Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Mohamad Ismail
Ilustrasi membuat to-do-list. (Pexels)

Banyak orang yang kerap mengeluh bahwa waktu 24 jam dalam sehari adalah waktu yang kurang untuk menyelesaikan semua yang harus dilakukannya dalam sehari. Untuk mengatasinya, kamu bisa coba untuk mulai melakukan pembagian jadwal dengan mencatatnya atau yang sering disebut dengan to-do-list.

To-do-list adalah salah satu cara membagi waktu dengan efisien yang paling banyak dilakukan oleh kebanyakan orang. Orang yang dapat membagi waktunya dengan efisien biasanya akan menulis semua apa yang hendak dilakukan di hari tersebut, agar waktu yang ada tidak terbuang sia-sia. Tak hanya itu, berikut adalah beberapa manfaat lain dari membuat to-do-list harian.

1. Membantu menentukan kegiatan yang lebih prioritas

Setelah mencatat kegiatan apa saja yang hendak kamu lakukan selama satu hari dalam to-do-list, kamu akan dengan lebih mudah mengetahui kegiatan mana saja yang masuk dalam kategori prioritas dan harus diutamakan serta kegiatan mana yang bisa dilakukan setelahnya. Dengan begitu kamu akan dapat meminimalisir waktu yang terbuang sia-sia hanya karena salah penempatan prioritas kegiatan.

Hal ini juga dapat melatih diri kamu dalam membiasakan diri untuk lebih memprioritaskan suatu hal yang penting daripada harus membuang apa yang kamu punya untuk hal yang kurang penting. Prinsip ini juga dapat kamu terapkan dalam banyak hal seperti finansial, pekerjaan, dan lain sebagainya.

2. Membantu mengatur jadwal dadakan

Saat tengah membuat to-do-list dalam sehari penuh, bukan berarti hari itu juga kamu terbebas dari hal-hal atau kegiatan yang mendadak. Namun tenang saja, jika hal tersebut terjadi kepada kamu, karena sudah memiliki to-do-list yang jelas beserta pembagian skala prioritasnya.

Lewat to-do-list, kamu bisa memberikan pemahaman kepada orang lain bahwa memang ada hal yang benar-benar penting dan harus dilakukan pada hari itu juga.

Kamu juga dapat membuat plan cadangan jika memang keadaan sudah benar-benar mendesak, misalnya dengan menggantikannya di waktu yang lain atau mengganti kegiatan yang kurang penting lainnya.

3. Mengantisipasi terjadinya stres

Bayangkan jika kamu mengerjakan banyak pekerjaan dan kegiatan tetapi belum mengatur jadwalnya. Bisa jadi hal tersebut yang memicu kebanyakan orang mengalami stres dadakan saat beraktivitas. Dengan bantuan to-do-list kamu bisa mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

Kamu jadi lebih tahu berapa waktu yang akan kamu habiskan dalam setiap pekerjaan dan berapa banyak yang harus kamu jadwalkan ulang.

4. Menentukan berapa banyak waktu untuk setiap pekerjaan

Pentingnya menulis pembagian waktu salah satunya adalah untuk mengetahui seberapa banyak kira-kira waktu yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kamu juga bisa melihat apakah waktu yang kamu gunakan efisien dan menyelesaikan sebelum deadline atau malah sebaliknya.

Jika memang sudah dibagi, namun masih tetap molor kamu dapat mengeliminasi kegiatan yang dirasa kurang begitu penting. Kamu juga dapat mengevaluasi ulang apa penyebab yang membuat kamu terlalu banyak menghabiskan waktu di satu pekerjaan.

5. Memperjelas seberapa banyak waktu yang sebenarnya dibutuhkan

Kembali ke permasalahan awal dimana banyak yang merasa bahwa 24 jam dalam sehari adalah waktu yang kurang. Dengan memanfaatkan to-do-list, maka akan jelas sebenarnya seberapa banyak waktu yang memang kamu butuhkan dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan. 

Orang yang produktif idealnya akan tahu betul kapan mereka harus mengisi waktu dengan menyelesaikan semua kewajibannya dan mengisi waktu kosong mereka dengan hal-hal produktif lainnya. Intinya, jika kamu tidak ingin mendadak stres akibat jadwal yang kerap berubah-ubah, cobalah untuk membuat metode to-do-list ini dalam keseharian kamu.

Mohamad Ismail