Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mukmin diartikan orang yang beriman (percaya) kepada Allah. Sedangkan makna utuh, mukmin adalah orang yang mengimani 6 rukun penting yang erat kaitannya dengan akidah. 6 rukun itu ialah percaya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, Rasul, hari akhir, serta qada dan qadar.
Di dalam al-Quran, Allah telah menyebut serta memuji bahwa umat Islam (muslim) yang beriman kepadanya (mukmin) adalah umat terbaik. Di dalam hadis pun, Rasulullah juga memuji umat yang beriman kepada Allah sebagai mukmin yang mengagumkan.
Sebagaimana dalam hadis riwayat Ahmad dan Muslim, Rasulullah menyebutkan ciri-ciri seorang mukmin yang mengagumkan.
Menurut hadis ini, ada tiga sifat yang harus kita kantongi agar pribadi kita sebagai mukmin bisa menjadi pribadi yang baik dan mengagumkan.
1. Berorientasi kepada kebaikan
Ketika seorang mukmin telah berorientasi kepada kebaikan, maka seluruh pekerjaan yang dijalaninya tidak akan terbuang percuma. Namun, semuanya akan memberi manfaat, baik bagi dirinya, keluarga maupun orang lain, bahkan juga bermanfaat bagi semesta alam.
Setiap manusia gemar berbuat baik. Kita pun telah mengetahui dari firman Allah di dalam al-Quran yang menyebutkan kata ma’ruf sebagai istilah untuk kebaikan.
2. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan
Bersyukur atas nikmat yang diperoleh merupakan ciri-ciri mukmin yang mengagumkan. Cara bersyukur yang bisa kita terapkan adalah,
(a). Bersyukur dengan hati, yaitu sifat pengakuan bahwa kenikmatan yang diperolehnya bersumber dari Allah,
(b). Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan hamdalah atas segala nikmat yang dianugerahi Allah. Oleh karena itu, ketika kita selesai makan, bangun tidur dan keluar dari toilet, membaca hamdalah, itu merupakan cerminan dari perilaku mukmin yang mengagumkan,
(c). Bersyukur dengan amal (perbuatan), yaitu segala apa yang dilakukan merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang didapat.
3. Senantiasa bersabar atas kesusahan
Senantiasa sabar saat dihinggapi kesusahan merupakan tanda dari orang mukmin yang mengagumkan. Iman sejatinya terletak pada dua hal, yaitu sabar dan syukur. Sabar saat musibah datang menimpa dan syukur ketika mendapat kenikmatan.
Lalu, di tangan kitalah hendak memilih yang mana. Apakah ingin menjadi orang yang bersabar atau orang yang bersyukur? Bersabar akrab dengan musibah, sedangkan bersyukur dekat dengan anugerah kenikmatan. Dalam arti lain, kita pilih mana antara sabar dalam kemiskinan, atau syukur dalam gelimang harta?
Demikian tiga ciri-ciri seorang mukmin yang mengagumkan. Semoga menginspirasi dan memotivasi kita agar menjadi orang yang bertambah hari semakin baik.
Baca Juga
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
Artikel Terkait
-
Kenali Tanda Selesai Haid Menurut Syariat Islam, Agar Bisa Segera Bersuci dan Beribadah
-
Kapan Perjalanan Disebut Safar Hingga Boleh Meng-qasar Salat?
-
Hukum Sendawa di Depan Orang Lain Menurut Aturan Islam
-
Tanda Kucing Kamu Sedang Stres dan Cara Mengatasinya
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Blush On Berbentuk Stick, Anti Ribet dan Praktis!
-
3 Serum yang Mengandung Green Tea untuk Kontrol Minyak Berlebih pada Wajah
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
Terkini
-
Usai Libas Arab, Calvin Verdonk Girang Peluang Lolos Piala Dunia Semakin Dekat
-
Penikmat Manis Merapat! Ini 4 Cafe Dessert di Jogja yang Enak dan Aesthetic
-
Timnas Indonesia Bakal Angkat Kaki dari Stadion GBK Saat AFF 2024, Ini Penyebabnya
-
Dipanggil STY ke AFF Cup 2024, Pratama Arhan Belum Pasti Jadi Pemain Inti?
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4