Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizki Putra
Ilustrasi merenung.[Pexels.com/Liza Summer]

Semua orang pastinya ingin memiliki hidup yang bahagia. Sehingga, menjalani kehidupan dengan tenteram, aman, sejahtera, dan juga nyaman. Namun kenyataannya, kalau lihat di sekeliling kita, tidak semua orang dapat merasakan hal tersebut, lho.

Bukannya menjalani hidup penuh kebahagiaan, justru terjerumus dalam rasa kecewa yang terlalu dalam. Maka dari itu, hindarilah beberapa sumber rasa kecewa yang kerap kali diabaikan berikut ini.

1. Selalu mengikuti standar hidup orang lain

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai standar hidupnya masing-masing menyesuaikan dengan target yang ingin dicapai. Walaupun begitu, kenyataannya ada saja sebagian orang yang masih selalu mengikuti standar hidup orang lain.

Nah, mengikuti standar orang lain terlalu berlebihan adalah salah satu yang menjadi sumber rasa kecewa yang kerap kali diabaikan bagi banyak orang, lho. Sebab, hal tersebut membuatmu menjalani keseharian penuh tekanan dan justru mengkritik diri sendiri terus-menerus.

2. Mempertahankan sifat serakah

Sifat serakah memang ditandakan dengan selalu merasa kekurangan dan juga ada keinginan untuk mengambil hak orang lain. Misalnya saja dalam segi karier, jabatan, maupun harta.

Kenyataannya, kalau terus-menerus mempertahankan sifat serakah justru akan merugikan diri sendiri. Hal inilah yang akan bisa mengakibatkanmu menjalani hidup jadi tidak tenang.

3. Suka saling pamer

Kebiasaan untuk saling pamer di dalam lingkungan masyarakat memang tidak bisa dipungkiri lagi masih banyak orang melakukannya. Sebenarnya, kalau suka pamer membuatmu justru tertekan, lho.

Sebab, lebih mementingkan kenikmatan sesat, namun tidak memikirkan dampak jangan panjangan. Alhasil, banyak kebutuhan lainnya tidak bisa terpenuhi karena uangnya sudah habis hanya sekadar memenuhi kebahagiaan sesaat.

4. Memiliki obsesi terhadap kesempurnaan secara berlebihan

Mendambakan kesempurnaan memang bisa meningkatkan motivasi untuk bekerja lebih maksimal. Sehingga, ingin bekerja lebih keras untuk memperoleh pencapaian yang terbaik.

Pada dasarnya, ambisi juga harus bisa dikontrol dengan baik. Bagaimanapun juga, memiliki obsesi terhadap kesempurnaan secara berlebihan juga berujung dengan rasa kekecewaan, lho.

Sebab, kesempurnaan bukanlah menjadi segala-galanya, kok. Hal yang paling penting berproses menjadi seseorang yang lebih baik setiap waktunya.

Rasa kecewa memang bisa muncul kapan saja ketika diri kita berharap kebahagiaan dalam hidup. Maka dari itu, jangan sampai abaikan beberapa hal di atas, ya!

Rizki Putra