atau membeli mainan sangat perlu dilakukan.

Bukan tidak menyayangi anak, tapi terkadang kita sebagai orangtua harus melarangnya demi kebaikan anak itu sendiri. Namun, perlu diingat, demi kebaikannya bukan berarti harus melulu mengorbankan kebahagiaan si anak.

Oleh karena itu, wajar saja jika anak belum bisa mengerti, tapi berikut 4 tips yang bisa kita lakukan agar anak bisa memahami.

1. Jelaskan alasannya

Ketika si kecil meminta sesuatu dan kita melarangnya, kita harus memberi alasan. Jangan sampai kita main larang-larang saja, tanpa memberinya pemahaman.

Misal melarang anak bermain listrik, kita sebaiknya mengatakan, "Jangan mainan itu, sayang, karena itu berbahaya". Ketika melarang si kecil membeli jajan kebanyakan, sebaiknya katakan, "Satu saja sayang, yang lainnya kita beli besok lagi, ya." 

Sebisa mungkin jangan melarang dengan menakuti anak, ya. Misalnya, "Jangan sentuh ini sayang, karna ini ada uletnya," atau "Jangan sentuh ini sayang, nanti dimarahin ayah, lho," dan sebagainya yang membuat anak takut,

2. Tegas

Untuk membuat anak mengerti, kita harus tegas. Tantangan terbesarnya adalah ketika anak kita menangis. Saat anak menangis, entah karena tidak tega ataupun tidak enak tetangga, banyak orangtua yang menyerah dan akhirnya menuruti kemauan anak. 

Padahal, dalam mengajari dan membiasakan apa pun, tegas selalu menjadi poin penting. Karena orangtua adalah kunci agar anak bisa memahami banyak hal, meskipun prosesnya tidak gampang. Namun perlu diingat, tegas bukan berarti harus galak dan kasar, ya!

3. Alihkan perhatian

Cara satu ini bisa menjadi solusi ketika si kecil menangis karena keinginannya tidak terpenuhi. Misalnya, ketika dia tidak diperbolehkan bermain piring beling, berikanlah piring plastik. Kamu juga bisa mengalihkan perhatiannya dengan main di luar rumah, dan sebagainya.

Begitu juga ketika jajannya tidak dibeli semua, buatlah dia paham kalau nanti dia juga akan beli ikan untuk lauk makan, atau yang lainnya. 

4. Mengantisipasi

Jika si kecil senang bermain kipas angin berdiri, gantilah dengan kipas dinding agar jauh dari jangkauan si kecil. Begitu pula dengan stop kontak atau yang lain, sembunyikan di tempat yang tidak bisa dijangkau oleh si kecil.

Sementara, apabila si kecil tertarik membantu kita ketika sedang menyetrika, maka usahakan menyetrika saat si kecil tidur atau mencari waktu luang lain.

Apabila si kecil selalu ingin beli mainan ketika berpergian, bawalah beberapa mainannya saat pergi. Jadi saat dia meminta beli, kita mudah membuatnya paham bahwa dia sudah memilikinya sendiri.

Apa pun hambatannya, cobalah untuk mencari solusi dan tetap konsisten mengajari anak bahwa tidak semua yang dia inginkan bisa didapatkan.

Mutami Matul Istiqomah