Orang yang introvert sering dianggap tidak bisa berbisnis karena jarang melakukan sosialisasi. Hal tersebut tentu tidaklah benar, karena seorang introvert mempunyai banyak potensi yang dapat membuat dirinya berhasil dalam berbisnis, bahkan saat memulai usaha yang pertama kali.
Namun, memang ada berbagai hal yang harus diperhatikan bagi para introvert. Jika berhubungan sama orang lain cepat menguras energi mereka. Sementara ketika masuk dalam dunia bisnis, mereka bakal banyak mengikuti aktivitas sosial agar semakin meluaskan hubungan profesional.
Oleh sebab itu, seorang introvert membutuhkan strategi ketika menjalankan sebuah bisnis. Berikut beberapa strategi membangun bisnis bagi introvert.
1. Memilih ekstrovert sebagai partner bisnis
Orang yang memiliki kepribadian introvert lebih cepat kehabisan energi usai berkomunikasi sama orang lain. Mereka pun lebih suka berinteraksi dengan orang yang sedikit daripada banyak orang pada waktu yang sama. Sementara hal itu sangat dibutuhkan agar menambah koneksi dalam berbisnis.
Namun, tidak perlu khawatir, kamu masih dapat memilih seorang ekstrovert daripada harus memaksakan dirimu. Misalnya kisah seorang pendiri Apple, yaitu Steve Jobs dan Steve Wozniak. Jobs yang menjadi ekstrovert memiliki tanggung jawab pada pemasaran, sementara Wozniak lebih banyak mengatur pada perkembangan produk.
2. Memanfaatkan kemampuan leadership
Para Introvert sebenarnya memiliki sifat kepemimpinan yang bisa membuatnya menjadi seorang leader yang dapat dipercaya. Walaupun terlihat tenang, seorang introvert selalu tekun dalam berpikir. Ini yang membuat mereka menjadi pemikir kritis dan juga pintar ketika menentukan sesuatu.
Bukan hanya itu, mereka juga seorang pendengar yang baik. Kemampuan tersebut bisa membantunya untuk mengetahui dan melakukan analisis sebuah masalah dari segala perspektif sehingga dapat membuat solusi yang baik.
Oleh sebab itu, seorang introvert mesti memaksimalkan kelebihan yang dimilikinya untuk membangun bisnis. Karena pemimpin baik itu adalah yang mampu mengambil keputusan, berpikir kritis, punya kemampuan dalam menganalisa, dan juga memiliki empati.
3. Mengatur energi
Kalau belum menemukan partner seorang ekstrovert saat ini, maka kamu perlu strategi yang lain. Mengatur energi merupakan salah satunya. Pada saat kamu mulai tidak sanggup mengerjakan sesuatu dan lelah dalam psikis, itu merupakan waktu yang baik bagimu untuk beristirahat.
Gunakan waktu libur untuk mengumpulkan kembali energi sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasa lagi nantinya.
Itulah 3 strategi membangun bisnis bagi introvert. Walaupun diragukan, tapi seorang introvert punya kesempatan yang sama seperti ekstrovert dalam membangun bisnis.
Baca Juga
-
3 Film dan Drama Korea yang Diperankan Jeon Do-Yeon, Ada Kill Boksoon
-
3 Rekomendasi Anime yang Berlatar pada Abad ke-20, Kisahkan tentang Sejarah
-
3 Rekomendasi Anime Bertema Mafia, Salah Satunya Spy x Family
-
3 Rekomendasi Anime Gore Tayang di Netflix, Mana yang Paling Sadis?
-
3 Rekomendasi Film Bertema Bom Atom, Gambarkan Dampak Buruk Perang Nuklir
Artikel Terkait
-
WNA China di Dompu Ditangkap Karena Buka Usaha Ubur-ubur
-
Kisah Amih, Bermodal Oven Tangkring Kini Sukses Buka Bisnis Kuliner dan Kelas Online dengan Ribuan Peserta
-
Resep Es Teler yang Manis dan Menyegarkan, Sering Jadi Menu Buka Puasa Andalan Keluarga
-
Penjelasan Istri Juragan 99 Jualan Produk MS Glow Beromzet Rp 600 Miliar Per Bulan, Anda Percaya?
Lifestyle
-
4 Primer Non-Comedogenic yang Aman untuk Pori Besar dan Acne-Prone Skin
-
Di Tengah Gempuran Media Sosial, Mahasiswa Mencari Ruang Literasi
-
Mini Garden Terrarium: Tren Healing Baru untuk Gen Z yang Penat
-
Resolusi Tahun Baru: Mulai Berdamai dengan Uang, Bukan Hanya Target Menabung!
-
4 Moisturizer Pencerah Korea untuk Atasi Kulit Kusam dan Flek Hitam
Terkini
-
Rayakan 10 Tahun, Anime Assassination Classroom Bagikan Trailer Film Baru
-
Pencapaian Medali Emas on the Track, Erick Thohir Puas Penampilan Atlet
-
Bukan Hanya Milik Lansia, Usia 20-an Juga Bisa Kehilangan Massa Otot
-
SEA Games 2025: Bulu Tangkis Indonesia Sabet Gelar Maksimal di Tunggal Putra
-
Review Film The Carpenter's Son: Reinterpretasi Kitab Injil yang Apokrif