Menjadi jomblo itu menyenangkan. Walaupun di zaman sekarang ini mempertahankan diri sebagai jomblo itu gampang-gampang susah. Gampangnya ketika banyak temannya, sedangkan susahnya ketika setiap hari bertemu dengan teman-teman lain yang menghina jomblo.
Mempertahankan diri sebagai jomblo di tengah arus pergaulan bebas yang makin kencang ini, kita seperti menjaga benteng yang diserang oleh musuh. Jika tidak kuat-kuat amat, maka bisa kebablasan. Namun, jika kita berhasil menjaganya, maka kebahagiaan bisa kita raih.
Nah, berikut adalah tiga keuntungan yang didapat jika kita memilih jomblo:
1. Tidak ada beban mentraktir orang
Menjadi jomblo itu tidak ada beban bayarin orang. Beda dengan yang punya pacar, mereka harus buat jadwal wakuncar alias waktu kunjungan pacar.
Ketika berpergian, tidak mungkin hanya duduk-duduk biasa di teras rumah sambil menatap langit menghitung bintang. Pasti ada salah satunya yang mengajak jalan-jalan, saat jalan-jalan inilah harus siap mengeluarkan uang, terutama kita yang cowok.
Seorang jomblo tidak butuh aktivitas seperti itu, bahkan punya pulsa pun tetap utuh, kecuali jomblo yang doyan ngerumpi. Jika pun si jomblo harus mengeluarkan uang, tentunya itu untuk kebutuhannya sendiri.
Jika si jomblo minta uang ke orangtua, tidak akan terlalu banyak pertanyaan. Beda dengan ketika punya pacar, uang hasil nodong ke orangtua akan ditanya dengan pertanyaan yang macam-macam. Ujung-ujungnya berbohong.
2. Tidak ada rutinitas yang percuma
Jadi jomblo, waktu tidak terbuang dengan percuma. Jika punya pacar, akan ada aktivitas jadi tukang ojek. Mulai dari berangkat sekolah, belanja, sampai ke kondangan juga pasti minta diantar. Juga terdapat aktivitas saling sapa dengan kalimat pertanyaan yang tidak penting sama sekali, seperti bertanya sudah makan belum, sudah mandi belum, sudah minum obat belum, dan lain sebagainya.
Sementara jika jadi jomblo, tidak akan ada aktivitas percuma semacam itu. Masih banyak aktivitas lain yang lebih bermanfaat yang bisa dilakukan. Tetapi, jika masih saja ada jomblo yang melakukan sesuatu yang percuma itu namanya jomblo tidak bermartabat.
Jomblo yang sadar diri harusnya kesendirian itu diisi dengan aktivitas yang bisa memantaskan diri menjadi pasangan yang menawan, pasangan yang pantas dipilih.
3. Tidak perlu rutin berbohong
Keuntungan yang lain menjadi jomblo adalah tidak perlu rutin berbohong. Jomblo tidak perlu berbohong, sebab siapa yang mau dibohongi, sementara pacar saja tidak punya.
Jadi, slow saja jadi jomblo, bisa terhindar dari perbuatan dosa berbohong. Soalnya, jika sudah punya pacar, siapa saja bisa dibohongi. Bukan hanya pacarnya, teman dan orangtuanya juga bisa saja dibohongi.
Khawatirnya, jika berbohong sudah menjadi rutinitas, terbawa sampai mereka berumah tangga. Karena memang orang yang mudah berbohong cenderung terus berbohong. Sekali berbohong ia akan ketagihan melakukan kebohongan berikutnya, karena untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya.
Inilah tiga keuntungan jika memilih jomblo. Jadi, berbahagialah karena jomblo itu adalah pilihan mulia dan jauh dari dosa.
Baca Juga
-
Imajinasi Terjun Bebas Tanpa Batas dalam Buku Puisi Telepon Telepon Hallo
-
Kiat Jemput Karunia Tuhan yang Berkah Melimpah dalam Buku Dongkrak Rezeki
-
Diperkirakan Bakal Rilis Oktober 2025, Berikut Bocoran Fitur Terbaik Realme GT 8
-
HP Infinix Hot 60 Pro, Usung Chipset Helio G200 Terbaru Demi Dukung Produktivitas dan Gaming
-
Poco M7 Plus 5G Debut di India 13 Agustus 2025, HP Murah Rp 2 Jutaan dengan Baterai 7000 mAh
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Serum Kandungan Willow Bark yang Ampuh Atasi Jerawat dan Kontrol Minyak!
-
OOTD Gaeul IVE: 4 Gaya Kasual yang Fleksibel Buat Segala Momen
-
4 Serum Buah Peach yang Bantu Kulit Auto Glowing dan Skin Barrier Kuat!
-
Youngseo ALLDAY PROJECT Tunjukkan 4 OOTD Kasual yang Girly dan Catchy!
-
Rahasia Kulit Glowing Alami dengan 4 Rekomendasi Toner Mengandung Temulawak
Terkini
-
Sejuta Penonton, Seharusnya Bisa Lebih untuk Film Nasionalisme yang Membumi
-
Sinopsis Spying, Drama Thriller China Terbaru Xiao Zhan dan Zhou Yu Tong
-
Bubble Gum oleh Kep1er: Menepis Tatapan Tak Nyaman Lewat Satu Gertakan
-
Kedatangan Marc Marquez, Kepala Kru Ducati: Saya Jatuh Cinta
-
Ulasan Novel Brownstone: Bahasa, Budaya, dan Kasih yang Menyatukan Keluarga