Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dea Nabila Putri
Ilustrasi menikmati hidup (unsplash.com)

Kenyataan kehidupan tidak pernah seindah dongeng yang sering diceritakan ketika kita masih kecil. Banyak hal pahit yang harus kita telan bulat-bulat dan pahami ketika beranjak dewasa.

Mungkin, beberapa hal ini bisa mulai kamu pahami dan terapkan di kehidupan agar kamu tahu makna hidup yang sebenarnya.

Berikut 8 kenyataan pahit dalam kehidupan yang harus kita terima:

1. Bahagia itu kita ciptakan

Siapa bilang kebahagiaan bergantung dengan mobil baru, rumah bagus, mimpi yang tercapai, atau keluarga yang harmonis.

Semua kebahagiaan bergantung terhadap bagaimana kita menyikapi setiap kehidupan yang sudah dilewati, sederhananya bahagia itu kita yang ciptakan dan tidak berdasarkan apa yang sudah kita capai.

2. Jangan takut untuk lari dari keadaan

Lari dari kenyataan tak selamanya buruk. Walau terdengar seperti orang yang pengecut, namun hal ini tentu dalam konteks yang berbeda.

Jika kamu berada di lingkungan yang toxic, membahayakan masa depanmu, dan mengetahui bahwa banyak hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, tidak ada salahnya untuk berlari dari situasi tersebut. Berlarilah bukan karena hal tersebut memberatkanmu, namun berlarilah karena hal tersebut menghambat langkahmu.

3. Tidak perlu memaksa orang lain

Tidak perlu memaksakan kehendak terhadap orang lain. Jika mereka mau melakukan apa yang kamu inginkan, biarkan mereka lakukan hal tersebut tanpa harus kamu minta apalagi hingga memaksa.

4. Kepercayaan diri bergantung dengan tubuh

Kepercayaan diri tumbuh dari tubuhmu sendiri. Cobalah untuk memperbaiki gizi dari dalam dan memberikan penampilan yang lebih baik setiap harinya. Kelak, kamu akan memahami bahwa penampilan yang kamu tampilkan bukan untuk membuat orang lain kagum, namun untuk meningkatkan kepercayaan dirimu sendiri.

5. Berani berbuat berani bertanggung jawab

Tidak perlu takut untuk melangkah maju sebesar apapun halangannya. Kamu akan dihadapkan dengan resiko besar yang mengajarkanmu banyak hal kedepannya. Perbuatan dan keputusan yang kamu ambil mungkin tidak selamanya baik, namun hal tersebut memberikan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

6. Kita berhak menghindari perdebatan

Kita semua punya hak untuk memperdebatkan sesuatu, namun kita juga punya hak untuk menghindari hal tersebut. Terutama jika perdebatan muncul karena hal sepele dan kamu memahami lawan debatmu.

Banyak orang yang menganggap orang yang menghindari perdebatan adalah orang yang lemah, padahal pemikiran tersebut membuat kita menyadari apa kelemahan lawan kita sebenarnya.

7. Partner hidup adalah cerminan diri

Orang baik juga akan dipertemukan dengan orang baik. Begitu kata-kata yang sering kita temui di masyarakat apalagi yang berhubungan dengan jodoh.

Terus perbaiki dirimu dan hubunganmu bersama orang lain, kelak kamu juga akan menemukan partner hidup yang memiliki visi misi, kebiasaan, serta cara berpikir yang sama denganmu.

8. Kita bukan ekspektasi semua orang

Kita tidak bisa memenuhi setiap ekspektasi orang lain terhadap kita, terutama soal kebahagiaan. Banyak orang yang menuntut orang lain untuk bisa membahagiakan mereka dengan cara yang mereka inginkan, padahal faktanya kita bukan hidup dari ekspektasi orang lain, namun bagaimana orang lain memperlakukan kita. 

Banyak hal lain yang bisa membuat kita menyadari bahwa hidup ini bukan sekedar lahir, tumbuh dewasa, kemudian pergi karena digerus usia. Mencintai diri sendiri adalah bentuk kasih sayang yang mungkin tidak bisa orang lain penuhi, maka dari itu pemahaman diri harus kita mulai dari sekarang.

Dea Nabila Putri