Dalam menulis terkadang kita memilih-milih waktu dan lokasi. Ada yang suka menulis pagi hari usai subuh, ada pula yang sebelum tidur, bahkan ada pula selepas tahajud di waktu sahur. Begitu pun dengan lokasi. Tidak sembarang tempat yang kita pilih untuk menulis. Di tempat ‘ini’ kadang inspirasi tidak muncul-muncul meski dipaksa. Di tempat ‘itu’ inspirasinya datang tanpa diundang. Meluber sampai kewalahan menangkapnya.
Nah, pada kesempatan ini, saya akan berbagi tiga tempat ternyaman (kalau tidak mau bilang terindah atau paling strategis) dalam menyambut inspirasi.
1. Pantai
Sambil menikmati ombak yang menggulung kejar-kejaran dan menghempas tepian, sungguh kenikmatan tiada tara bila sambil beraktivitas menulis. Inspirasi akan berlalu-lalang seiring air laut yang pasang dan surut.
Sebagaimana ombak, inspirasi itu juga tiba dengan berkejar-kejaran. Menghampiri kita untuk diabadikan dalam tulisan. Kita yang menulis inspirasi yang berkejaran itu, lancar, sangat lancar, bagai dibisiki makhluk pantai. Inspirasi tak kering, awet dan ingin berlama-lama menulis.
2. Puncak Gunung
Di puncak gunung dengan terpaan angin sepoi-sepoi, inspirasi juga seringkali datang, berhamburan, lalu saling berloncatan di benak kita. Kita yang tidak ingin menyia-nyiakannya, segera ambil laptop yang sejak mulai rebah dalam tas gendong. Jari-jemari pun tanpa ampun menari dengan begitu lincah.
Dalam waktu singkat, sudah ribuan kata yang tertulis. Sambil menatap awan, hijau pepohonan dan tempat tinggal penduduk yang hanya kelihatan bagian gentengnya saja, inspirasi tersambut dengan hangat penuh keakraban.
3. Kamar Mandi
Bukan hanya jarang dan kadang-kadang, namun seringkali ini terjadi. Sungguh, tak hanya saya alami sendiri. Beberapa teman juga acapkali menemukan tempat ternyaman ini dalam menangkap inspirasi. Kamar mandi juga menjadi gudang lahirnya inspirasi. Saya tahu dan masih ingat kata kebanyakan orang, kamar mandi sarang makhluk halus.
Tapi, entah, selama ini yang saya dan sebagian teman-teman alami, kamar mandi telah mengeram banyak inspirasi. Beberapa kali tulisan saya mandek, pikiran buntu hendak meneruskan, kering akal, tapi seketika masuk ke kamar mandi dan nongkrong meski sebentar di atas kloset, sekalipun tak ada hajat, tiba-tiba inspirasi datang dengan paras yang amat menawan. Kebuntuan pun segera menemukan jalan keluar. Yang beku jadi cair. Yang kering menjadi basah kembali. Lalu, cepat-cepat kembali lagi ke tulisan dan segera ketik, khawatir inspirasi keburu angkat kaki dan pulang tanpa pesan.
Inilah tiga tempat ternyaman dalam menyambut dan mengelola inspirasi. Bukan sekedar omong kosong. Tulisan ini sudah saya alami sendiri dan teruji.
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Pelembab dengan Ekstrak Semangka untuk Rahasia Kulit Kenyal dan Cerah
-
Gen Z Sering Pakai Akun Alter di Medsos, Apa Sih Yang Dicari?
-
Effortless Abis! Intip 4 OOTD Kasual Kece ala Huening Bahiyyih Kep1er
-
4 Serum Mandelic Acid Eksfoliasi Kulit Kasar dengan Lembut Tanpa Iritasi
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pendidikan Etika Digital sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
-
Emil Audero, Liga Italia Serie A dan Perjodohan Dirinya dengan Tim-Tim Medioker
-
Politisi, Komedian, Kepala Keluarga: Tiga Peran Eko Patrio di Tengah Krisis
-
Lapangan Kecil, Jangkauan Besar: Futsal di Dunia Digital