Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi ibu dan anak (Freepik.com)

Berpuasa tentunya adalah hal yang berat untuk seorang anak. Namun sebagai orang tua, kita harus mengenalkan kepada anak ketika sudah waktunya. Mengajarkan anak untuk berpuasa membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Makanya, kita juga harus melatihnya secara bertahap. 

Kita bisa mulai mengajarkan anak untuk berpuasa ketika mereka sudah memasuki TK atau SD. Orang tua yang paling memahami kemampuan anak, namun jangan sampai terlambat mengajarkannya. 

Lalu, bagaimana cara mengajarkan anak untuk berpuasa

1. Memberi penjelasan

Sebelum mengajarkan anak, kita harus terlebih dulu memberi pehamahan kepada anak tentang apa itu puasa, agar anak memahami bahwa berpuasa tidak sekadar menahan diri dari makan dan minum. Tapi ada banyak hal lainnya seperti menahan amarah dan berusaha berbuat baik sebanyak mungkin. 

Kita juga harus memberi pemahaman sederhana kepada anak tentang tujuannya berpuasa, apa yang membuatnya harus belajar berpuasa, dan apa yang akan terjadi jika dia tidak berpuasa. Hal tersebut dilakukan agar anak tahu betul tentang makna dari puasa, tidak sekadar memahami puasa sebagai tidak makan dan minum. 

Orang tua harus belajar terlebih dahulu sebelum memberi pemahaman kepada anak agar anak tidak salah dalam menerima penjelasan dari orang tua.

2. Memberi contoh

Orang tua adalah idola anaknya. Ketika orang tua berpuasa maka anak akan merasa penasaran dan ingin ikut berpuasa. Ketika anak sudah berpuasa, orang tua juga harus memberi contoh kepada anak untuk puasa penuh dalam sehari. 

Bahkan ketika seorang ibu sedang datang bulan, usahakan untuk menghindari makan langsung di depan anak. Kita harus menjaga perasaan anak sebaik mungkin sehingga ia bisa kuat puasa penuh dalam sehari. 

3. Membantu anak melewati hari yang sulit

Ketika anak sudah mulai mengeluh tentang rasa laparnya, kita harus berusaha untuk mengalihkan perhatiannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas yang seru bersama-sama, jalan-jalan, membaca buku, dan lain sebagainya. 

Kita harus memotivasi kepada anak untuk menjaga puasanya agar tidak bolong. Dan kita harus pandai mengajak anak beraktivitas dan berkreasi sehingga harinya mudah untuk dilewati. 

4. Ajarkan secara bertahap

Untuk awal belajar puasa, orang tua tidak mengapa untuk membiarkan anak berpuasa setengah hari. Namun hak tersebut jangan sampai menjadi keterusan. Karena kalau keterusan, maka anak akan menganggap bahwa puasa setengah hari saja tidak mengapa. Orang tua harus mampu memberikan penjelasan se detail mungkin kepada anak. 

5. Apresiasi

Ketika anak berhasil berpuasa sehari penuh, kita harus memberikan apresiasi. Apresiasi tersebut bisa berupa pujian atau pemberian. Pemberian sederhana adalah dengan memasakan makanan kesukaan anak. Sehingga dia akan merasa lebih bahagia dan dihargai usahanya. 

Itu dia 5 cara mengajarkan anak untuk berpuasa. Mulai yuk!

Mutami Matul Istiqomah