Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rana Fayola R.
Potret Welber Jardim. (Instagram/@welber07official)

Absennya nama Welber Jardim dalam daftar pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Piala AFF U-23 2025 sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan penggemar. Pemain muda yang berkiprah di luar negeri itu dinilai punya potensi besar untuk memperkuat lini serang Garuda Muda. .

Manajer Timnas U-23, Ahmed Zaki Iskandar baru-baru ini telah memberikan penjelasan gamblang terkait ketidakhadiran salah satu aset penting pasukan Merah Putih itu. Menurutnya, Piala AFF U-23 tidak masuk kalender resmi FIFA, sehingga pemain-pemain yang merumput di luar negeri belum diprioritaskan untuk turun di turnamen ini.

“Karena ini sekarang Piala AFF ini juga kan tidak termasuk di kalender FIFA. Yang nanti kualifikasi Piala Asia yang di FIFA Matchday itu kemungkinan juga kita akan lihat lagi aset-aset kita yang berada atau bermain di luar,” ujar Zaki sebagaimana menyadur Antara News, Senin (23/6/2025).

Lebih jauh, Zaki pun mengatakan bahwa turnamen tersebut akan dijadikan momentum untuk melihat potensi terbaik pemain dalam negeri. Fokusnya adalah membentuk tim solid dengan materi yang sudah tersedia dan mematangkan strategi Coach Gerald Vanenburg dalam waktu yang relatif terbatas.

Pemusatan latihan sudah dimulai sejak 20 Juni dan akan berlangsung hingga 14 Juli di Jakarta. Kemudian, Timnas Indonesia U-23 akan langsung menghadapi laga perdana kontra Brunei Darussalam pada 15 Juli 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Tanpa Welber Jardim, Timnas Indonesia Tetap Punya Kans Besar di Piala AFF U-23

Meski tak diperkuat Welber Jardim, bukan berarti harapan Garuda Muda untuk berprestasi sirna. Justru sebaliknya. Skuad yang dipanggil oleh Gerald Vanenburg merupakan campuran dari pemain berpengalaman, muda bertalenta, serta nama-nama yang tampil konsisten di Liga 1 sepanjang musim 2024/2025.

Ada sekitar 28 hingga 30 pemain yang telah dipanggil. Proses seleksinya pun bukan sembarangan. Mereka adalah pemain yang sudah dibina sejak era Shin Tae-yong dan Indra Sjafri, hingga para pemain diaspora seperti Jens Raven yang kini turut menghiasi komposisi tim.

Bahkan dari segi pengalaman dan jam terbang, beberapa pemain U-23 saat ini telah mencatatkan menit bermain tinggi di kompetisi domestik. Ini memberi modal berharga untuk bisa tampil percaya diri dan tak gentar menghadapi lawan di turnamen regional ini.

Selain itu, Vanenburg dan tim pelatih sudah menyiapkan strategi matang, termasuk skema pengganti jika sewaktu-waktu ada pemain yang cedera atau tidak dapat tampil. Tidak adanya Welber justru membuka ruang bagi pemain lain untuk unjuk gigi.

Ahmed Zaki pun menegaskan bahwa skuad saat ini sudah final dan tidak akan ada tambahan nama baru, kecuali ada kondisi darurat yang mendesak. Artinya, pelatih telah menyusun tim berdasarkan rencana jangka pendek yang sangat terukur.

Apalagi beberapa pemain di skuad U-23 saat ini merupakan bagian penting dari klub mereka masing-masing dan bahkan masuk daftar untuk tampil di Piala Presiden 2025. Namun menurutnya, klub wajib melepas pemain ke timnas jika mereka masuk daftar panggil.

“Kalau pemain yang sekarang khusus disiapkan untuk U-23, jadi klubnya nanti harus mencari penggantinya. Tidak semua klub juga ikut Piala Presiden,” sambungnya.

Kondisi itu menunjukkan betapa seriusnya federasi dan tim pelatih membentuk skuad U-23 yang kompetitif untuk tampil maksimal di depan publik sendiri. Sebagai tuan rumah, ekspektasi publik cukup tinggi, terutama melihat grup yang dihuni Indonesia.

Timnas Indonesia U-23 berada di Grup A bersama Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia. Tiga pertandingan akan menjadi krusial untuk menentukan langkah ke babak gugur. Kemenangan di laga pembuka akan memberi suntikan moral penting.

Dalam sepak bola, yang paling penting adalah kolektivitas dan karakter bermain, bukan hanya satu nama. Jardim memang pemain potensial, tetapi Timnas Indonesia U-23 bukan tentang satu sosok saja, melainkan kerja sama yang solid dari seluruh pemain.

Rana Fayola R.