Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ita Miftachul
Ilustrasi gambar buku harian (pexels)

Buku harian atau biasa disebut buku diary mungkin saat ini tidak se-booming dulu. Di era digital saat ini, beberapa remaja lebih memilih mencurahkan is hatinya di platform kepenulisan online yang dinilai lebih simple, dibandingkan menulis di sebuah buku yang bisa habis kapan saja. 

Sebenarnya apa sih tujuan adanya buku harian di era serba digital seperti sekarang? Bukankah lebih praktis jika menulisnya di platform online? Eits, jangan salah. Meskipun menulis di buku harian terkesan kuno dan ketinggalan zaman, tanpa kita sadari ada banyak manfaatnya. Apa saja manfaat menulis buku harian tersebut? Simak baik-baik tulisan berikut supaya bisa mengubah pandangan kalian tentang buku harian.

1. Melatih kerapian dalam menulis

Tanpa disadari seringnya menulis kejadian yang sedang terjadi saat ini dan menuangkannya dalam buku harian bisa membuat tulisan kita rapi. Bagaimana bisa? Dengan rajin menulis setiap hari kita akan terbiasa menulis. Lama-kelamaan, kita akan menyadi jika tulisan kita kurang rapi. Dari yang awalnya, dua baris digunakan untuk menulis satu huruf lama kelamaan akan berubah.

2. Mengingat memori berharga

Pernahkah mendapatkan suatu kenangan yang berharga dan tidak ingin dilupakan? Nah, tulis saja di buku harian. Dengan menorehkan beberapa memori dalam bentuk kata di sebuah buku harian akan mengunci ingatan kita. Maksudnya, suatu saat nanti ketika sudah beberapa tahun dan tidak sengaja membaca catatan harian tersebut akan mengingatkan kembali tentang kejadian beberapa tahun silam. Bukankah menyenangkan jika bisa mengingat hal tersebut? Maka dari itu ayo menulis buku harian.

3. Melatih skill dalam menulis

Memang menulis di buku harian bisa melatih skill? Bagaimana caranya? Jawabannya sangat sederhana. Beberapa remaja biasanya menulis di buku hariannya mengenai perasaan, memori, bahkan apa saja yang ia inginkan atau ia benci. Awal menulis pasti bahasa yang digunakan masih berantakan.

Tanda baca yang kurang tepat, typo bertebaran di mana-mana, pengulangan kata yang salah dan masih banyak lagi. Seiring berjalannya waktu penggunaan kata yang awalnya berantakan akan lebih tertata dengan rapi sendirinya. Sebab, segala sesuatu yang dilakukan dengan konsisten akan mendapatkan hal yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Mengungkapkan isi hati 

Benarkah menulis buku bisa meluapkan perasaan kita? Jawabannya adalah iya. Beberapa penelitian mengatakan jika sesorang yang terlalu lama memendam perasaannya sendiri entah itu bahagia, kecewa, terluka, atau bahkan perasaan kehilangan yang sangat mendalam bisa berdampak buruk bagi kesehatan dirinya.

Buku harian bisa menjadi alternatif bagi pribadi yang tertutup dan sulit untuk mengekspresikan dirinya. Dengan mencurahkan apa yang ia rasakan. Setidaknya, bisa untuk mengurangi beban yang ia simpan sendiri. 

5. Self love (Mencintai dirinya sendiri)

Sikap mencintai diri sendiri berbeda dengan sikap egois. Mencintai diri sendiri berarti menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya sendiri dan tidak membandingkannya dengan orang lain. Sikap rendah diri yang terlalu tinggi akan membuat susah untuk bisa mencintai dirinya sendiri. Bukankah hal tersebut justru berdampah buruk?

Lalu ada salah satu alternatif untuk bisa melatih self love. Yaitu dengan menulis di buku harian. Terdengar terlalu biasa saja memang. Namun, jika dilihat lebih jauh lagi dengan menulis apa yang kita suka, kejadian apa saja yang kita lalui, dan apa saja hal yang membuat diri sendri bahagia akan menumbuhkan jiwa self love dengan sendirinya.

Setelah membaca beberapa manfaat dari menulis buku harian, ada yang tertarik untuk melakukannya? Tidak ada ruginya kalau kita melakukan hal yang bermanfaat.

Ita Miftachul

Baca Juga