Salah satu masalah penting bagi seorang penulis adalah bagaimana ia menangkap ide atau gagasan. Seorang penulis selalu berharap mendapatkan ide baru pada setiap tulisannya. Namun, tidak selamanya ide yang diharap itu benar-benar datang seketika. Beberapa penulis menceritakan bagaimana kesulitan mereka menemukan ide untuk meneruskan naskah yang mereka buat.
Seorang pengarang terkenal, A.A. Navis, mengaku bahwa tidak sedikit naskah cerpen dan novelnya yang macet di tengah jalan. Ia kebingungan ketika mengalami kebuntuan ide untuk melanjutkan tulisan-tulisannya.
Maka dari itu, inilah lima tips menangkap ide untuk dituangkan dalam sebuah tulisan.
1. Membaca buku atau majalah
Buku, majalah atau bacaan lain adalah sumber informasi untuk memahami suatu permasalahan secara mendalam dan rinci. Penulis kreatif akan menjadikan buku atau majalah sebagai informasi utama. Mereka akan memahami bacaan tersebut secara cermat dan kritis. Selain itu, bacaan yang kita baca dapat menjadi informasi pemicu untuk mengembangkan tulisan dengan gaya elaborasi lebih lanjut.
2. Mendapat pertanyaan dari orang lain
Ide menulis lainnya bisa diperoleh dengan melalui interaksi atau hasil perbincangan bersama masyarakat awam. Masyarakat awam merupakan pelaku kehidupan. Mereka banyak mengalami berbagai hal dalam kehidupannya. Saat mereka mengungkapkan bermacam kesulitan yang dihadapi, banyak muncul pertanyaan menggelitik yang mereka lontarkan kepada kita. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka ungkapkan tersebut bisa menjadi ide untuk menulis.
3. Berdiskusi dengan teman karib
Teman karib bagi kita adalah orang-orang yang sangat dekat dengan keseharian kita. Kedekatan mereka memudahkan munculnya berbagai gagasan, tanggapan, dan kadang kritik yang spontan. Kehadiran teman karib sangat penting bagi kita untuk merangsang lahirnya sebuah ide tulisan. Beberapa penulis jika mengalami kesulitan atau kurang mengerti terhadap suatu permasalahan, maka mereka mendiskusikannya dengan teman karib.
4. Terjun langsung pada aktivitas tertentu
Seorang penulis berupaya terlibat langsung pada aktivitas yang menjadi komitmennya. Salah satu aktivitas yang dipandang penting adalah terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan. Keterlibatan ini menjadikan ia mendapat ide untuk berkarya dalam bentuk tulisan.
5. Peka terhadap kejadian di depan mata
Seorang penulis perlu mengamati secara cermat terhadap realitas yang terjadi di lingkungannya. Realitas yang ada di depan mata itu ia rekam, tulis atau ia jadikan stimulus untuk berpikir lebih lanjut.
Demikianlah lima tips menangkap ide untuk bahan sebuah tulisan. Selamat berkarya.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
-
Ulasan Buku Fikih Online Shopping, Lugas Menjawab Hukum Membajak Hak Cipta
Artikel Terkait
-
Bye-Bye Minyak! 5 Cushion Oil Control Terbaik dan Tahan Lama untuk Kulit Berminyak
-
10 Tips HyperOS untuk Memaksimalkan HP Xiaomi
-
5 Tips Sehat Menjalani Puasa, Ini Cara Pilih Makanan untuk Sahur dan Berbuka
-
Begini Cara Pintar Manjakan Aki Mobil, Biar Tak Ngambek saat Dipakai
-
Tips Cerdas Cek Tekanan Ban, Begini Triknya Biar Tak Perlu ribet
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?