Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | rohman why
ilustrasi reksadana.(Pexels.com/Alexandr Podvalny)

Banyak orang mulai memikirkan investasi ketika mereka telah memasuki usia yang kurang produktif, termasuk berinvestasi di reksadana. Padahal tujuan utama dari berinvestasi bukanlah untuk mempersiapkan keuangan terutama saat kita sudah tua dan dalam usia yang tidak produktif lagi.

Beberapa orang lainnya belum berani memikirkan berinvestasi karena memikirkan dari mana mereka bisa mendapatkan modal untuk berinvestasi karena menurut mereka berinvestasi pastinya membutuhkan modal yang tidak sedikit padahal saat ini kebutuhan hidup mereka sudah cukup menyulitkan keuangan mereka.

Anda sebaiknya menyisihkan pemikiran tersebut dan mulailah memikirkan berinvestasi untuk masa depan anda mulai dari sekarang terutama saat anda masih dalam usia produktif yang mana anda masih memiliki kesempatan lebih luas lagi untuk menggapai lebih banyak kesuksesan berinvestasi.

Berikut, Mengenal 4 Jenis Reksadana, karena Pilihan Anda Menentukan Keuntungan Anda

1. Reksadana Campuran

Reksadana campuran masuk ke dalam instrumen investasi dengan kategori hight return, sama seperti reksadana saham namun dengan tingkat risiko yang berbeda-beda. Artinya lebih rendah dari saham tetapi lebih tinggi dari reksadana pendapatan tetap.

Reksadana ini akan dibagi ke beberapa sektor saham, pasar uang, dan obligasi, cocok untuk anda yang berencana melakukan berinvestasi jangka menengah dengan skala 3-5 tahun.

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Sebagian besar dana dari instrumen ini akan dialokasikan ke obligasi milik pemerintah maupun swasta, baru setelah dialokasikan ke instrumen ke pasar uang, sehingga laju pergerakannya cenderung stabil.

Dengan begitu, reksadana tetap mendukung anda untuk menarik uang kapan saja, selain itu dengan tingkat risiko yang kecil selama satu tahun anda bisa mencapai bunga di atas 10%.

3. Reksadana Saham

Reksadana memiliki tingkat risiko yang paling tinggi, namun instrumen ini memiliki keuntungan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.

Manajer investasi akan mengalokasikan dana ke pasar saham, investasi ini cocok untuk anda yang berani mengambil risiko yang tinggi.

4. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang masuk ke dalam kategori instrumen yang paling aman dengan tingkat risiko yang rendah. Sebagian besar dana akan dialokasikan ke deposito atau surat berharga yang jatuh tempo di bawah satu tahun, hasilnya lebih kecil dari saham dan pendapatan tetap namun lebih besar dibandingkan.

Demikian, mengenal 4 jenis reksadana, karena pilihan anda menentukan keuntungan anda maka dari itu pilihlah jenis apa yang anda mau ambil dan jangan lupa juga untuk memahami perbedaan dari keempat jenis reksadana agar bisa menentukan pilihan yang bijak dan tepat. Semoga Bermanfaat.

rohman why