Bulan Ramadan selalu disambut dengan penuh antusias. Di awal bulan, banyak orang yang berusaha untuk mengingkatkan ibadah, memperbanyak amalan, menjaga pola hidup sehat. Semua orang ramai bertekad menjadi pribadi yang lebih baik. Seluruh masjid hangat dengan berbondong orang yang melakukan ibadah sholat tarawih, kajian subuh, hingga melakukan kegiatan sosial.
Namun, sadarkah kita kalau seringkali seiring berjalannya waktu terutama saat memasuki pertengahan Ramadan seperti sekarang ini, banyak dari kita yang seolah kehilangan semangat untuk menjalankan ibadah seperti sebelumnya. Rasa malas mulai menggerogoti diri sehingga setelah buka puasa kita lebih memilih untuk tidur dibandingkan sholat tarawih, selepas sholat subuh kita memilih untuk tidur dibandingkan mengikuti kajian subuh, dan lain sebagainya. Bahkan untuk melakukan aktivitas sederhana rasanya mager sekali.
Lantas, kenapa hal itu bisa terjadi? Mari kita simak beberapa alasan mengapa orang mulai malas beribadah di pertengahan Ramadan!
1. Tubuh Mulai Kelelahan
Pada awal bulan Ramadan, tubuh masih beradaptasi dengan hal yang baru terjadi. Namun setelah semua itu berjalan lebih dari sepekan, tubuh akan merasa lelah. Tidur yang cukup malam karena sholat tarawih dan sahur, serta kurangnya asupan energi di siang hari, diperparah dengan jarangnya bergerak dan berolahraga akan membuat tubuh terasa lemah.
Makanya, pastikan saat sahur kita memakan makanan yang sehat dan seimbang, lalu minum air putih juga agar kita tetap memiliki energi. Kalau memungkinkan, menyempatkan tidur siang juga akan membuat tubuh kita tetap bugar. Melakukan olahraga juga tidak harus dengan olahraga berat yang membuat kita semakin lelah, jalan santai saja setelah subuh atau menjelang buka puasa agar badan kita tetap sehat.
2. Rutinitas yang Mulai Terasa Monoton
Awalnya, semua orang merasa bahwa sholat tarawih bersama teman – teman dan buka puasa bersama keluarga adalah hal baru yang seru. Namun, lambat laun orang mulai merasa biasa dengan hal ini. Bahkan beberapa orang mugnkin menjalankan segala sesuatunya hanya sebagai menjalankan rutinitas tanpa memahami apa maknanya.
Untuk itu, cobalah untuk membuat variasi dari ibadahmu. Misalnya jika sebelumnya terbiasa sholat tarawih di satu masjid, maka cobalah untuk mengunjungi masjid lain. Apabila sebelumnya hanya membaca Al Qur’an, maka cobalah untuk mulai memahami tafsirnya. Mungkin, melakukan bersama teman juga merupakan hal yang layak untuk dicoba agar menjadi hal baru yang membuat kita menemukan kembali semangat untuk melakukan ibadah.
3. Fokus Mulai Beralih ke Lebaran
Memasuki pertengahan Ramadan, orang – orang juga biasanya mulai sibuk mempersiapkan lebaran. Mulai dari menyiapkan baju, hampers, menu hidangan, dan lain sebagainya. Hal ini seringkali menggeser semangat beribadah menjadi semangat untuk berburu diskon.
Maka sangat penting bagi kita untuk terus mengingatkan kepada diri sendiri bahwa Ramadan adalah momen untuk memperbanyak ibadah, bukan semata – mata untuk tampil maksimal di hari raya. Mungkin kita harus meluangkan waktu khusus untuk berburu diskon sehingga hal – hal duniawi tidak mengganggu kita dalam beribadah.
4. Godaan Meningkat: Malas dan Makan berlebihan
Di pertengahan bulan, godaan dari rasa malas sangat meningkat. Cuaca yang panas, pekerjaan yang menumpuk, film yang sedang seru, dan lain sebagainya. Apalagi kebiasaan rebahan setelah buka puasa bisa saja membuat kita merasa mengantuk dan malas untuk beribadah.
Untuk itu, hindarilah makanan berlemak agar tidak mudah mengantuk. Ganti kebiasaan rebahan dengan hal lainnya, seperti mengobrol dengan keluarga atau melakukan aktivitas yang sekiranya bisa menghindarkan kita dari rasa kantuk.
Fenomena mager di pertengahan Ramadan adalah hal yang wajar. Namun jangan sampai hal ini menguasai diri kita. Bagaimanapun caranya kita harus berusaha untuk melawan rasa mager itu. Ingat lagi tujuan awal yang kita susun di awal Ramadan dan sejauh mana kita merealisasikannya. Dengan begitu kita akan selalu memiliki semangat untuk menjalani bulan Ramadan yang penuh berkah ini dengan melakukan banyak kebaikan dan tidak berhenti untuk beribadah.
Baca Juga
-
5 Dampak Keuangan yang Tidak Transparan: Bom Waktu dalam Rumah Tangga
-
Rumah Besar, Napas yang Sempit
-
Tepuk Sakinah Viral, Tapi Sudahkah Kita Paham Maknanya?
-
Bertemu Diri Kecil Lewat AI: Percakapan yang Tak Pernah Kita Siapkan
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Artikel Terkait
-
Jadwal Imsak Kota Padang, Jumat 14 Maret 2025
-
Ngabuburit Seru di Jakarta: 5 Destinasi Paling Hits untuk Menunggu Waktu Berbuka
-
Laris Manis! Pedagang Kolang-kaling di Tanah Abang Ramai Pembeli
-
Ogah Ribet Masak Dini Hari, Pevita Pearce dan Suami Pilih Minum Protein Bubuk Tiap Sahur
-
Menu MBG saat Ramadhan Jadi Sorotan, Dinilai Tak Perhatikan Takaran
Lifestyle
-
4 Serum Cica Rp40 Ribuan, Solusi Atasi Jerawat dan Kulit Kemerahan
-
Capek setelah Interaksi Sosial: Tanda Social Fatigue yang Sering Diabaikan
-
4 Zodiak yang Masuk Era Antagonis, Mulai Menjalani Hidup untuk Diri Sendiri
-
4 Moisturizer Korea Berbahan Rice Extract Rahasia Wajah Glowing Bebas Kusam
-
4 Rekomendasi Cardigan Stylish yang Cocok Dijadikan Kado Natal
Terkini
-
Perempuan Bergamis Putih di Sudut Toko
-
Misteri Mahoni Tua: Penampakan Sosok Putih di Malam Sebelum Tragedi
-
Prilly Latuconsina Buka-Bukaan Soal Bisnis Kapalnya: Untung Rugi Naik Turun Bak Main Saham!
-
3 Film Korea yang Dibintangi Park Hae Soo di 2025, Wajib Ditonton!
-
8 Keunggulan Samsung Galaxy Tab A11+, Tablet Rp3 Jutaan untuk Keluarga dan Anak