Bertemu, berkumpul dan nongkrong dengan teman-teman tentulah menyenangkan. Banyak cerita dan canda tawa setelah kita larut dalam kesibukan sehari-hari yang tak ada habisnya. Di kala waktu luang, kita akan senang menghubungi teman-teman kita dan mengajak pergi ke luar untuk sekadar meredakan lelah yang melanda.
Tapi, dari sekian banyak teman yang kita miliki, mungkin ada di antaranya yang sulit sekali diajak pergi atau sekadar nongkrong. Walau sesekali dia ikut berkumpul, tapi ia lebih sering menolak.
Jangan kesal dulu, mereka bukan enggan bertemu denganmu atau tak mau bergaul dengan orang lain. Yakinlah dia memiliki alasan tersendiri mengapa mereka lebih sering menolak ajakan tersebut. Misalnya saja, alasan-alasan berikut ini:
1. Menghemat pengeluaran
Pergi ke luar rumah cenderung mengeluarkan biaya, entah untuk ongkos, tiket masuk ke suatu tempat, atau untuk membeli makanan di luar. Sekalipun tempat yang dituju menawarkan harga yang terjangkau, beberapa orang punya pertimbangan tersendiri dalam mengatur pengeluaran mereka.
Bagi mereka, masih banyak pengeluaran yang lebih penting dan mesti diutamakan ketimbang menganggarkan uang untuk pergi atau nongkrong bersama teman-teman. Kita mesti mengakui bahwa nilai dari suatu nominal uang berbeda-beda bagi setiap orang.
Bagi mereka yang memprioritaskan keluarganya, waktu luang menjadi saat yang tepat untuk bisa hadir di tengah-tengah keluarga. Mereka memanfaatkan waktu luang dengan melakukan hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan untuk dan bersama keluarga saat sibuk berkutat dengan kegiatan sehari-hari, sehingga mereka mengambil keputusan untuk menolak ajakan pergi dengan teman.
Bukannya tidak ingin berkumpul dengan teman-teman, tapi biasanya, mereka lebih senang pergi piknik dengan keluarga, membantu orang tua, atau sekedar berbincang bersama dengan saudara-saudara mereka.
3. Punya hobi atau pekerjaan tersendiri
Beberapa orang lebih senang menekuni hobi atau kegemaran mereka di kala waktu luang. Mungkin saja, mereka mendapatkan lebih banyak energi dan kegembiraan dengan menghabiskan waktu untuk menekuni hobi mereka.
Bahkan, tak jarang pula, hobi yang mereka tekuni menjadi lahan bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti menulis, merajut atau menjahit, misalnya. Karenanya, mereka memutuskan untuk menolak ajakan teman-teman dan memilih untuk menjalani hobi mereka.
4. Ingin beristirahat
Setelah disibukkan dengan aktivitas sehari-hari, adalah wajar bagi seseorang ingin berdiam diri di rumah dan beristirahat saat mereka memiliki waktu luang. Mereka bukan tidak punya waktu untuk bertemu dan berkumpul dengan teman-teman mereka, tapi mereka memilih untuk memberikan hak bagi tubuh mereka dengan tidak pergi kemana-mana.
Teman kita mungkin menolak untuk diajak berkumpul atau nongkrong, tapi bukan berarti mereka sudah berubah menjadi orang yang sombong dan tidak mau berteman dengan kita. Dia mungkin ingin sekali menyetujui ajakan itu, tapi harus menolaknya, karena ada hal lain yang harus didahulukan.
Tag
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Padepopan: Festival Baru yang Menghidupkan Kembali Ruang Budaya Depok
-
5 Inspirasi Outfit Serba Putih ala Namtan Tipnaree, Classy dan Chic Abis!
-
Dari Innisfree hingga COSRX: Panduan Memilih Skincare Korea Halal BPOM
-
5 Tanda Otakmu Lelah karena Terlalu Banyak Melakukan Multitasking
-
4 Sunscreen Korea Aman untuk Anak Agar Tetap Ceria di Bawah Matahari
Terkini
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Raih 100 M di Usia 19 Tahun, Ini yang Membuat Suli Beda dari Anak Seusianya
-
Richelle Skornicki dan Adegan Dewasa di Pernikahan Dini Gen Z: Antara Akting dan Perlindungan Anak