Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Joni Herwanto
Ilustrasi menantu dan mertua. (pexels/cottonbro)

Kamu pasti sering mendengar konflik yang terjadi antara mertua dan menantu. Bukan hanya pasangan suami istri yang bisa bertengkar, perbedaan pendapat atau hal lainnya mengakibatkan mertua dan menantu jadi tidak akur.

Kebanyakan konflik ini dialami oleh pihak wanita. Penyebabnya pasti saja dapat berasal dari masing-masing pihak.

Selain karena ketidakcocokan, kira-kira apalagi yang menjadi penyebab menantu dan mertua tidak akur? 4 faktor yang menyebabkan menantu dan mertua sering tidak akur.

1. Perbedaan Karakter dan Ekspektasi

Menikah itu bukan hanya menyatukan hubungan kamu dan pasangan, tetapi ada hubungan yang lebih besar, yaitu menyangkut keluarga kedua belah pihak. Pasangan mungkin bisa menerima semua yang ada pada diri kamu, tetapi orangtuanya belum tentu.

Bisa jadi ada beberapa hal yang diinginkan oleh mertua tidak ada dalam diri kamu. Alhasil perbandingan ekspektasi inilah yang membuat timbulnya gesekan antara menantu dan mertua.

Selain itu, perbedaan karakter juga bisa menjadi penyebabnya. Menantu dan mertua lahir pada era yang berbeda, serta dibesarkan dilingkungan yang berbeda pula, sehingga ada perbedaan kepribadian, pola pikir, hingga cara penyelesaian masalah.

2. Perbedaan dalam Hal Mengurus Anak

Pemicu menantu dan mertua tidak akur selanjutnya merupakan sebab terdapatnya perbandingan dalam perihal pola asuh anak. Mertua bisa jadi saja merasa dirinya telah berpengalaman sehingga tanpa sadar mengambil peran sangat besar dalam mengurus cucunya.

Sementara di sisi lain, kamu selaku menantu bisa jadi mempunyai prinsip sendiri saat mengurus anak. Kamu menganggap cara mertua adalah cara lama, sementara anak kamu lahir di generasi yang lebih modern. Perbedaan prinsip inilah yang akhirnya memunculkan konflik antara menantu serta mertua.

3. Mertua Terlalu Sering Ikut Campur

Permasalahan dalam rumah tangga memanglah hendaknya cuma jadi urusan kamu dan pasangan. Namun, ada mertua yang cenderung membela anaknya sendiri, tidak peduli benar atau salah. Jadi, pandangan serta nasihat yang diberikan justru berakhir pada sesuatu yang subjektif dan berpihak. 

4. Baik Mertua atau Menantu Sering Membanding-bandingkan

Bila dari awal mertua ataupun menantu sama-sama merasa tidak mempunyai kecocokan, bukan tidak mungkin jika keduanya saling membandingkan satu sama lain.

Kamu membandingkan mertua dengan perlakuan ibumu ketika menghadapi pasangan, atau mungkin mertua lainnya yang memiliki sikap lebih baik ke menantunya.

Begitu sebaliknya, mertua juga membandingkan kamu dengan menantunya yang lain atau menantu teman-temannya.

Padahal, setiap orang itu tentu mempunyai kekurangannya masing-masing, serta yang dapat dilakukan merupakan beradaptasi dengan semuanya.

Nah, itulah 4 faktor penyebab menantu dan mertua sering tidak akur. Lebih baik saat menikah, kamu dan pasangan harus memiliki tempat tinggal sendiri daripada berada dalam satu rumah dengan mertua. Semoga bermanfaat!

Joni Herwanto