Berhenti dari pekerjaan atau resign bukanlah pilihan yang mudah. Entah apapun alasannya, resign harus kita pikirkan matang-matang. Jangan sampai pilihan resign kita justru membuat kita mendapat kerugian. Hal ini dikarenakan resign memiliki resiko yang harus kita hadapi.
Misalnya apabila kita resign karena ingin bekerja di tempat lain, ada resiko tempat kerja yang baru lebih buruk dari yang sekarang. Begitu pula apabila kita resign karena ingin membuka usaha, ada resiko usaha kita tidak terlalu berjalan dengan lancar. Apalagi jika kita resign hanya karena tidak betah, belum tentu kita dapat cepat menemukan pekerjaan baru.
Namun, terkadang diri kita memberi tanda bahwa kita sebaiknya berhenti dari pekerjaan saat ini. Hal ini dapat dikarenakan tempat kerja yang tidak nyaman atau membawa pengaruh tidak baik pada diri kita. Berikut 6 tanda kamu harus segera resign dari kerja.
1. Malas Setiap Pagi
Setiap memulai aktivitas di pagi hari, hendaknya kita hadapi dengan semangat karena tubuh dan pikiran masih segar. Namun apabila setiap pagi hari kita selalu malas karena memikirkan pekerjaan, dapat diartikan kita sudah sangat tidak nyaman dengan pekerjaan kita.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena beban pekerjaan yang terlalu berat, atasan yang tidak pengertian, rekan kerja yang toxic, maupun hal-hal lainnya yang menyebabkan kita tidak betah dengan pekerjaan kita. Jika sudah demikian, hendaknya kita mulai mencari pekerjaan baru.
2. Tidak Mampu Bekerja dengan Baik
Kita harus bekerja dengan sebaik mungkin. Kita harus menunjukkan kinerja dan performa yang maksimal. Hal tersebut untuk menunjukkan bahwa kita bersungguh-sungguh dalam bekerja di perusahaan tersebut.
Apabila kita tidak dapat bekerja dengan baik, misalnya terlalu sering melakukan kesalahan, tidak mencapai target, mungkin kita tidak cocok dengan pekerjaan tersebut. Kita dapat mencoba pekerjaan di bidang lain.
3. Bermasalah dengan Rekan Kerja
Kita harus berhubungan baik dengan semua rekan kerja kita. Hal ini agar tercipta kondisi kerja yang baik dan nyaman. Apabila kita mengalami masalah dengan rekan kerja, hendaknya masalah tersebut segara diselesaikan dengan baik-baik agar tidak menjadi lebih besar.
Apabila kita memiliki masalah dengan rekan kerja namun tidak kunjung selesai, kita dapat mempertimbangkan untuk resign dari tempat kerja tersebut. Hal ini dikarenakan masalah dengan rekan kerja dapat mengganggu profesionalitas.
4. Sering Mengalami Stress
Tugas pekerjaan mungkin dapat membuat kita pusing, belum lagi jika atasan kita galak atau kurang pengertian dan rekan kerja yang toxic. Hal tersebut dapat membuat kita stress.
Meski demikian, hendaknya stress tersebut masih dalam batas wajar dan hanya kita rasakan saat jam kerja. Namun apabila stresa yang kita alami sudah berlebih dan terbawa sampai kita pulang, kemungkinan besar kita sudah sangat tidak nyaman di tempat kerja tersebut.
5. Sering Sakit
Sakit adalah hal yang wajar bagi manusia. Sakit dapat menjadi tanda tubuh yang lelah dan meminta istirahat. Namun apabila kita yang biasanya sehat tiba-tiba menjadi sering sakit setelah bekerja di suatu perusahaan, bisa jadi kita tidak betah dengan pekerjaan tersebut.
Sakit fisik yang sering kita alami setlah bekerja dapat disebabkan oleh beban kerja yang terlalu berat. Akibatnya tubuh menjadi sangat lelah dan tidak kuat hingga akhirnya jatuh sakit. Selain itu, sakit juga bisa terjadi karena stress, bisa karena beban kerja yang berat, bos yang galak, atau lingkungan yang toxic.
6. Mengalami Kekesaran atau Bullying
Tempat kerja harusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua orang, terutama untuk para pekerjanya sendiri. Jangan sampai terjadi kekerasaan maupun bullying di tempat kerja.
Jika kita mengalami kekerasan maupun bullying di tempat kerja, kita harus segera melaporkan hal tersebut. Namun apabila setelah melapor tidak ada perubahan, hendaknya kita mencari tempat kerja yang baru.
Itulah 6 hal yang menandakan kita harus segera resign dari tempat kerja. Sedang mengalaminya?
Baca Juga
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
-
Cetak Sejarah, Indonesia Sukses Jadi Juara AFC eAsian Cup Qatar!
-
4 Tips Menghadapi Tahun Politik bagi Generasi Muda, Jangan Asal Ngikut!
-
Profil Evan Soumilena, Pemain Black Steel Papua yang Juga Seorang Polisi
Artikel Terkait
-
Peran Serasi Autoraya (SERA) dalam Mendukung Perekonomian Indonesia Melalui Solusi Logistik Terintegrasi
-
Konsisten Meningkatkan Kualitas Implementasi GCG, BNI Kembali Raih Predikat 'The Best Overall in Corporate Governance'
-
BNV Dorong Ekspansi Perusahaan Rintisan Lewat Axel Arc
-
Pekerjaan Mentereng Suami Nia LIDA, Pantas Bisa Kasih Uang Panai Rp1,5 M dan Hadiahi Istri Perusahaan
-
Pekerjaan Galiech Ridha Rahardja, Suami Asri Welas yang Digugat Cerai
Lifestyle
-
4 Pilihan OOTD Chic ala Jang Gyu-ri, Fashionable di Setiap Kesempatan!
-
5 Cara Ampuh Mengusir Keinginan Ngemil di Malam Hari, Bye-bye Badan Melar!
-
3 Cleansing Balm Mengandung Salicylic Acid untuk Pemilik Kulit Berjerawat
-
4 Inspirasi Outfit Kasual ala Oh Ye-ju yang Pas untuk Daily Wear!
-
3 Rekomendasi Milk Cleanser dari Brand Lokal Terbaik, Harga Mulai 8 Ribuan!
Terkini
-
Wealth Building Masterclass: Membangun Kekayaan dan Meraih Kebebasan Finansial Lewat Saham di Tahun 2025
-
Balas ADOR, NewJeans Klaim Kontrak Eksklusif Berakhir Sesuai Hukum
-
Hadapi Rendahnya Minat Beli Gen Z, Cemara Trashion Lakukan Ini agar Terus Eksis
-
Alvin Lim Tuding Denny Sumargo Biang Kerok Konflik Agus Salim dan Teh Novi: Makanya Nggak Beres-Beres
-
Quick Count vs Hasil Resmi Pemilu: Akurasi atau Sekadar Kontroversi?