Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizki Putra
Ilustrasi pasangan bertengkar.[Pexels.com/Timur Weber]

Privasi merupakan hak bagi setiap orang. Hal tersebut menandakan bahwa orang lain tidak bisa ikut campur terhadap privasi yang dimiliki seseorang. Sehingga, ada batasan privasi yang perlu dihargai, meskipun sudah memiliki pasangan sekalipun.

Kalau kamu tidak mempunyai privasi, itu sama saja tidak memiliki batasan terhadap dirimu sendiri. Alhasil, orang lain atau pasanganmu sendiri pun bisa seenaknya memperlakukan dirimu. Maka dari itu, kenali beberapa tanda pasangan tidak bisa menghargai privasimu.

1. Meminta seluruh akses masuk pada akun media sosialmu

Kalau memiliki pasangan yang seperti ini, maka dia termasuk ke dalam pribadi yang posesif. Seseorang yang posesif berlebihan memang tidak dapat menghargai privasi pasangannya. Maka dari itu, dia berani meminta seluruh akses masuk pada akun media sosialmu.

Jika ternyata pasanganmu melakukan hal tersebut, kamu punya hak untuk mempertahankan privasi pribadimu. Bagaimanapun juga, setiap orang wajib menghargai privasi orang lain, meskipun pasangannya sendiri.

2. Tidak suka kalau kamu ingin melakukan me time

Privasi bukan hanya mengenai komunikasi dengan orang lain, namun meluangkan waktu untuk diri sendiri pun juga termasuk. Pada dasarnya, setiap orang pasti membutuhkan waktu untuk menyendiri agar mengembalikan energi yang telah hilang.

Kalau ternyata pasangan tidak memperbolehkanmu untuk me time, maka tandanya dia tidak bisa menghargai privasimu. Maka dari itu, cobalah untuk mendiskusikan hal ini agar dia mengerti batasan privasimu.

3. Membatasimu untuk bergaul dengan orang lain

Sebenarnya, kita memang bebas untuk bergaul dengan kerabat, teman, atau siapa pun asalkan mereka memang memiliki peran dalam hidupmu. Jadi, pasangan tidak boleh mengekangmu mengenai hal tersebut, sebab perlakuan itu justru melanggar privasi.

Bagaimanapun juga, tidak ada yang bisa melarangmu untuk menjauh dari mereka. Pastikanlah kenyamanan dirimu perlu di prioritaskan agar hidupmu bahagia.

4. Suka ikut campur mengenai masalah internal keluargamu

Meskipun dia memiliki maksud yang baik, tapi kalau urusan internal keluarga memang bukan dijadikan konsumsi orang lain, terlebih lagi dia belum menjadi pasangan sahmu. Maka dari itu, kamu pun harus sadar batasan-batasan apa saja yang seharusnya tidak perlu untuk diceritakan kepadanya.

Memang memberikan masukan boleh saja, tapi jangan sampai dia masuk ke dalam masalah keluargamu. Terlebih lagi, dia tipikal orang yang suka ikut campur terhadap urusan orang lain.

Ketika kamu dan pasangan sudah memahami batasan privasi, maka sudah seharusnya untuk bisa saling menghargai. Sehingga, menjalani kehidupan pribadi pun akan lebih nyaman.

Rizki Putra