Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rozi Rista Aga Zidna
Ilustrasi Mukmin yang Bersyukur. Sumber: Pixabay.com/fathorrozi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mukmin diartikan orang yang beriman (percaya) kepada Allah. Sedangkan makna utuh, mukmin adalah orang yang mengimani 6 rukun penting yang erat kaitannya dengan akidah. 6 rukun itu ialah percaya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, Rasul, hari akhir, serta qada dan qadar.

Di dalam al-Quran, Allah telah menyebut serta memuji bahwa umat Islam (muslim) yang beriman kepadanya (mukmin) adalah umat terbaik. Di dalam hadis pun, Rasulullah juga memuji umat yang beriman kepada Allah sebagai mukmin yang mengagumkan. 

Sebagaimana dalam hadis riwayat Ahmad dan Muslim, Rasulullah menyebutkan ciri-ciri seorang mukmin yang mengagumkan.

Menurut hadis ini, ada tiga sifat yang harus kita kantongi agar pribadi kita sebagai mukmin bisa menjadi pribadi yang baik dan mengagumkan.

1. Berorientasi kepada kebaikan

Ketika seorang mukmin telah berorientasi kepada kebaikan, maka seluruh pekerjaan yang dijalaninya tidak akan terbuang percuma. Namun, semuanya akan memberi manfaat, baik bagi dirinya, keluarga maupun orang lain, bahkan juga bermanfaat bagi semesta alam.

Setiap manusia gemar berbuat baik. Kita pun telah mengetahui dari firman Allah di dalam al-Quran yang menyebutkan kata ma’ruf sebagai istilah untuk kebaikan.

2. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan

Bersyukur atas nikmat yang diperoleh merupakan ciri-ciri mukmin yang mengagumkan. Cara bersyukur yang bisa kita terapkan adalah,

(a). Bersyukur dengan hati, yaitu sifat pengakuan bahwa kenikmatan yang diperolehnya bersumber dari Allah,

(b). Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan hamdalah atas segala nikmat yang dianugerahi Allah. Oleh karena itu, ketika kita selesai makan, bangun tidur dan keluar dari toilet, membaca hamdalah, itu merupakan cerminan dari perilaku mukmin yang mengagumkan,

(c). Bersyukur dengan amal (perbuatan), yaitu segala apa yang dilakukan merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang didapat.

3. Senantiasa bersabar atas kesusahan

Senantiasa sabar saat dihinggapi kesusahan merupakan tanda dari orang mukmin yang mengagumkan. Iman sejatinya terletak pada dua hal, yaitu sabar dan syukur. Sabar saat musibah datang menimpa dan syukur ketika mendapat kenikmatan.

Lalu, di tangan kitalah hendak memilih yang mana. Apakah ingin menjadi orang yang bersabar atau orang yang bersyukur? Bersabar akrab dengan musibah, sedangkan bersyukur dekat dengan anugerah kenikmatan. Dalam arti lain, kita pilih mana antara sabar dalam kemiskinan, atau syukur dalam gelimang harta?

Demikian tiga ciri-ciri seorang mukmin yang mengagumkan. Semoga menginspirasi dan memotivasi kita agar menjadi orang yang bertambah hari semakin baik.

Rozi Rista Aga Zidna