Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Mutami Matul Istiqomah
ilustrasi keluarga.[Pexels/Vlada Karpovich]

Menjalani hidup rumah tangga akan selalu ada masa dimana masalah menghampiri dengan tiba-tiba, tanpa disangka dan tanpa kira-kira. Ketika hal itu terjadi bisa memicu prahara antara suami dan istri. Rasa tidak siap menghadapi tersebut biasanya akan menimbulkan rasa saling menyalahkan, menyudutkan, beradu emosi, bahkan tak jarang menjadi masalah yang lebih panjang. 

Memang, ketika ada masalah atau sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba misalnya musibah, seorang istri akan lebih mudah panik dan khawatir. Maka dari itu, peran suami diharapkan mampu menjadi pengayom dan memberikan rasa perlindungan kepada keluarga. 

Berikut ini adalah 5 sikap yang harus dilakukan oleh suami ketika rumah tangga sedang menghadapi masalah atau musibah.

1. Menjadi orang yang paling tenang

Menjadi orang yang paling tenang ketika ada masalah bukanlah ia yang seolah tidak peduli dengan masalah atau musibah tersebut. 

Tapi menjadi orang yang paling tenang adalah bersikap menenangkan keluarga dan bersikap berani menghadapi segala sesuatu yang sedang terjadi. 

Suami harus menjadi orang yang gagah berani dan mengatakan kepada keluarga "Mama tenang aja, ya. Ayah secepatnya mengurus ini" atau "Adek enggak usah khawatir, ya. Enggak papa, kok. Semuanya bakal baik-baik aja" 

Walaupun dalam hati sendiri pastinya ada rasa takut dan kecemasan tersendiri, tapi di hadapan keluarga, seorang suami harus menjadi tameng terdepan yang siap menghadapi segala kondisi. 

2. Jangan terbawa suasana

Ketika ada masalah atau musibah, tentu setiap anggota keluarga akan sangat panik. Sangat mungkin seorang anak dan istri akan berkata "Harus gimana ini?" atau "Apa yang harus kita lakukan?". 

Dengan suasana yang simpang siur, seorang suami bisa jadi terbawa suasa dan ikut terbawa kepanikan keluarga. Yang perlu diingat, jangan pernah mengatakan "Aduh, gimana ya? Kok bisa begini?" atau "Bingung sekali aku. Kalau X bisa jadi Z nih" atau "Gawat nih kalau udah begini, pasti bakalan X"

Karena hal tersebut akan menambah panik keluarga. Seseorang yang diharapkan bisa menyelesaikan dan bisa menenangkan justru sangat ketakutan. Hal tersebut akan membuat keluarga bertambah panik.

3. Tarik napas dan pikirkan jalan keluar

Dalam kesimpang siuran keadaan, seorang suami harus pandai memposisikan diri. Cari tempat tenang, berdiam dan pikiran apa yang harus dilakukan. 

Sebab, hanya solusi lah yang bisa membuat keluarga merasa tenang. Tapi, pikirkan kembali solusi tersebut dengan matang. Jangan sampai karena tergesa-gesa, pilihan yang diambil asal saja. 

Selain mempertimbangkan yang ada dalam pikiran, seorang suami juga perlu mempertimbangkan pikiran dan perasaan istri akan keputusan yang akan diambil. Jadi, bijaklah dalam memutuskan segala sesuatu. 

4. Jangan menyepelekan

Selanjutnya, seorang suami juga tidak boleh menyepelekan segala sesuatu yang sedang terjadi. Meskipun mungkin hal tersebut sudah pernah dialami sebelumnya, namun tetap lah menjadi seseorang yang peduli dengan keluarga. 

Jangan sampai, karena merasa sudah terbiasa akhirnya menenangkan dengan kalimat "Halah, aku sudah biasa menangani hal semacam itu. Tidak perlu dikhawatirkan" atau "Nanti kupikirkan bagaimana mengatasinya". Karena istri dan keluarga tidak akan membutuhkan itu. 

Sekecil apapun masalah, tetap harus dianggap serius dan harus segera diselesaikan. Kalau kita menundanya dengan alasan apapun, masalah tersebut tidak akan hilang. Justru akan bertambah banyak dan semakin sulit diselesaikan. 

5. Mengusahakan yang terbaik

Sebagai suami, kita harus memberikan segala yang terbaik untuk keluarga. Termasuk salah satunya adalah mencari solusi dan menangani sebuah masalah. 

Jadi, ketika sedang terjadi sesuatu dalam keluarga pastikan untuk menenangkan dengan baik, mencarikan solusi, menjadi orang yang paling berani dan bijaksana. 

Bahkan ketika kita menganggap bahwa kita tidak mampu menyelesaikan semua masalah tersebut, kita harus berusaha untuk menutupinya dari keluarga dan mencari solusi di balik layar. Entah itu meminta bantuan kepada teman maupun kerabat.

Kita harus mampu memposisikan diri sebagai suami dan ayah yang paling membela dan menjadi pahlawan keluarga.  Itu dia 5 hal yang harus dilakukan suami ketika ada masalah atau musibah dalam rumah tangga.

Mutami Matul Istiqomah