Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Keza Felice
ilustrasi wanita patah hati (Unsplash)

Putus cinta kerap kali melukai perasaan siapa pun yang terlibat di dalamnya, terutama perempuan. Seperti yang telah banyak disebut bahwa perempuan dikenal sebagai makhluk yang bersifat lemah lembut. Hal itu tentu berpengaruh ketika mereka merasakan putus cinta. 

Sepertinya semua orangnya berharap dapat memiliki sebuah hubungan yang manis, bukan? Tak heran jika mereka mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayangnya kepada pasangan. Sehingga tak heran ketika putus cinta, seorang perempuan akan terlihat lebih terluka dibandingkan dengan mantan kekasihnya.

Berikut ini 5 dampak negatif putus cinta bagi perempuan. 

1. Stres

Bagian tersulit dari menjalin hubungan adalah merasakan patah hati. Putus cinta juga akan mengganggu mental dan memicu ketidakseimbangan emosional, atau yang dikenal sebagai stres. Sulit melupakan kenangan bersama mantan kekasih tentu akan menjadi faktor pemicu yang paling utama. 

Apabila tidak mampu mengelola stres dengan baik, seorang wanita bisa merasa frustrasi, emosi, cemburu, sedih dan juga hancur ketika mengalami putus cinta. Tak heran jika mereka tidak dapat mengendalikan pikiran dan tindakannya. Bagian yang paling menakutkan ketika mereka merasa tertekan adalah dengan melakukan hal-hal berbahaya yang terkadang dapat mengancam keselamatannya sendiri.

2. Trauma

Tekanan dalam jiwa akibat putus cinta tak jarang membuat seorang perempuan merasa trauma hingga ‘mati rasa’ terhadap sebuah cinta. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa minggu atau justru dalam hitungan bulan. Mereka akan takut untuk kembali memulai hubungan baru dengan pria lain ketika setelah mengalami patah hati. Dan bagian tersulitnya adalah ketika mereka harus tetap tersenyum kepada semua orang demi menutupi sakit hatinya.

3. Tidak Nafsu Makan

Apabila tidak mampu mengendalikan diri, rasa kecewa dan mati rasa akan membuat mereka tidak memedulikan kebutuhan dirinya sendiri. Salah satu hal yang sering kali terjadi adalah tidak nafsu makan. 

Mencoba membunuh bayangan masa lalu yang pernah dilalui bersama kekasih atau berusaha untuk tetap tegar malah akan menjadikan mereka semakin lemah. Pada akhirnya, hal tersebut mengalihkan fokusnya untuk makan dan beristirahat. Tentu hal ini akan sangat merugikan, bukan? 

4. Sulit Mempercayai Orang Lain

Terkadang perempuan yang merasa patah hati tak ragu untuk menarik diri dari hubungan sosial. Kemungkinan terbesar yang akan terjadi setelahnya adalah krisis kepercayaan. Merasa pernah disakiti dan dikecewakan membuat mereka sulit untuk kembali mempercayai orang lain dalam hidupnya. Tak hanya itu, mereka juga akan bersikap dingin dan acuh kepada pria lain yang berusaha mendekat. Hal ini dikarenakan adanya pemikiran trauma bahwa pria selalu bersikap sama, walaupun sudah sangat jelas bahwa hal tersebut tentu tidak benar adanya.

5. Mencari Pelampiasan 

Setelah merasa tertekan dalam kurun waktu yang panjang, seorang perempuan akan kembali memulai untuk menjalin hubungan. Sayangnya, cinta yang diberikan oleh mereka bukan didasari dengan ketulusan. Merasa belum siap untuk kembali memulai dan membuka hati, mereka yang ingin terlepas dari jeratan patah hati justru akan melampiaskan kekecewaannya pada pria lain dengan mengatasnamakan cinta.

Bukan sekadar pelampiasan untuk move on, tetapi terkadang mereka mencoba untuk memberi rasa sakit kepada pria yang sedang menjalin hubungan dengannya dengan dalih ingin membalaskan rasa sakit yang pernah mereka alami sebelumnya.  

Lima hal ini bukanlah sesuatu yang baik untuk dilakukan. Hanya saja, terkadang naluri dan emosi lebih mendominasi mereka untuk tetap melakukan hal-hal tersebut di saat patah hati. Akan tetapi, sebisa mungkin beberapa hal ini sebaiknya dihindari agar kamu tidak menelan penyesalan di kemudian hari.

Keza Felice