Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Latifah ..
Ilustrasi pasangan (unsplash.com) / Erik Lucatero

Di antara ciri hubungan yang toksik, yaitu sikap manipulatif pasangan. Adakalanya, kamu tidak sadar kalau sudah berada di hubungan yang tak sehat, akibat pasanganmu yang benar-benar lihai dalam mempermainkan perasaan atau berusaha mengendalikanmu.

Apakah pasanganmu bersikap manipulatif? Kenali ciri-cirinya dari beberapa hal berikut ini. Simak terus, ya!

1. Sering menyudutkan kamu saat dia berbuat salah

Hal pertama yang paling sering dilakukan oleh orang yang manipulatif adalah tidak mau mengakui kesalahannya. Meski sudah jelas dia yang keliru, yang dilakukan malah menyudutkanmu.

Aksi playing victim ini bisa berbahaya bagi kesehatan mentalmu, lho. Sebab, kamu akan selalu mempertanyakan validasi perasaan dan dalam jangka panjang, bisa membuatmu tidak percaya diri. Kamu selalu merasa tiap masalah memang selalu kamu yang jadi biang keladinya. Padahal, justru pasanganmulah yang jadi trouble maker.

2. Bersikap provokatif

Sikap manipulatif juga dapat ditunjukkan dari kebiasaannya yang suka memancing amarahmu. Dia sengaja melakukan hal-hal yang kamu benci, supaya dia bisa mengendalikanmu dan ada alasan untuk menyalahkanmu.

3. Mengeluarkan air mata buaya

Orang yang manipulatif akan melakukan apa pun supaya kamu mengikuti kehendaknya. Salah satunya, dengan menjadikan tangisan sebagai senjata. Hanya saja air matanya buaya, karena bukan dilandasi ketulusan, melainkan sengaja menangis demi menarik rasa kasihan darimu.

4. Menjadikan ancaman sebagai cara berkomunikasi

Jangan toleransi pasangan yang suka mengancam, sekalipun alasannya tampak romantis. Misalnya, kamu menolak untuk menemaninya ke kondangan karena jadwalnya bertubrukan dengan agenda lain. Pasangan yang baik, pasti akan menghormati keputusanmu dan tidak berusaha memaksa.

Beda halnya dengan pasangan yang manipulatif, dia tidak suka dinomorduakan. Oleh karena itu, dia tak segan mengancam supaya kamu menuruti kemauannya. Misalnya, dengan berkata, “Kalau kamu gak mau, berarti kamu gak cinta aku.”

Ancaman tersebut memang tampak tak berbahaya. Akan tetapi, jenis komunikasi seperti ini, menunjukkan hubungan yang tidak sehat. Sebab, ia berusaha menggunakan cara paksaan supaya kamu mengikuti kemauannya. Bukan tak mungkin jika di kemudian hari, dia akan menggunakan ancaman yang lebih berbahaya bila kamu biarkan.

Gimana, dari uraian tadi, apakah pasanganmu termasuk yang manipulatif?

Latifah ..