Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Muhamad Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi memberi.[Pexels/cottonbro]

Saling memberi adalah kebaikan yang harus terus menerus ditularkan. Dari saling memberi, hubungan antara satu orang dan orang lain menjadi lebih baik. Dari saling memberi, kita menyadari bahwa apa yang diberikan untuk kita, tak sepenuhnya milik kita, ada hak orang lain. 

Memberi tidak harus kepada orang yang dikenal saja. Tidak ada salahnya memberi kepada orang yang memang membutuhkan. Jika dilakukan dengan ikhlas, memberi bisa menjadi ladang pahala untuk kita. Memberi juga tidak melulu saat kita punya banyak uang, memberilah dengan apa yang kita punya. Namun, memberi tetap memiliki etika, diantaranya seperti di bawah ini

1. Jangan pernah ungkit

Kepada siapapun kita memberi, jangan pernah ungkit. Seperti halnya buang air besar, setelah keluar, siram dan lupakan. Jangan pernah mengungkit pemberian kita kepada orang lain, karena itu akan menjadi beban bagi yang menerimanya.

Padahal mungkin, orang yang kamu beri tidak mengharapkan. Namun terus kamu ungkit seolah dia meminta-minta. Barang yang kamu beri beberapa puluh tahun yang lalu, tiba-tiba kamu ungkit. Padahal mungkin barang tersebut sudah entah dimana, kalaupun itu adalah makanan maka sudah dimakan dan menjadi kotoran. Apa yang kamu inginkan?

2. Jangan mengharap balasan

Jangan memberikan sebuah pemberian jika masih mengharapkan sebuah balasan. Jika kamu memang belum siap berbagi, tidak usah. Ketimbang memaksa berbagi, namun merepotkan orang lain.

Jika kamu memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tulus, Tuhanlah yang akan membalas kebaikanmu dengan berlipat ganda. Tapi jika kamu memberi tidak disertai ketulusan, jangan pernah mengharapkan pahala.

3. Jangan umbar

Tidak ada manfaatnya kamu mengumbar apa yang kamu berikan kepada orang lain entah itu secara langsung maupun di sosial media. Alih-alih mendapat perhatian, kamu justru akan dikira sebagai manusia yang suka pamer dan ria.

Alangkah lebih baik, jika kamu menyembunyikan kebaikanmu seperti kamu menyembunyikan keburukanmu. Meskipun ada beberapa kebaikan yang boleh untuk ditunjukan bertujuan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, namun dengan menyembunyikannya sebenarnya lebih baik.

4. Jangan berikan sisa

Berikanlah sesuatu kepada orang lain sebaik yang kita bisa, jangan berikan sisa. Misalnya kita ingin memberikan makanan kepada orang lain, pisahkan lebih dulu sejak awal. Jangan karena tidak habis, baru kita berikan. 

Orang yang menerima mungkin tidak akan berkomentar. Namun bukan berarti kita boleh melupakan adab yang wajib dilakukan. Begitu juga saat memberi benda lain, tidak melulu harus mahal dan baru. Berilah semampu kita, namun yang layak, yang terbaik dari yang kita miliki. 

Nah, itu dia etika dalam memberi yang harus disadari. Semoga tulisan ini bermanfaat!

Mutami Matul Istiqomah