Orang dengan kepribadian introvert seringkali dikenal sebagai sosok yang tertutup, tidak mudah bergaul, serta lebih senang menghabiskan waktu seorang diri.
Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Ada perbedaan antara seorang introvert dan antisosial. Orang introvert cenderung mengembalikan energi mereka dengan melakukan me time tanpa ada orang lain, atau menghindar sejenak dari orang banyak.
Hal ini karena orang introvert cenderung menghabiskan energi yang lebih besar daripada orang ekstrovert yang malah mendapatkan energi dari berinteraksi dengan orang lain.
Seorang introvert dapat melakukan beberapa hal berikut untuk memperluas peluang mendapatkan pasangan atau teman hidup, dan tidak dianggap sebagai orang yang terlalu antisosial. Untuk kamu yang introvert dan bingung memulai hubungan, simak 3 tips ini, yuk!
1. Perluas relasi
Mungkin terdengar membebani bagi para introvert yang lebih senang berinteraksi dengan buku dan kesendirian daripada harus menghadiri sebuah acara yang melibatkan orang banyak. Namun, penting untuk diingat bahwa relasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial kita ke depannya.
Dengan memperluas relasi, semakin banyak jenis orang-orang yang kita kenal. Dengan demikian, kita memiliki banyak pandangan dan pengetahuan mengenai orang-orang yang dirasa cocok dengan kepribadian kita. Tidak perlu langsung terjun ke dalam sebuah lingkungan sosial yang besar, hal ini bisa dimulai dari relasi kecil.
2. Berhenti overthinking
Introvert dikenal sebagai sosok yang selalu memikirkan setiap hal dengan detail, selalu berhati-hati dalam bertindak serta mengambil keputusan. Hal ini tidaklah salah, tetapi jika terlalu larut dalam berpikir tanpa bergerak, hanya akan membawa dampak negatif yaitu hilangnya kesempatan.
Kurangi kegiatan memikirkan sesuatu dengan terlalu lama atau berlarut-larut, cukup sampai kita paham dengan konsekuensi yang akan kita dapatkan, lalu mulailah bergerak. Karena overthinking hanya akan menghambat peluang yang ada.
3. Berani melangkah
Ketika ada seseorang yang mencoba mendekati, jangan langsung ditolak atau ditanggapi dengan dingin. Kita boleh bersikap defensif jika memang orang tersebut orang asing, tetapi jangan membuatnya terkesan langsung ditolak.
Biarkan dia menunjukkan keseriusan serta effort untuk membuktikan apakah dia benar-benar serius atau tidak. Setelah kita yakin bahwa dia memang tepat, jangan ragu untuk ikut melangkah, berikan jawaban yang memang sudah dipikirkan dengan matang. Sebuah hubungan harus mencakup dua orang, jadi jangan sampai kita tidak berbuat apapun, hanya pasif menunggu seseorang berbuat untuk kita.
Memulai sebuah hubungan memang terkesan berat, terutama bagi seorang introvert. Namun, setiap orang berhak untuk menemukan seseorang yang selalu ada. Setiap orang memiliki cara dan gayanya masing-masing dalam memulai sebuah hubungan serta mengekspresikan perasaannya.
Tag
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Bucin Tetap Jalan, Cuan Ikut Aman: Tips Nabung Bareng Pacar
-
Dari Lapangan Hijau ke Skandal: Hokky Caraka Jadi Bulan-Bulanan Netizen Gara-Gara Chat Tak Senonoh
-
4 Cleansing Balm Mini Size Harga Rp20 Ribuan, Praktis Dibawa Traveling!
-
Kamus Cinta Zaman Now: Dari 'Situationship' sampai 'Roaching', Istilah Kencan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Quarter-Life Crisis Mengintai Anak Muda: Saat Usia 20-an Terasa Lebih Berat dari yang Dibayangkan
Terkini
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
Kabar Buruk dari Jakarta! Udara Pagi Ini Resmi Masuk Peringkat 5 Terburuk di Dunia
-
Reunian! Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tampil Bareng di Serial Netflix
-
El Rumi Unggah Foto Fitting Baju Adat, Warganet: Prewed Gak Sih?
-
Pekerja Gaji Under 10 Juta Bebas Pajak, Netizen: Antara Bahagia dan Curiga