Pemanggilan daftar pemain ke skuad timnas Indonesia U-23 jelang ajang ASEAN U-23 Mandiri Championship 2025 atau yang dulunya bernama AFF Cup U-23 kembali menimbulkan pro dan kontra. Melansir dari akun Instagram @timnasindonesia, pelatih timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg memanggil 30 daftar nama pemain yang akan masuk ke pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-23.
Namun, dari 30 daftar nama pemain yang dipanggil, pelatih asal Belanda tersebut hanya memanggil satu nama pemain naturalisasi, yakni Jens Raven. Striker asal klub Belanda, FC Dordrecht tersebut masuk dalam 30 daftar nama pemain yang ikut serta ke dalam pemusatan latihan timnas Indonesia U-23.
Di sinilah polemik mulai mencuat. Banyak pihak yang mempertanyakan mengapa Gerald Vanenburg tak memanggil nama-nama pemain diaspora ke skuad timnas Indonesia U-23. Dirinya hanya memanggil nama Jens Raven yang sebelumnya membela timnas Indonesia U-20 dan sukses mempersembahkan gelar AFF Cup U-19 2024 saat masih bernama timnas Indonesia U-19.
Hal inilah yang kemudian membuat manajer timnas Indonesia U-23, Ahmed Zaki Iskandar pada akhirnya buka suara terkait pemanggilan pemain ke skuad timnas Indonesia U-23. Menurut pernyataan beliau, tak disertakannya banyak nama pemain diaspora ke skuad timnas Indonesia U-23 adalah murni karena peraturan event yang menempatkan ajang AFF Cup U-23 2025 di luar kalender resmi FIFA.
Melansir dari laman resmi FIFA (fifa.com), seperti yang diketahui, ajang AFF Cup memang tak masuk ke dalam kalender resmi FIFA. Bahkan, ajang seperti Piala Asia dan Piala Dunia dengan kategori kelompok umur juga tak masuk kalender. Hal ini membuat pihak klub berhak menahan pemainnya agar tak bergabung dengan skuad tim nasional dengan berbagai alasan.
“Karena ini sekarang Piala AFF ini juga kan tidak termasuk di kalender FIFA. Yang nanti kualifikasi Piala Asia yang di FIFA Matchday itu kemungkinan juga kita akan lihat lagi aset-aset kita yang berada atau bermain di luar. Jadi sekarang berikan waktu untuk coach Gerald (Vanenburg), juga melihat potensi pemain kita yang ada di dalam (negeri),” ujar Ahmed Zaki Iskandar.
Di sisi lain, tak dipanggilnya deretan pemain diaspora tersebut juga bisa membuat para pemain lokal mendapatkan jam terbang di level tim nasional. Selain itu, ajang AFF Cup U-23 2025 kali ini bisa pula menjadi ajang uji coba dan seleksi pemain timnas Indonesia U-23 untuk turnamen yang lebih besar nantinya.
Tak Panggil Pemain Diaspora di AFF U-23, Ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 Indonesia Bisa Full Skuad?
Di ajang AFF Cup U-23 2025 kali ini memang dipastikan timnas Indonesia tak akan tampil dengan kekuatan terbaiknya karena terbentur regulasi FIFA. Namun, bukan berarti timnas Indonesia U-23 tak akan bisa memperlihatkan kualitas sebenarnya dalam ajang yang tak masuk kalender resmi FIFA.
Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), timnas Indonesia U-23 masih berkesempatan memanggil para pemain diasporanya di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 mendatang. Ajang tersebut akan digelar pada bulan September 2025 mendatang. Meskipun tak masuk dalam kalender FIFA karena merupakan event kelompok umur, akan tetapi pada bulan September 2025 nanti juga bertepatan dengan ajang FIFA Matchday yang bisa membuat para pemain membela timnas Indonesia.
Cara ini pernah dilakukan oleh timnas Indonesia dan PSSI saat memanggil para pemain diaspora untuk ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 lalu. Kala itu, PSSI memanggil lebih dari 30 daftar nama pemain yang masuk ke dalam ajang FIFA Matchday bulan September 2023. Hal ini dikarenakan saat itu ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2024 juga digelar bersamaan dengan ajang FIFA Matchday.
Kemungkinan besar cara ini akan kembali digunakan oleh pelatih Gerald Vanenburg guna mengakali pemanggilan pemain ke timnas Indonesia U-23. Hal ini membuat beberapa nama seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, Welber Jardim, Dion Markx, Tim Geypens, Meshaal Hamzah, Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan bisa dipanggil dan membela timnas Indonesia U-23.
Baca Juga
-
Futsal dan Ekspresi Gen Z: Dari Maskot Hingga Nyanyian Yel-yel Suporter
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
Artikel Terkait
-
Welber Jardim Absen di Piala AFF U-23, Kekuatan Timnas Indonesia Berkurang?
-
Tak Bawa Skuad Terkuat, Timnas Indonesia Optimis Juara AFF Cup U-23 2025!
-
Jaka Bijol Resmi Gabung Leeds United, Jay Idzes Segera Diumumkan Udinese?
-
Tak Tertembus Lawan Indonesia, Bek Muda Timnas Jepang Segera Gabung Tottenham
-
Bukan Sekarang! Welber Jardim Disimpan untuk Momen Penting Timnas Indonesia U-23?
Hobi
-
Futsal dan Kesehatan Fisik yang Berdampak Besar
-
21 Tahun Berlalu, Janice Tjen Pecahkan Kutukan Tenis Indonesia di Grand Slam
-
Futsal Story: Perspektif Pemain tentang Passion dan Drama!
-
Patrick Kluivert Coret Pemain Langganan, Manuver Cerdik atau Malah Blunder?
-
Menjawab Keraguan Gen X Lewat Saksi Bisu Kebersamaan Tim Futsal
Terkini
-
Nggak Kreatif? Film Agak Laen-Menyala Pantiku! Pakai Formula Komedi Warkop
-
Asmara Gen Z Pecah Rekor! Gandeng Idol K-Pop XngHan, Sinetron Indonesia Go Internasional?
-
Bedu Sebut Keputusan Gugat Cerai Irma Kartika Sudah Dipikirkan Matang
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
Jokowi Jadi Penasihat Bloomberg New Economy: Peran Baru usai Purnatugas