Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Wiwik Saidatur Rolianah
Ilustrasi Menunjukkan Grafik Investasi

Saham syariah saat ini dikenal dengan investasi atau menanamkan dana yang sesuai dengan aturan ajaran Islam dengan tujuan mendapatkan profit. Investasi yang sudah menjadi trend untuk mengelola keuangan atau dana ini hampir dimiliki oleh setiap individu baik syariah atau konvensional.

Jika kita amati investasi terdapat banyak macamnya, mulai dari emas, deposito, saham, sukuk, dan lain sebagainya. Banyaknya model investasi ini maka seharusnya kita lebih mengenal modelnya sebelum melakukan investasi. Kenapa demikian? Sebab, dalam setiap kegiatan terutama investasi tentu di dalamnya terdapat risiko yang harus kita hadapi dan investasi mana yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menghadapi risiko ini dan menentukan investasi yang sesuai, mari kita kenali terlebih dahulu saham syariah sebelum memulai investasi.

1. Sesuai ajaran agama Islam 

Ilustrasi Islam (pexels.com) / Meruyert Gonullu

Umat Islam yang dominan di negara Indonesia tentunya mengharapkan segala perbuatan yang dilakukan mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi sesuai dengan aturan syariah. Oleh karena itu, saham syariah ini ada dan sesuai dengan keinginan umat Islam, sebagaimana bisa dilihat pada keputusan DSN-MUI nomor 135/DSN-MUI/V/2020 menjelaskan bahwa saham syariah sudah sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang berdasarkan prinsip syariah.

Maka dari sini saham syariah bisa diketahui, ternyata segala kegiatan investasinya sudah sesuai dengan ajaran Islam. 

2. Capital gain 

Ilustrasi Profit (pexels.com) / Karolina Grabowska

Keuntungan kedua pada saham syariah berupa capital gain, sesuai dengan data yang dikutip dari 2nd Conference in Business, Accounting, and Management tulisan dari Devitia Putri Nilamsari dan Supatmi yang berjudul dampak intelllectual capital terhadap capital gain pada lembaga keuangan.

Di sana menjelaskan bahwa capital gain sebagai selisih dari nilai pasar dan nilai harga pembelian saham yang didapatkan investor, sehingga jika keadaan menunjukkan naiknya harga saham syariah maka returnnya akan berpengaruh dengan peningkatan yang mendapatkan perolehan.

3. Dividen

Ilustrasi Profit (pexels.com) / Karolina Grabowska

Sebagaimana saham konvensional, di saham syariah juga bisa  mendapatkan dividen. Dividen ini sebagai pemberian laba dari perusahaan untuk pemegang saham, yang jumlah pemberian berdasarkan dari banyaknya saham syariah yang dimiliki.

4. Diterbitkan perusahaan halal 

Ilustrasi Company (pexels.com) / RODNAE Production

Lewat Dewan Pengawas Syariah dengan lembaga-lembaga lainnya melakukan proses seleksi dalam menerbitkan investasi saham syariah. Maka perusahaan yang terpilih secara otomatis sudah masuk tahap seleksi saham syariah.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan perusahaan, jenis perusahaan, tata kelola, transparansi, dan operasional yang sesuai dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, perusahaan yang masuk saham syariah harus halal segala-galanya.

5. Keuntungan terjamin

Ilustrasi Keuntungan (pexels.com) / Andrea Piacquadio

Saham syariah yang dipantau Dewan Pengawas Syariah dari awal penerbitan sampai pembagian keuntungan sudah teruji halal. Sehingga kriteria halalnya seperti keuntungan yang didapat, semuanya terawasi secara mendetail dan investor saham syariah bisa merasa tenang dalam mendapatkan keuntungan.

Investasi saham syariah dengan beberapa keuntungan yang diberikan, bisa memberikan kenyamanan dan sesuai dengan kebutuhan para investor dalam melakukan investasi.

Oleh karena itu, mari kita mulai investasi saham syariah untuk memperoleh keuntungan yang berkah. AAmiin

Wiwik Saidatur Rolianah