Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dea Nabila Putri
Ilustrasi cincin (unsplash.com)

Commitment issue atau ketakutan akan komitmen adalah istilah yang sering digunakan untuk merujuk kepada sebuah hubungan romantis, tetapi diantaranya seseorang yang merasa sulit untuk berkomitmen dan kemungkinan besar mengalami kesulitan lain dalam hidupnya.

Individu dengan permasalahan ini mungkin mengalami tekanan mental dan kesulitan emosional ketika dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan dedikasi untuk tujuan jangka panjang tertentu.

Menyandur dari www.goodtherapy.org, ketika ketakutan seseorang akan komitmen mengarah pada perkembangan kecemasan atau masalah kesehatan mental lainnya, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan terapis atau profesional kesehatan mental lainnya agar bisa membantu seseorang dalam menghadapi dan mengatasi masalah tersebut. Lalu, bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami commitment issues

Berikut 5 ciri-ciri orang mengalami commitment issues:

1. Memiliki hubungan dengan banyak orang

Kamu pasti pernah mengenal seseorang yang senang untuk berhubungan romantis dengan banyak orang. Hal ini bisa jadi tanda bahwa ia mengalami commitment issues. Hal ini diakibatkan oleh keinginan individunya untuk membangun kepercayaan kepada banyak orang dan meyakinkan orang lain bahwa ia mampu menarik perhatian lawan jenis.

2. Takut membahas masa depan

Orang yang mengalami permasalahan ini cenderung tertutup untuk berbicara tentang rencana kehidupan kedepannya. Bahkan ada orang orang yang bisa marah jika dipertanyakan soal masa depan yang diimpikan olehnya dan menganggap orang lain mengganggu privasinya. Padahal, ia tidak percaya diri dengan hubungan yang dijalaninya saat ini.

3. Sering mengambil kontrol

Pernahkah kamu melihat orang yang senang mengatur kehidupan pasangan atau kehidupan orang lain? Biasanya, orang orang ini terjebak di dalam commitment issues. Hal ini bisa terjadi dikarenakan di masa lalu ia malah menjadi orang yang dikontrol orang lain, sehingga hal tersebut membentuk mindset bahwa ia tidak ingin diatur oleh orang lain sehingga mengambil alih semua kendali di suatu hubungan dan cenderung keras kepala.

4. Selalu mencari kekurangan orang lain

Bukan hanya itu, orang dengan permasalahan ini selalu menganggap orang lain rendah terhadapnya. Mereka bahkan tidak segan merendahkan orang lain di depan mata agar membuat ego mereka meninggi dan orang lain takut dengan mereka. Permasalahan seperti ini biasanya dirasakan oleh korban bullying di masa lalu dan memuaskan dendam dengan cara tersebut.

5. Lebih suka hubungan casual

Pernah mendengar istilah open relationship atau hubungan kasual semacamnya seperti friendzone atau hubungan tanpa status? Hal ini biasanya terjadi di pihak yang memiliki commitment issues karena takut untuk memiliki hubungan serius dengan satu orang dan cenderung takut untuk merasa sendirian. Oleh karena itu kebanyakan dari mereka tidak segan untuk menjalani hubungan tanpa status agar tidak hanya mendapat perhatian dari satu orang dan merasa tidak kesepian.

Hal ini tentu sangat merugikan bagi pihak yang berniat menjalani hubungan serius. Ada baiknya sebelum memiliki hubungan, kita mencari tahu lebih dalam permasalahan seperti apa yang sedang dihadapi oleh orang yang sedang dekat dengan kita agar kita tidak menjadi pihak yang dirugikan.

Dea Nabila Putri